Wednesday, April 12, 2023

Adu Domba, Benar?

grefer pollo

oleh: Grefer Pollo


Asal usul ide adu domba tidak diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa teori berkisah mengenai hal ini.

 

Salah satunya adalah bahwa adu domba telah dilakukan sejak zaman kuno sebagai cara untuk menguji kekuatan dan kemampuan domba.

 

Di beberapa negara seperti Mesir kuno, adu domba bahkan menjadi acara besar yang dilakukan di depan publik dan menjadi simbol kekuatan dan keberanian.

 

Catatan lain mengatakan bahwa adu domba awalnya adalah cara peternak untuk mengetahui kualitas dari domba mereka.

 

Untuk maksud ini, dibuatlah pertandingan. 

Dari situ, mereka dapat melihat domba mana yang lebih kuat dan yang lebih baik. 

Lalu, dilakukan pemuliaan bagi domba-domba itu.

 

Dari ide ini, kemudian beberapa kelompok atau bangsa melakukan adu domba untuk membentuk persaingan antara suku atau kelompok dalam masyarakat dan menaklukkannya.

 

Di sisi lain, ide adu domba digunakan untuk membuktikan siapa yang lebih kuat dan lebih baik dalam memimpin atau mengambil keputusan.

  

Meskipun asal usul adu domba tidak pasti, praktik ini masih dilakukan di banyak negara sebagai tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.


 

Continue reading Adu Domba, Benar?

Tuesday, April 11, 2023

,

Kebangkitan Tubuh

 

grefer pollo

oleh: Grefer Pollo


Salam Paskah

Paskah memberi pesan kemenangan dalam Kristus.

Salah satu kemenangan yang tidak ada pada pribadi lain adalah kebangkitan Tubuh.

Hari ini kita akan soroti hal ini.


       

Pertanyaan pengantar:

1. Apakah saudara percaya kepada Allah? Allah seperti apa yang saudara percaya?

2. Apakah saudara percaya adanya kehidupan setelah kematian? Kehidupan setelah kematian seperti apa yang saudara percaya?


Berkaitan dengan kehidupan setelah kematian, ada 4 kelompok orang:

  • Pandangan yang paling umum dianut oleh para ateis dan beberapa orang non-religius lainnya: meyakini bahwa setelah kematian, tidak ada kehidupan lain lagi dan manusia benar-benar berakhir. 
  • Sebagian orang meyakini bahwa jiwa manusia terus hidup setelah kematian, dan dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang masih hidup melalui medium, mimpi, atau pengalaman-pengalaman mistis lainnya.
  • Banyak agama memiliki keyakinan bahwa setelah kematian, jiwa seseorang akan melanjutkan kehidupannya di alam lain, seperti surga, neraka, atau reinkarnasi menjadi sesuatu yang lain.
  • Kepercayaan Kristen: ada kebangkitan tubuh. Makanya dalam pengakuan iman disebutkan: aku percaya adanya kebangkitan daging


1 Korintus 15:35-58

35 Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" 

15:36 Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. 

15:37 Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. 

15:38 Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. 

15:39 Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. 

15:40 Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. 

15:41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. 

15:42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. 

15:43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. 

15:44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. 

15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. 

15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. 

15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. 

15:48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. 

15:49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. 

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. 

15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, 

15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. 

15:53 Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. 

15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. 

15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" 

15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 

15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 

15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.


Gereja mula-mula memiliki masalah yang sangat serius.

Sejarah gereja buktikan bahwa sejak mula-mula, gereja alami penganiayaan dari pihak luar gereja dan persoalan dari dalam gereja. 

Penganiayaan dari luar tidak pernah hancurkan gereja. Justru buat gereja makin bertumbuh. Tapi persoalan dari dalam gereja menghancurkan persekutuan.


Jemaat di Korintus punya masalah:

  • Perpecahan (pasal 3)
  • Mabuk dalam perjamuan, orang lain kelaparan tetapi mereka makan begitu saja dalam perjamuan.
  • Mereka punya karunia-karunia roh tetapi tidak punya kasih kepada sesama. Pelayanan mereka tidak berlandaskan kasih
  • Mereka tidak percaya kepada kebangkitan orang mati.


Bagaimanakah tubuh yang sudah mati—dan membusuk, kemudian menjadi tanah—dapat dibangkitkan? 

Apakah tubuh orang-orang yang mati karena kecelakaan, perang, atau bencana alam juga dapat dibangkitkan? 

Tubuh seperti apa yang akan mereka miliki sesudah mereka dibangkitkan? 

Pertanyaan-pertanyaan di atas bukan hanya diajukan oleh orang-orang yang tidak percaya terhadap kebangkitan, tetapi juga menjadi pergumulan jemaat Korintus. 


Konteks:

1 Korintus 15:12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?

 

Sebagian jemaat korintus tidak percaya adanya kebangkitan orang mati

Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka. Ini muncul dalam ayat 32-33

Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

 

Secara khusus sebenarnya jemaat Korintus bukan tidak percaya adanya kebangkitan orang mati. Tetapi tidak percaya adanya kebangkitan tubuh.


Kenapa demikian? Mereka terpengaruh dengan cara berpikir Yunani:

Orang Yunani membagi segala sesuatu ke dalam 2 bagian:

    1.    Material: semua materi jelek

    2.    Non-material: baik

 

Mereka memandang manusia terdiri dari materi (tubuh), ini dianggap tidak baik. Dan jiwa (non materi): ini baik

Jadi, mereka memandang bahwa jiwa yang baik ini terpenjara dalam tubuh yang tidak baik. 

Kapan jiwa itu bisa bebas? Saat kematian. Jiwa akan bebas berkelana. Itu hari kemerdekaannya.

 

Saat Paulus beritakan kebangkitan tubuh (jiwa dapat tubuh lagi) mereka menolak itu.

Contoh untuk pahami cara berpikir Yunani: saudara diberi makanan yang sangat disukai tetapi ditaruh di piring bekas tempat makanan orang gila. Apakah mau makan? Kita sudah punya konsep bahwa orang gila pasti jorok.

 

Mereka sulit pahami. Mengapa jiwa yang baik itu mesti dipenjara oleh tubuh lagi.

Karena menolak kebangkitan tubuh, mereka menolak kebangkitan orang mati.

 

Rasul Paulus menanggapi pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa orang-orang di Korintus yang tidak percaya terhadap kebangkitan tubuh adalah orang-orang bodoh (15:36). 

Mengapa? Karena kebangkitan tubuh sebenarnya sangat alamiah, sesuatu yang dapat dimengerti bila seseorang mau memperhatikan dan merenungkan alam ciptaan Tuhan.

 

Rasul Paulus lalu memberi contoh hal alami. Biji yang ditanam tanpa tubuh tanaman, Allah berikan tubuh baru (akar, batang, daun, buah). 

Itu hal yang alami. Demikian juga dengan manusia di masa kebangkitan.

Kematian (tubuh yang mati membusuk, lalu menjadi tanah) merupakan sesuatu yang bersifat alamiah.

 

Kematian bukan akhir segala-galanya, melainkan awal menuju kehidupan yang baru. 

Alam juga demikian. Benih yang ditanam harus lebih dulu mati, baru bisa menghasilkan tanaman yang hidup.

 

Pasal atau bab terakhir dri hidup kita bukan kematian tetapi kebangkitan tubuh

 

Kematian tubuh yang lama (tubuh duniawi) akan menghasilkan kehidupan dengan tubuh yang baru (tubuh sorgawi), yaitu tubuh yang sesuai dengan kehendak Allah (15:38).

Tubuh sorgawi berbeda dengan tubuh duniawi. Tubuh sorgawi merupakan tubuh yang mulia. 

Namun, hal ini tidak berarti bahwa tubuh duniawi yang diciptakan Tuhan itu tidak mulia, melainkan bahwa kemuliaannya berbeda bila dibandingkan dengan kemuliaan tubuh sorgawi (15:40-41).

 

Perhatikan hewan. Daging hewan tertentu berbeda dengan daging hewan lain. Daging manusia berbeda dengan daging hewan. Demikian juga daging atau tubuh di dunia berbeda dengan tubuh setelah kebangkitan.

 

Orang Yahudi percaya adanya kebangkitan orang mati pada akhir zaman dengan menggunakan jenis tubuh yang sama dengan saat dia hidup di dunia.

Dalam bacaan 1 Korintus 15, Paulus menolak gagasan itu. Tidak mungkin yang dapat binasa hidup di dalam kebangkitan

 

Pemikiran Yunani mengganggap kebangkitan orang mati adalah kebakitan jiwa tanpa tubuh. Ini pun ditolak dalam Alkitab

 

Ajaran kekristenan adalah kebangkitan tubuh. Memakai tubuh yang tidak dapat binasa.

Tubuh yang sekarang harus mengalami perubahan.


Bagaimana perubahan ini terjadi: ayat 51-52

    1. kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,

   2. dalam sekejap mata (Yunani: atomos: bagian terkecil, sesuatu yang tidak bisa dibagi lagi. Begitu cepatnya), pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

 

Mengenakan

Ayat 53: yang tidak dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa.

Kata “mengenakan” memberi tanda atau arti bahwa sesuatu yang baru dikenakan pada sesuatu yang sudah ada.

Jadi tubuh yang ada sekarang akan dikenakan dengan tubuh sorgawi yang baru.

Jadi ada keterkaitan antara tubuh yang lama dengan tubuh yang baru

Contohnya pada kisah kebangkitan Yesus. Saat semua pintu tertutup dan murid-murid sedang berkumpul, Yesus tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka dan mereka langsung kenal itu Yesus, tubuh yang bisa makan dan minum. Tidak terikat kepada hukum alam.

 

Mereka mengenal Yesus karena suara-Nya, karena tubuh-Nya. Tapi tubuh-Nya bisa menerobos ruang dan waktu.

Jika Yesus bisa terobos ruang dan tembok, mengapa pintu kubur Yesus harus dibuka? Bukankah Yesus bisa saja keluar dengan pintu kubur tertutup?

Supaya murid-murid Yesus bisa masuk dan tahu bahwa Yesus sudah bangkit.

Murid-murid yang berjalan ke Emaus tidak langsung kenal Yesus. Tapi Yesus bisa menghilang di tengah-tengah mereka.

 

Ada keterkaitan dan ketidak kaitan antara tubuh lama dan tubuh baru. Ini masih berupa misteri

Tapi yang pasti bahwa di sorga nanti tidak ada penyakit, air mata, dan kematian lagi. Tubuh kebangkitan: kuat, tidak alami kebusukan.

 

Aplikasi:

   1. Kita bersyukur Yesus sudah tanggung semua penyakit, kelemahan tubuh, dan kematian sehingga kita dijamin mendapatkan kebangkitan dan kehidupan di dalam-Nya

    2. Menjaga kesehatan tubuh dan makanan dan minuman yang tidak sehat. Istirahat yag baik dan cukup agar tubuh ini dapat sungguh-sungguh digunakan bagi kemuliaan Tuhan Yesus

     3. Menjaga pikiran kita agar tetap bersih dan sehat agar terhindar dari hal-hal yang bisa menajiskan tubuh kita. Karena tubuh kita ditebus dengan darah yang mahal, darah Yesus Kristus, karena tubuh kita tidak akan dimusnahkan tetapi diubah menjadi tubuh kemuliaan

   4. Belajar menerima tubuh kita apa adanya. Hitam putih, pesek mancung tidak ada masalahnya di kerajaan sorga. Apapun itu ditebus sama dengan darah Yesus Kristus


Continue reading Kebangkitan Tubuh