tujuan utama dari belajar bukan supaya pintar tetapi, untuk mengenal Penciptanya dan mengasihinya dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.
Showing posts with label belajar menulis. Show all posts
Showing posts with label belajar menulis. Show all posts
Mulai membaca jenis buku yang disukai. Misalnya buku fiksi, nonfiksi, novel, komik, dan sebagainya
Mulai membaca jenis buku yang disukai. Misalnya buku fiksi, nonfiksi, novel, komik, dan sebagainya
Pilih genre dari jenis buku tersebut. Misalnya memilih jenis buku nonfiksi, maka silakan memilih genre ensiklopedi, pengembangan diri, biografi, dan sebagainya
Membuat jurnal adalah sesuatu yang baik untuk membangun sikap dan kebiasaan reflektif dalam kehidupan seseorang. Di bawah ini adalah jurnal dari PPA IO 0673.
Hari ini, 8 Mei 2020, penerbit mayor
ANDI kembali berbagi pengetahuan dan ketrampilan dengan peserta kuliah menulis
online bersama Omjay via WA. Sebagai pemateri dari penerbit ANDI adalah Bapak
Joko Irawan Mumpuni dengan tema proses
menerbitkan buku ajar.
dengan moderator Bapak Bambang.
Seperti sudah diketahui bersama bahwa
penerbit mayor ANDI lebih berperan dalam penerbitan buku-buku umum seperti buku-buku
komputer, ekonomi, manajemen, matematika dan ilmu pengetahuan alam, teknik,
kepariwistaan, dan sejenisnya. Untuk lebih lengkap dan jelasnya dapat dilihat
di link http://www.andipublisher.com/
Di mana Anda berada kini
Semoga Anda sudah berada di puncak,
atau setidaknya 1 langkah di bawahnya. Tetapi, jika Anda masih berada di anak
tangga paling bawah, mari bersama-sama kita bergandengan tangan dan mulai
melangkah dalam tulisan setelah membaca apa yang tertulis di bawah ini.
Proses Penerbitan Buku
Terbitnya
sebuah buku dapat dijajaki mulai dari penulis ---Ã
penerbit ----Ã penyalur ----Ã pembaca
Penulis menulis naskahnya, diserahkan
ke penerbit, lalu penerbit melakukan seleksi naskah sesuai dengan kriteria dan
persyaratan yang ada pada penerbit, jika diterima, maka diterbitkan. Buku yang
sudah diterbitkan diberikan kepada penyalur hingga sampai ke tangan pembaca. Detailnya
dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Naskah diterima dan naskah
ditolak
Setelah naskah buku sudah jadi,
menjadi draf buku, penulis akan mengirimkannya ke penerbit. Penerbit akan
melakukan penilaian terhadap naskah tersebut untuk menentukan apakah naskah
tersebut akan diterima untuk diterbitkan atau tidak. Tidak artinya, naskah
tersebut ditolak untuk diterbitkan. Katakanlah bahwa naskah itu diterima untuk
diterbitkan, maka penerbit akan mengirimkan surat ke penulis yang berisi bahwa
naskah akan diterbitkan. Lalu, penerbit akan meminta softcopy naskah tersebut
dari penulis dan dilakukan penandatanganan surat perjanjian.
Setelah penulis sudah menyerahkan
softcopy naskah lengkap kepada penerbit, selanjutnya penerbit langsung melakukan
editing naskah tersebut dari sisi bahasa, melakukan pengaturan ukuran buku,
hiasan, tebal, fontasi, sekaligus cover buku sesuai targtet marketnya. Cover buku
di sini sangat penting karena pasar cenderung menilai sebuah buku dari
covernya.
Setelah Proses Editing Selesai
Setelah naskah selesai diedit dan
diatur, langkah selanjutnya adalah penerbit akan mencetak 1 cetakan sesuai
dengan akan seperti apa buku itu nanti atau yang biasa disebut naskah yang siap
cetak atau dami buku, untuk diberikan kepada penuis agar penulis melakukan
koreksi terakhir sebelum buku dicetak dalam jumlah yang diinginkan. Pada tahapan
ini, sangat diharapkan dami buku jangan diromabk total supaya proses penerbitan
tidak tertunda.
Langkah Setelah Dami Buku
Sudah Dikembalikan
Setelah naskah dami sudah dikoreksi
lagi oleh penulis dan dikembalikan kepada penerbit, maka penerbit akan
melakukan koreksi akhirsekali lagi dari
sudut tata bahasanya. Jika sudah selesai, dibuatkanlah film buku untuk ditaruh
di plat cetak. Dari situ, kemudian dipindahkan ke alat cetak yang lebih besar untuk
dicetak di kateren. Satu kateren bisa 8, 10, atau 30 halaman. Setelah itu masuk
mesin lipat.
Indikator Penulis Berhasil atau Tidak
Setiap tulisan yang dikirim oleh
penulis ke penerbit pastilah disertai harapan dapat diterbitkan menjadi buku. Penulis
yang berhasil akan mendapatkan kepuasan karena bukunya bermanfaat bagi orang
lain. Reputasinya mulai dikenal oleh berbagai kalangan seperti guru, siswa,
masyarakat umum, website-nya mulai ramai dikunjungi, dan sebagainya. Jika hal-hal
ini tidak ada dan tidak ditemukan oleh penerbit, maka sangat mungkin draf buku
yang diusulkan ke penerbit tidak akan diterima. Sebab, indikator sebuah buku
sukses di pasar bukan dari sudut editorial tetapi peluang potensi pasar dan
keilmuannya. Pengaruh dari reputasi penulis hanya 10% dari penilaian buku.
Buku yang sukses
adalah buku yang pasarnya besar. Seperti pada gambar di bawah ini.
Ciri-ciri Buku yang Memiliki Pasar Besar
Tema Buku
Buku yang memiliki pasar luas dapat
dilihat dari gambar di atas, yaitu memiliki tema popular dan penulis popular. Tema
popular dapat dilihat dari google trends. Di situ dapat terlihat topik-topik
apa saja yang sedang banyak dibicarakan atau laku di pasaran atau dibutuhkan
oleh masyarakat. Misalnya, buku-buku pelajaran pasti sangat dibutuhkan untuk
jangka waktu yang lama. Sedangkan topik tentang bencana alam tertentu, mungkin
hanya dibutuhkan untuk sepanjang bencana alam itu terjadi.
Reputasi Penulis
Dosen
Jika penulis adalah seorang dosen,
bisa ditelusuri melalui google scholar atau google cendekia. Dari situ dapat
dilihat sudah memiliki berapa karya buku atau jurnal. Karyanya sudah dikutip
banyak orang atau tidak. Karya yang baik itu jika sudah disitasi 2000 kali oleh
pembaca.
Guru biasa
Jika guru belum punya google cendekia,
maka penerbit dapat lihat dari data-data lain, misalnya mengajar apa saja,
komunitas di mana dan apa, followernya sedikit atau banyak, sudah menulis buku
apa saja, apakah jadi admin dari sebuah grup yang pesertanya banyak, dan
lain-lain.
Market dan Oplah
Proses penerbitan tergantung dari
jumlah cetak atau oplah. Oplah semakin besar semakin bagus. Cara menentukannya
tergantung dari buku tersebut termasuk kuadran mana.
Jika tema buku berada pada kuadran market
sempit tapi life cycle panjang, maka buku akan laku terjual tetapi mengalami
penudaan. Makusdnya, buku itu dibutuhkan masyarakat tetapi bisa jadi belum
sempat dibeli. Contoh buku ilmu murni seperti fisika dasar, matematika dasar,
dan lain-lain.
Tema buku yang terdapat pada kuadran market
lebar tetapi life cycle panjang yang paling disukai penerbit setiap saat buku
akan laku dalam jumlah besar. Contoh ensiklopedia dan kamus.
Untuk tema buku yang terdapat pada kuadran
kanan bawah, market lebar tapi life cycle pendek, buku-buku ini tergantung pada
perkembangan keadaan. Misalnya, perkembangan teknologi. Contoh buku seperti ini
adalah buku informatika dan komputer. Buku seperti harus direvisi. Buku yang
sudah dicetak tidak bisa direvisi lagi. Yang bisa direvisi adalah softcopy-nya.
Penulis Idealis atau
Penulis Industrialis
Banyak penulis industrialis beralih
menjadi penulis idealis seiring dengan perkembangan karir dan usia. Penulis
idealis lebih tertarik kepada ide mereka tersampaikan ke pembaca. Mereka kurang
tertarik bicara tentang uang atau royalty dengan penerbit. Mereka akan “tersinggung”
jika judul buku mereka diubah oleh penerbit padahal penerbit sangat concern dengan judul buku. Sebaliknya,
penulis industrialis menulis karena membutuhkan sesuatu, dalam hal ini uang
atau royalty. Mereka beorientasi uang.
Buku dan
Tingkat Keilmuan
Buku yang banyak laku di pasar adalah
buku yang tingkat keilmuannya mengarah kepada tingkat dasar. Artinya, pasar yang
lebar kontennya adalah ilmu dasar, seperti SD, SMP, SMA, dan minimal Strata 1. Makin
tinggi atau makin k etas tingkat keilmuan maka pasarnya makin sempit.
Model Kerja Sama
Seperti gambar di atas, ada beberapa
jenis model kerja sama antara penulis dan penerbit dalam menerbitkan buku. Jika
memilih model kerja sama regular, maka belum tentu naskah, karena bergntung
pada penilaian penerbit. Seandainya, buku yang diusulkan ke penerbit tidak
diterima, tetapi penulis masih tetap ingin bukunya dicetak maka penulis dapat
menggunakan model kerja sama antar lembaga. Salah satu konsekuensinya adalah logo
lembaga tersebut harus dipasang di buku sebagai bentuk promosi lembaga. Namun,
jika penulis tidak menemukan lemabaga untuk bekerja sama, dan tetap mau
terbitkan bukunya, maka dapat menggunakan skema kerja sama perorangan. Misalnya,
menggunakan program ANDI pro literasi.
Naskah Terbitan
Biasanya penerbit memilih untuk
mencetak buku di atas 1000 buah supaya mendapatkan keuntungan. Jika dicetak di
bawah 1000 buku penerbit rugi. Dari segi pengalaman penerbit, lebih banyak naskah
yang ditolak dari pada yang diterima oleh penerbit untuk dicetak. Misalnya pada
penerbit ANDI, naskah yang masuk tiap bulan rata-rata 400-500 judul, tetapi yang
diterima untuk diterbitkan 50-60 judul. Sisanya ditolak. Alasannya seperti di paparkan
di depan, yakni penerbit ANDI memprediksikan bahwa buku tersebut tidak memiliki
pasar yang baik.
Standard Operational Procedures
Dalam menulis buku perlu memperhatikan
langkah-langkah berikut.
Menyusun sinopsis,
isinya tentang konten buku secara singkat. Misalnya, prasyarat buku dibaca
oleh siapa saja. Tujuan buku ditulis untuk apa dan siapa. Sinopsis dipasang
di belakang buku. Dibuat 1-2 paragraf.
Menentukan
tujuan buku dan daftar isi. Setelah daftar isi sudah jadi baru mulai
menulis buku. Supaya dapat diketahui buku ini sudah sampai di mana. Daftar
sisi adalah rencana menulis
Menentukan
tujuan manfaat buku jika buku dibaca. Dibuat lebih detil, termasuk sasaran
pembaca. Menghitung pesaing buku sudah ada atau belum.
Menjelaskan
tulisan ini untuk siapa dan bagaimana
Membuat tulisan
tentang penulis (CV). Latar belakang penulis sesuai tema buku yang
ditulis. Sebaiknya 1 paragraf saja. Tulisan ini dicantuman di halaman
belakang. Buku ber-ISBN akan didokumentasikan oleh negara berpuluh-puluh
tahun lamanya.
Gaya Selingkung dan Plagiator
Penerbit tidak mempersoalkan gaya selingkung
yang digunakan oleh penulis. Tetapi, penulis harus konsisten dengan gaya
selingkung yang digunakan dari awal sampai akhir tulisan. Misalnya, menggunakan
model atau gaya APA. Jika penerbit
melihat adanya ketidakkonsistenan, maka editor bisa memperbaiki gaya selingkungnya.
Supaya jangan menjadi plagiator perlu memperhatikan
beberapa aturan penulisan dan imitasi tulisan. Misalnya, jika menuliskan penulis
menulis 1 buku dengan 1 referensi buku lain, maka dapat disebut plagiator. Tetapi,
hingga saat ini belum ada batasan baku berapa jumlah referensi untuk 1 buku.
Lampiran Sesi Tanya Jawab
Agnas
setiawan, Majalengka. Saya guru geografi, blogger jg. Tahun lalu pernah
terbitkan buku ajar SMA scaraindie.
Kalau saya mau coba terbitkn mayor apakah isinya harus dirubah atau boleh sama
seperti yg diterbitkan sblumnya?
Kalau buku itu sudah pernah memiliki
ISBN berarti buku itu sudah legal terbit, nah kalau diterbitkan kembali makan
itu namanya CETAK ULANG, kalau akan diterbitkan sebagai buku baru maka harus
direvisi total..
Syukri,
SMAN UNGGUL Dharmaraya Padang
1.Seperti apa itu naskah dan apa
aja isinya.
2.Seperti apa penulis pemula yg
dilirik oleh penerbit mayor.
3.Mohon om joko ulas sedikit
tentangvgaya selingkung..
1.ini naskah lengkap ya Om
2.Penulis pemula yg dilirik penerbit
mayor adalah penulis yang punya naskah bagus yang marketable.
3.Untuk gaya selingkung, akan saya
emailkan detailnya ya OM, mohom alamat emailnya..
Rita,
Jembrana Bali,
1.Apa yang harus kami lakukan agar
tulisan kami bisa diterima di penerbit ANDI
2.Jenis tulisan seperti apa yang
penerbit ANDI inginkan
1.Keduanya Populer (thema, nama penulis)
tapi salah satu saja nggak papa, oleh karena itu tulislah buku yang themanya
populer dan dibituhkan masyarakat banyak.
3.ANDI menerbitkan thema apa saja
asalkan kami perkirakan buku itu akan laku.
Isminatun,
Sukoharjo. Bagaimana agar tulisan/ naskah kita bisa diterbitkan oleh Andi?
Apakah tulisan tentang kegiatan menulis (kumpulan materi/resume) bisa
diterbitkan Andi? Terima kasih.
Model tulisan itu bisa saja
diterbitkan, tetapi sangat tergantung dari kumpulan tulisan apa, resum tentang
apa dari forus apa? dari situ harus bisa disimpulkan kalau buku itu kan laku
bu
Beni, Bojonegoro, utk buku pelajaran Bhs.Inggris gambaran konten seperti apa
yang paling laris? Selain syarat harus sesuai silabus tentunya, terima kasih
TOEF, dan sejenisnya, atau buku bahasa
inggris untuk profesi tertentu..
Agnas.
Kan kontrak saya dengan penerbit indie tidak dilanjutkan. Kalau misal saya mau
masuk ke mayor, apakah nnti di penerbit mayor itu akan cetak ulang atau di
aturan harus direvisi total? Kalau total itu 100% isinya memamg harus baru at
bagaimana ya?
Kalau cetak ulang maka harus ada surat
pengakhiran kontrak dengan penerbit lama, jika revisi total bis dengan penerbit
baru dengan kontrak baru..
Munandar,
Sumba Timur. Saya pernah diminta oleh penerbit melalui teman saya untuk membuat
buka bank soal matematika SMP, sistemnya jual putus. Jadi saya hanya
mengirimkan softfile nya saja, dan ternyata tidak dicetak biodata saya sebagai
penulis. Apakah saya dpt mengirimkan draf itu kembali ke penerbit lain?
Thank
selama tidak ada perjanjian yang
mengikat dengan pihak manapun bisa diterbitkan oleh penerbit mana saja. Sayang
sekali ya naskah kok dijual putus, semoga harganya layak ya..
Lusia
Curup, Benkulu. bagaimana dengan RPP? Rencana pelaksanan pembelajaran, apakah
bisa diterbitkan juga, karena kk sebelumnya itu ada kurikulum 75 itu dulu bnyk,
yg KK 13 ini masih belum banyak, apakah ada peluang? Terimakasih
RPP biasanya dibagi gratis ke guru
yang telah memakai buku pelajaran utama, tentunya grtais dari penerbit yang
buku utamanya dipakai.
Andy
Muhtadin, Beltim-Babel. kami ini menulis dri nol, didunia maya tulisan nol,grup
ada tpi sedikit, riwayat menulis no, memang layak dpt nol. Tetapi kira2
seberapa peluang penulis pemula dpt bertahan di posisi ini, tolong tipsnya agar
dpt terus naik tangga kesuksesan?
Jangan selalu diposisi Nol ya Pak,
dulu semua penulis hebat mulai dari Nol, yang membuat mereka berhasil karena
apantang putus asa, dan tidak berhenti menulis. penting bergaulah dengan
penerbit sehingga tahu apa yang dimaui penerbit.. Semangat.
Dwi
Mulyanti, SMKN 1 Kademangan. Dunia wirausaha saat ini sedang trend,namun anak2
kami yg SMK ini belum besar motivasinya
Kira2
materi atau naskah tulisan yang menarik untuk kalangan remaja usia SMK ini apa
ya pak? Biar mereka makin tertarik dengan wirausaha
Terimakasih
pak
Buku kewirausahaan untuk SMK sudah
banyak kita temui termasuk dari Penerbit ANDI, namun buku buku tersebut
diterbitkan sesuai dengan kisi kisi kurikulum yang tidak ada unsur motivasi
sebagai wirausaha. Nah akan sangat baik jika ibu nulis buku pengayaan untuk SMK
yang berisi motivasi menjadi pengusaha.
proses
awal pengiriman naskah, apa saja yang terkandung dalam naskah yang terkirim?
apakah hanya beberapa bagian atau utuh seluruhnya. proses penilaian naskah
perlu waktu brapa lama ? Trima kasih.
Tidak uasah lengkap dulu gpp. Daftar
isi, Sinopsis dan dua bab awal sebagai contoh. dikirim berupa hardcopy ya..
Resume
Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Joko Irawan Mumpuni
8 Mei
2020
Penulis:
Grefer E. D. Pollo, dariSDH Kupang
Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com,
IG: ged.pollo
Orang yang berusaha pasti ingin menikmati
hasilnya. Orang yang menanam tanaman berbuah sangat ingin menikmati buahnya,
dan apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Berprestasi dalam
menulis adalah kerinduan dari setiap penulis, dan itu hanya mungkin didapatkan
dengan motivasi yang benar dan tekun mengerjakannya.
Kuliah menulis online bersama Omjay hari ini,
Kamis, 7 Mei 2020, pukul 13.00-15.00 WIB menghadirkan Dr. H. Imron Rosidi,
S.Pd., M.Pd sebagai pemateri atau narasumber. Beliau dilahirkan di Surabaya, 10 Juni 1966.
Beliau memiliki hobi membaca, menulis, dan pencak Silat. Pada tahun 2011 pernah
meraih juara I Guru Prestasi Tingkat nasional, juga pernah
menjadi Instruktur Nasional Kepala Sekolah Kurikulum 2013 Tahun 2015, dan
narasumber penulisan buku tingkat nasional.
Pak Imron memulai kuliahnya dengan mengajak seluruh
peserta melihat dan membaca pemaparan materi pada powerpoint yang sudah
dikirimkan di WAG.
Di dalam powerpoint (ppt) ini Pak Imron
mengawali dengan beberapa gambar atau slide, lalu memberi
motivasi kepada peserta bahwa merekapun bisa menghasilkan buku-buku seperti di bawah ini.
Mungkin di antara begitu banyak peserta ada
yang segera termotivasi untuk menulis buku. Jika demikian, ada pertanyaan yang
mengikutinya: Mengapa mau menulis buku?
Pertanyaan klasik ini bisa mendapatkan beberapa jawaban seperti:
nMenemukan atau membangun identitas diri
nMendapatkan uang/royalti
nMengangkat popularitas diri
nTerpaksa karena ada tugas
nBerbagi inspirasi
nMenyuarakan kebenaran
nMenyebarkan ilmu
Jawaban-jawaban di atas dapat dikategorikan
sebagai ide atau gagasan yang baik, tetapi dalam kenyataannya ada juga banyak
orang yang tidak menulis atau belum menulis oleh karena belum menemukan ide
untuk menulis ataupun belum atau tidak tahu bagaimana cara menulis.
Meski alasan itu dapat dipahami, tetapi
sebenarnya semua orang dapat menulis, maksudnya jika mereka tidak menulis itu
karena mereka tidak mau menulis. Menulis berarti mengungkapkan gagasan,
pikiran, dan perasaan melalui huruf, kata, kalimat, dan paragraf.
Sebagai manusia yang memikiki kelemahan dan
keterbatasan, pastilah kita pernah dan sering berbuat kesalahan. Itu artinya,
kita pernah mencoba berbuat sesuatu tetapi salah, karena itu, kita terus
belajar untuk berbuat yang benar. Demikianlah dengan menulis. Cobalah untuk
menulis, jika salah dilihat kembali dan perbaiki tulisannya. Karena menukis
adalah sebuah ketrampilan maka harus terus dilatih.
Salah satu bentuk latiuhan yang sangat penting
adalah dengan membaca. Bacalah buku-buku
yang sesuai dengan ketrampilan menuilis. Buku-buku yang berkualitas untuk itu.
Dengan membaca, kosa kata kaan bertambah, pengetahuan dan wawasan ikut
bertambah sehingga konten dan kualitas tulisan pun meningkat.
Salah satu kategori besar buku
adalah buku nonfiksi. Menulis buku nonfiksi perlu memnperhatikan beberapa hal
berikut. Pertama, untuk membantu
menemukan layout buku perlu membaca beberapa buku, kedua, membuat judul dan kerangka buku, ketiga, membaca dan mengumpulkan beberapa literur pendukung, keempat, dalami materi yang kaan
ditulis, kelima, menulis dimulai
dari judul baba yang dikuasai, keenam, jika
sempat terhenti, dalami ulang materinya, ketujuh,
jangan takut salah dalam menulis. Kedelapan,
lakukan editing jika sudah selesai khususnya dari tata bahasa dan tanda
baca (grammar), kesembilan, terbitkan.
Untuk
mendalami materi bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip 3P.
Paper (mengumpulkan literatur)
Untuk hal ini dimulai dengan
menentukan jenis buku apa yang mau ditulis. Ada banyak jenis buku, misalnya
buku pelajaran, antologi cerpen, antologi puisi, novel, buku agama, buku
pendidikan, buku motivasi, buku remaja, buku umum, dan lain-lain. Setekah itu,
menentukan kerangka buku.
Person
Mengumpulkan ide melalui
diskusi, tukar pikiran, dan tanya jawab dengan orang-orang yang mengerti apa
yang akan kita tulis.
Place
Mendatangi tempat akan
digunakan untuk menulis.
Setelah buku tekah selesai
ditulis dan siap untuk diterbitkan maka langkah selanjutnya adalah mendekati
penerbit. Penerbit yang bisa didekati adalah penerbit mayor atau self publishing.
Untuk menerbitkan buku perlu
dipahami caranya beserta kelebihan ataupun kekurangan dari tiap jenis penerbit
itu. Mari kita lihat keunggulan dan kelemahan dari 3 sistem penerbitan buku.
Major Publishing
Keunggulan
•Memiliki
distribusi yang luas
•Hampir
tanpa modal
•Lebih
praktis
Kelemahan
Kurang fleksibel
Margin profit yang lebih kecil (royalti:
10%)
Kelengkapan sebagai
persyaratan yang disiapkan untuk menerbitkan di penerbit mayor adalah
•Surat Pengantar
•Soft copy buku
•Biodata penulis
Sedangkan, draf tulisan sudah
harus disiapkan dengan
•Pengantar Penulis
•Daftar Isi
•Endorsement
•Sinopsis
•Biodata
•Cover (bisa dibuat oleh penerbit)
SELF PUBLISHING
Keunggulan
•Lebih
fleksibel
•Memiliki
margin profit yang lebih tinggi
•Bukunya
pasti diterbitkan
Kelemahan
Perlu kerja ekstra untuk distribusi buku
Perlu modal yang besar
Banyak hal lain yang harus dikerjakan
JUAL PUTUS
Keunggulan
Cepat mendapatkan uang
Tidak berkurang meskipun buku kurang
laku terjual
Praktis
Kelemahan
Pendapatan sesuai dengan kesepakatan
Hak cetak dipegang oleh penerbit
Pendapatan tidak bertambah meskipun buku
dicetak berulang-ulang
Demikian penyampaian materi oleh Pak Imron. Kemudian
sesi kuliah diikuti dengan sesi tanya jawab. Rekapan dari sesi ini dapat
dilihat di bawah ini (pertanyaan dan jawaban diedit oleh penulis).
Penanya
(bu Beni, Bojonegoro): bagaimana teknis menulis buku pelajaran yang menarik. Siswa
milenial (meski tidak semuanya) kurang suka membaca buku, lebih menyukai
youtube.
Pak Imron:
Pertanyaan yang menarik. Sekarang ibu hrs melihat dulu, siapa pembacanya.
Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sdh
seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku. Kalau menulis buku
dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal2 yg saat ini sdh hit. Mungkin
tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik.
Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses, bagaimana saat dia menjadi
siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek dan tdk laku
Penanya
(Fatma eviana, Pati): mohon penjelasan lebih spesifik lagi karena saya slalu
tergerak tetapi tidak bisa menulis.
Pak Imron: Begini. Antara otak kita yg berjalan
lancar dg tangan kita yg mengetik, jauh lebih cepat otak kita. Waktu menulis
anggaplah sdg berbicara. Kalau ada yg salah saat mengetik, mungkin salah huruf,
kurang huruf, kalimatnya kurang baik. Biarkan saja. Terus menulis jangan takut
salah. Setelah dianggap selesai, mungkin
4 sd 6 paragrag paragraf. Dibaca lagi sambil membenahi yg salah. Masalah
kemandegan, belum selesai berhenti, itu karena kurangnya motivasi dlm.menulis.
kalau menulis artikel populer, cerpen, puisi hrsnya sekali duduk. Malanya
sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita ttg apa yg akan ditulis
Penanya
(Noralia, Semarang): (1) Di buku non fiksi, apakah daftar pustaka disematkan
juga dalam isi buku, ataukah cukup di sematkan di bagian daftar pustaka saja?
Seperti ketika kita membuat artikel ilmiah, (2) Biasanya untuk terbitan
pertama, penerbit akan mencetak bukunya sejumlah berapa eksemplar pak? (3) Untuk
di buku antologi itu kan berarti buku keroyokan dari banyak penulis, untuk
pemberian sistem royaltinya bagaimana? (4) Sebaiknya sebagai penulis pemula, ke
penerbit mana ya pak kita dapat menawarkan buku kita?
Pak Imron:
1.Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa
juga dg diberi footnote
2.Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya
yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks.
Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa
3.Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku
antologi yg royoan
4.Sbg penulis pemula, ke penerbit indie atau
menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan
kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit
Penanya
( Fadli, NTT): bagaimana tahapan dalam membuka dan menutup kalimat atau
paragraf?
Pak Imron: Paragraf itu gabungan kalimat yg
koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu, 1. Mengulang kata yg sebelumnya
disebutkan, 2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan 3. Memberi
konjungsi antarkalimat. Paragraf itu terdiri atas 3 sd 5 kalimat, bisa 1
kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dr kalimat utama,
yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi Corona
menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dr kalimat
tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya sdh cukup. Usahakan maksimal
5 kalimat
Penanya
(Winarti, Tangerang): apakah karya tulis
/ buku untuk syarat naik pangkat dari gol. 3 ke gol 4 ada perbedaannya?
Pak Imron: Tdk ada. Yg penting kalau berISBN
nilai 3 dan kalau tdk nilai 1.5
Penanya
(Reni, Bantaeng Sulsel): Sejak kapan Bapak mulai menulis buku? Bagaimana Bapak
mengatasi jika Bapak sedang banyak urusan/kegiatan/acara dan jg harus
meluangkan waktu untuk menulis?
Pak Imron: Saya menulis sebenarnya baru masuk
menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan mahasiswa
penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah kampus.
Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena
motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itubdia bilang, mana ada
guru D3 tulisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu buku saya diterbitkan
oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah menulis muncul. Penulis
itu hrs mau mengorbankan waktu. Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya
juga mengajar di 2 pondok pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat
melatih pencak silat. Kapan menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang.
Hrs ada waktu wajib, misal malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu
wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis
Penanya
(Siti Fatimah, Mojokerto): (1) Mohon mengupas beberapa penerbit beserta karakteristik
tulisan yang diterima, (2) untuk kenaikan pangkat, Buku kumpulan puisi dan
cerpen karya sendiri masing2 buku isi
berapa untuk bisa dinilai.
Pak Imron:
1.Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal
dulu. Untuk mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau
ada berarti sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg
paling gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis.
Nah. Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya
korim.ke.mizan. kha gitu
2.Lihat di buku 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai
2, kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih
dr 20 nilai 4
Penanya (Muh. Said, Makassar): (1) Dalam
penyusunan DUPAK masih berdasarkan dgn Permenpan No.16 thn 2009 dan No.35 thn
2010. Apakah belum terbit Juknis yg baru ? (2) Penilaian utk PKB khususnya
Publikasi ilmiah pada golongan IV.b ke atas apakah memang diseminarkan?
Pak Imron:
1.Masih tetap ttp sekarang proses revisi
2.Yg diseminarkan hanya laporan penelitian, misal
PTK saja. PKB lainnya tdk
Penanya
(Said Wahid, Mojokerto): (1) Tulisan bunga rampai yg dibukukan apakah bisa
dijadikan kredit point kenaikan pangkat? Mengingat batas penulis kan dibatasi 4
orang saja yg bisa diajukan nilai AK nya, (2) Tulisan puisi yg dapat dijadikan
kenaikan angka kredit itu prosedur nya bagaimana? (3) Saya guru Agama, ijazah
yg sudah sy ajukan sesuai dgn kepangkatan saya adalah s1.agama dan s2 Agama, dan sy punya ijazah s1
pend. Sejarah, apakah bisa diajukan utk kenaikan pangkat, prosedur nya
bagaimana?
Pak Imron:
1.Bunga rampai apa? Kalau puisi ya minimal 20
puisi..kalau artikel populer 1 bisa asal diteebitkan
2.Puisi yg sdh diterbitkan ber ISBN minimal 20
puisi dan bisa lwbih dr 40 puisi. Baca buku 4
3.Yg diakui hanya 1 ijazah yg setingkat. S1
sejarah tdk dinilai
Penanya
(M Rasyid Nur, Karimun): Buku apa yang sebaiknya kita tulis yang bisa jadi
bahan bacaan siswa saat ini, yang karakternya jauh berbeda dengan zaman dulu, sekaligus
bisa untuk naik pangkat.
Pak Imron: Ya. Tdk bisa kita hindari. Yg
penting orientasi kita menulis adalah untuk berbagi ilmu. Itu dulu. Untuk naik
pangkat adalah buku pendidikan dan pembelajaran dan buku pelajaran. Ini yg bisa
dinilai
Penanya
(ika siswati, kota tangerang): apa yang melatarbelakangi bapak menulis buku
LKS?
Pak Imron: Saat itu tahu 1990 an banyal
bermunculan LKS LKS tetapi hanya berupa pertanyaan dan titik2. Seperti hanya
menyedialan kertas. Lalu saya pingin membuat LKS yg berbeda. Selain banyak
flowchart, juga menuntut cara mengisinya, tdk sekadar titik2. LKS saya setiap
terbit 25rb eks. Saya saat itu masih bujang. Dpt royalty 30jt. Saat itu. Bisa
dibayangkan
Penanya
(Astuti Triasmani, Yogyakarta): Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat
kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu
apa pak?
Pak Imron: Seorang penulis itu hrs selalu
mempersenjatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul
tiba2. Tdk boleh ditunda. Terus tentukan, tulis dlm bentuk yg paling sederhana,
artikel populer. Ini hanya 3 sd 5 halaman. Baca terus dan kirim ke majalah atau
surat kabar. Misal ke radar dulu. Satu kali terbit maka nama jenengan akan
dicatat oleh tim redaktur.
Penanya
(Yulius Roma, Tana Toraja): Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan motivasi dan
passion dalam menulis.
Pak Imron: Tentunya setiap orang berbeda.
Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs
nulis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus
bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan
menulis. Hanya cerita. Saya punya saudara guru SD di sebuah pulau terpencil.
Satu buku selesai dan diterbitkan sendiri. Banyak orang beri apresiasi.
Akhirnya dia tambah bergairah untuk menghasilkan buku2 selanjutnya
Resume
Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd
7 Mei
2020
Penulis:
Grefer E. D. Pollo, dari SDH Kupang
Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com,
IG: ged.pollo