tujuan utama dari belajar bukan supaya pintar tetapi, untuk mengenal Penciptanya dan mengasihinya dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.
HARI RAYA
HANUKKAH atau hari raya Lampu atau
hari raya Cahaya adalah hari raya Yahudi yang telah dirayakan sejak abad ke-2
Sebelum Masehi untuk menghormati perebutan kembali Yerusalem dari dinasti
Seleukus oleh orang Yahudi yang dipimpin oleh Yudas Makabe.
Perayaan ini disebut juga HARI RAYA
PENAHBISAN BAIT ALLAH.
Dalam Alkitab, perayaan ini disebutkan dalam Yohanes
10:22: Tidak lama kemudian
tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
Tuhan Yesus hadir dalam peringatan Hanukkah ini.
Bahkan sebelum peringatan hari raya Hanukkah, Tuhan
Yesus bersabda:"Akulah terang dunia; barangsiapa
mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12).
Menurut
kalender Gregorian, Hari Raya Hanukkah terjadi
di bulan Desember.
Dalam perayaan Hanukkah, terdapat 9 lampu khusus yang dinyalakan sesuai aturan yang diberlakukan.
Bukti dokumen Gereja pada abad ke-2
Masehi menyatakan bahwa
sebenarnya Natal itu adalah penggenapan Perayaan Hanukkah.
Kalangan
Yahudi Kristen merayakan Natal sekaligus Hanukah dengan sebutan
"Chrismukkah", bahkan perayaan ini sudah dikenal di Jerman sejak
tahun 1800-an Masehi.
Tradisi memasang pohon terang dengan lampu-lampudan lilin
pada
saat-saat natalbermula
dari "hari raya Lampu", Hanukkah.
Lilin yang menyala dalam kegelapan adalah simbol terang yang mengibaskan
kegelapan.
Anak-anak juga dipakai Allah dalam membawa kabar damai sejahtera.
Anak-anak yang
membawa lilin yang menyala di tangan
mereka memberi pesan peran mereka meneruskan terang Kristus kepada dunia yang gelap, kehangatan
ke dalam keluarga dan komunitas yang dingin dan kaku.
Referensi:
HARI RAYA HANUKKAHhttps://www.sarapanpagi.org/hari-raya-hanukkah-vt7769.html diakses 21 Desember 2023
35:16Sesudah itu
berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari
Efrata, bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat sukar.
35:17 Sedang ia
sangat sukar bersalin, berkatalah bidan kepadanya: "Janganlah takut,
sekali inipun anak laki-laki yang kaudapat."
35:18 Dan ketika ia hendak
menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni
kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.
35:19 Demikianlah Rahel
mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem.
35:20 Yakub
mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.
35:21
Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang
Migdal-Eder.
Berita natal yang pertama sesungguhnya terjadi di Taman Eden:
Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Ini sekaligus adalah berita Paskah mengenai pengorbanan,
kematian, dan kebangkitan Kristus Yesus
(band dengan persembahan para majus dalam
Matius 2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu
bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat
harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan
dan mur.)
Pesan ini seharusnya menjadi pesan sentral gereja sepanjang
masa.
Jika diperhatikan pesan ini terus diberitakan dimulai dari Kejadian 3:15
(awal penciptaan), Matius 2:11 (awal Perjanjian Baru), dan 2 Timotius 2:8
(perkembangan Gereja mula-mula)
Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara
orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang
kuberitakan dalam Injilku. (2 Timotius 2:8).
Ini harus menjadi tradisi pengajaran dan pemberitaan oleh Gereja
sepanjang masa dan segala tempat.
Kesatuan pemberitaan ini sangat mungkin terjadi karena firman
Allah yang berinkarnasi menjadi manusia (daging) dilahirkan di Migdal Eder.
Apa itu Migdal Eder?
Migdal Eder (Ibrani: מִ×’ְדַּל־×¢ֵֽדֶר - MIG'DAL-EDER,
artinya: menara kawanan domba.
Nama ini disebutkan dalam:
Kejadian 35:21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia
memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.
Mikha 4:8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit
puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu,
kerajaan atas puteri Yerusalem.
Mikha 5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang
terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang
yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak
dahulu kala.
Yohanes Pembaptis, kerabat dari Yesus Kristus, pernah
mengucapkan atau menegaskan hal ini kembali di dalam Yohanes 1:29 Pada keesokan
harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah
Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Pasti Yohanes Pembaptis tahu bahwa Yesus dilahirkan di Migdal
Eder.
Kata Migdal Eder, terbentuk dari 2 kata:
Migdal = Menara
Eder = kawanan domba
Gereja masa kini terbiasa berupaya memahami narasi natal yang
terjadi di Timur Tengah dengan menggunakan prespektif Barat sehingga mengasumsikan
misalnya, bahwa pada masa natal terjadi salju sehingga gembala-gembala tidak mungkin
ada di padang untuk mengembalakan domba.
Lukas 2:8-18
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang
menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar
untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu
sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
2:14 "Kemuliaan
bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya."
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu
meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang
kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang
terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu
mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang
sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan
semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala
itu kepada mereka.
Gembala yang dimakusdkan dalam Lukas 2:8-18, menurut literatur
Yahudi gembala-gembala terdiri dari 2 jenis: gembala biasa dan gembala padang.
Gembala biasa adalah gembala perumahan yang biasa melepaskan
domba-domab di batas kota lalu sore harinya membawa kembali ke kendang.
Gembala padang terdiri dari 2 yaitu gembala yang menggembalakan
domba pada awal musim semi (bulan nisan) dan domba ditarik kembali pada sekitar
bulan Oktober.
Gembala jenis kedua adalah yang menggembalakan domba sepanjang
musim siang dan malam, baik musim dingin maupun musim panas.
Di manakah gembala-gembala jenis ini bekerja? Di Migdal Eder.
Menurut literatur Yahudi, Targum Jonatan, di Migdal Eder
inilah Mesias akan menyatakan diri.
Gembala-gembala yang ditulis dalam Lukas 2 di atas, tentuya
adalah gembala-gembala yang bekerja di sekitar Migdal Eder.
Migdal Eder, didirikan di dekat Betlehem Efrata. Menurut Jerome
(Hieronimus) lokasi persis Migdal Eder sekitar 1000 langkah (1,6 km atau 1 mil)
dari Yerusalem.
Jika dihubungkan dengan pengharapan mesianik, maka padang
gembala yang dituliskan oleh Lukas bukanlah padang gembala biasa tetapi Migdal
Eder (Kejadian 35:21 dan Mikha 4:8).
Eusebius dari Kaisarea (265-340) seorang sejarawan Gereja,
menyebutkan bahwa Migdal Eder yang terletak 1000 kaki dari Betlehem tempat para
gembala menerima kabar kelahiran Yesus adalah sama dengan Migdal Eder yang
dimaksudkan dalam Kejadian 35:21.
Origen dari Alexandria (184-253) mengatakan dalam tulisannya
bahwa Yesus Kristus dilahirkan di sebuah gua di Betlehem. Gua itu dapat
dikunjungi pada zamannya.
Migdal Eder pada awal tahun Masehi digunakan sebagai tempat mengurung kawanan
domba yang akan dikorbankan atau menjadi korban di bait Allah di yerusalem.
Tradisi
ini sudah berlaku sejak zaman Nabi Yeremia.
Saat ibadah dipusatkan di Bait Allah, maka pada rumput di
sekitar Yerusalem harus disiapkan bagi para domba.
Tempat itu dikhususkan sehingga domba-domba yang akan
dikorbankan akan tetap tidak bercacat cela karena domba-domba itu akan menjadi
persembahan khusus bagi Allah.
Di sini, di Migdal Eder, para gembala biasanya bekerja 24 jam
sehari sepanjang tahun.
Domba betina yang akan melahirkan anak akan dibawa ke
tempat khusus yang bersih dan terawat agar anak domba yang akan dilahirkan
tidak cacat atau terluka dan terawat setelah dilahirkan.
Imam yang bertugas di Migdal Eder sangat tahu akan hal ini dan
harus memastikan berjalan demikian.
Biasanya domba yang baru dilahirkan akan dibungkus dengan kain
lampin agar tetap terjaga dan tidak lecet.
Imam-imam dari Yerusalem akan datang ke situ untuk memeriksa
domba-domba yang tidak cacat.
Domba Jantan untuk korban bakaran dan domba
betina untuk korban pendamaian.
Dengan demikian maka penggembalaan di padang rumput di sekitar
Migdal Eder akan terus berlangusng sepanjang tahun sepanjang musim karena domba
kurban untuk keperluan ibadah di Bait Allah di Yerusalem dibutuhkan sepanjang
musim.
Selama Bait Suci itu berdiri makan keperluan kambing-domba
untuk korban dalam ibadah Yahudi ini selamanya akan berlangsung.
Komitmen berasal dari kata dalam bahasa Inggris klasik "committen" yang berarti "memberi kepercayaan (kepada), mendelegasikan wewenang (kepada), terlibat dalam."
Kata ini diambil dari dari kata Anglo-Prancis committer, commettre.
Kata yang sejalan dengan kata dalam bahasa Latin committere yang bermakna "untuk bergabung bersama, terlibat, menempatkan dalam menjaga, mempercayakan , melakukan, melaksanakan (kejahatan)."
Kata committere ini mendapat awalan com- COM- + mittere "untuk melepaskan, melepaskan, mengirim (untuk suatu tujuan)".
Dari perkembangannya kata komitmen diartikan sebagai
1. suatu keadaan dimana seseorang menjalin keterikatan pada diri sendiri dan orang lain.
2. perjanjian atau janji untuk melakukan sesuatu di masa depan
3. keadaan atau contoh kewajiban atau dorongan emosional
tindakan melakukan suatu kepercayaan
Dari beberapa catatan di atas, dapat dipahami bahwa sebuah komitmen akan lebih mudah dilakukan terhadap sesuatu yang terlihat atau berbentuk fisik.
Namun, bagaimana jika komitmen itu dilakukan terhadap apa yang tidak terlihat?
Kitab Ayub 42:5 menuliskan sebuah pengakuan dari Ayub:
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Ayub dikenal sebagai orang yang saleh, hidup tanpa cela di hadapan Allah.
Itu dia lakukan tanpa melihat Allah. Hanya dari apa yang dia dengar dari orang lain.
Sampai suatu saat, matanya sendiri melihat ALlah.
Masa sekarang dalam kehidupan kita, kita tidak melihat Allah secara fisik.
Memang suatu tantangan tersendiri untuk berkomitmen kepada apa yang tidak kelihatan.
Sebab, pintu masuk ke hati kita adalah mata dan telinga.
Sesuatu yang membutuhkan terlihat (visual) dan terdengar (audibel).
Karena itu, untuk beriman kepada apa yang tidak terlihat membutuhkan iman yang cukup.
Karena iman adalah dasar dari apa yang diharapkan dan bukti dari apa yang tidak terlihat.
Dengan demikian mereka yang berkomitmen kepada pasangannya meski dalam keadaan tidak bersama-sama, mereka yang belajar berkomitmen dalam pelayanan, dsb akan tertolong dalam belajar memiliki karakter berkomitmen kepada Allah.
Manusia diciptakan bukan untuk manusia, bukan untuk teknologi, bukan untuk
dunia, bukan untuk materi.
Manusia diciptakan untuk melayani, beribadah,
memuliakan, dan menyembah Tuhan.
Penyembahan manusia kepada Tuhan secara vertikal dan horisontal laksana
sebuah tanda salib.
Vertikal langsung tertuju kepada Allah dan horisontal
melalui manusia.
Karena itu, Tuhan mengaruniakan kepada manusia karisma dan
karakter.
Karisma dibutuhkan manusia untuk menaklukkan dunia bagi Allah.
Karakter
diperlukan manusia bagi pelayanan kepada sesama.
Untuk maksud itu, manusia diperlengkapi dengan karunia, kreativitas, dan
talenta serta berbagai kemampuan.
Manusia sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa karena Tuhan yang sudah
menciptakan manusia dan yang harus disembah dan dilayani oleh manusia itu
mahakuasa dan sempurna.
Fokus kehidupan manusia tertuju kepada Allah.
Karena dia berasal dari sana dan akan kembali ke sana.
Karena itu, manusia
tidak diciptakan untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri sekalipun dia
memiliki kehendak bebas, memuaskan dirinya sendiri, mengumpulkan segala sesuatu
untuk dirinya sendiri, dan sebagainya.
Tetapi manusia memiliki tujuan hidup dari Allah.
Jika Anda adalah seorang pengrajin kursi maka Anda tahu betul bahwa kursi
yang Anda buat tidak punya tujuan sendiri.
Setelah kursi itu Anda buat, dia
tidak akan langsung berjalan dan mencari tempat untuk diletakkan.
Andalah yang
menentukan di mana kursi itu akan diletakan.
Yesus lahir dari keluarga miskin. Hal ini dapat ditunjukkan dari
beberapa ayat sebagai berikut.
Persembahan burung tekukur
Menurut Lukas 2:24, hewan persembahan yang Yusuf dan Maria persembahakan
adalah dua ekor burung merpati atau tekukur (dan untuk mempersembahkan korban
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur
atau dua ekor anak burung merpati).
Dua burung merpati atau tekukur itu persembahan yang ditentukan dalam
Taurat bagi kaum miskin yang tidak mampu mengadakan domba.
Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan seekor kambing atau
domba, maka haruslah ia mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak
burung merpati, yang seekor sebagai korban bakaran dan yang seekor lagi sebagai
korban penghapus dosa, dan imam itu harus mengadakan pendamaian bagi perempuan
itu, maka tahirlah ia.” (Imamat 12: 8)
Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan kambing atau domba, maka
sebagai tebusan salah karena dosa yang telah diperbuatnya itu, haruslah ia
mempersembahkan kepada TUHAN dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung
merpati, yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi
korban bakaran. (Imamat 5:7)
Menurut Filipi 2: 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun
dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah
sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada
di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku:
"Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
dan Yohanes 1:14: Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan
kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Dalam suatu peristiwa, Yesus dan murid-murid-Nya tidak punya uang untuk
bayar pajak.
Matius 17:24 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum
datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah
gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?"
17:25 Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk
rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon?
Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau
dari orang asing?" 17:26 Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka
kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. 1
7:27 Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka,
pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan
bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di
dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu
juga."
Tidak punya tempat untuk meletakkan kepala
Matius 8:20 Yesus berkata
kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi
Anak Manusia tidak mempunyai tempat
untuk meletakkan kepala-Nya."
Sejak sebelumnya, saat dipersiapkan bagi pelayanan Allah, Yesus sudah
memiliki prinsip untuk hidup sesuai kehendak Allah.
Saat dicobai oleh Iblis untuk menikmati sesuatu secara instan, Yesus
menolak.
Matius 4:2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini
menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah."
Dicobai oleh iblis untuk instan dapat kekayaan dengan menyembah Iblis
Matius 4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi
dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan
berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud
menyembah aku."
4:10 Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau
harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau
berbakti!"
Dicobai oleh Iblis untuk tenar (instan) dengan lompat dari bubungan bait
Allah
Matius 4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia
di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu
berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan
terantuk kepada batu."
Yesus ingatkan bahwa manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari
firman Allah
Yesus ingatkan untuk mencari lebih dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya
bukan makan, minum, pakai.
Mereka yang tidak kenal Allah yang utamakan makan, minum, pakai. Allah
peduli kepada kepunyaan-Nya (manusia) melebihi burung-burung yang tidak urus
makan minum mereka sehari-hari. Allah peduli manusia kepunyaan-Nya melebihi
bunga di padang yang tidak urus pakaian mereka setiap hari.
Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih
penting dari pada pakaian? 6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak
menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun
diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu?
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan
sehasta saja pada jalan hidupnya? 6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian?
Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa
memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun
tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6:30 Jadi jika demikian
Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam
api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang
percaya?
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami
makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan
tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu
kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Pukulan, tamparan, ejekan Allah kepada Iblis mengatakan bahwa manusia
paling miskin sekalipun, paling tidak punya harta kekayaan sekalipun, paling
menderita sekalipun di dunia ini dapat mengalahkan Iblis dan dapat tidak
mengikuti godaan dan cobaan Iblis.
Dan
Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan mendirikan jemaat-Ku (EKKLÊSIA) dan alam maut tidak akan menguasainya.
Di bawah ini tertulis kata
"GEREJA" dalam berbagai bahasa.
1. Dutch/Belanda
: Kerk
2. English/
Inggris : Church
3.
French/Perancis : Eglise
4. German/Jerman
: Kirche
5. Portuguese/Portugis
: Igreja
6. Spanish/Spanyol
: Iglesia
7. Italian/Itali
: Chiesa
Kata 'Gereja'
berasal dari bahasa Portugis 'igreja'. Kata ini diserap daripara misionaris
Portugis yang datang ke Indonesia.
Kata yang sinonim dengan kata “gereja” adalah kata
"jemaat". Kata ini adalah kata serapan
dari bahasa Arab, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah 'himpunan umat''.
Kata 'jemaat/
gereja' dalam Alkitab PB bahasa asli Yunani ditulis dengan kata 'εκκλησια -
ekklêsia'. Secara harfiah,
('εκ - ek' = keluar; dan kata 'καλεω - kaleô' = memanggil).
Kira-kira 400 tahun sebelum masa Yesus ada dalam dunia, kata Ekklesia
telah digunakan oleh masyarakat.
Pada zaman
Yunani klasik, para filsuf Yunani seperti Socrates, Plato dan Aristoteles telah menggunakan
istilah ekklesia.
Istilah ini
dipakai oleh kerajaan Yunani untuk melukiskan sebuah lembaga (kelompok manusia)
yang dipanggil keluar dari kesatuan militer karena telah melayani selama dua
tahun.
Setelah 2 tahun, mereka akan berubah peran menjadi dewan kota
mendampingi raja dalam urusan pemerintahannya.
Pada masa pemerintahan Romawi, kata Ekklesia
sedikit berubah, karena orang-orang yang dipilih tidak selalu berasal dari
latar belakang militer.
Tugas ekklesia
adalah menentukan para eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Ekklesia
adalah semacam “badan penasihat raja.”
Mereka memiliki peran penting untuk bersama raja mengambil keputusan
untuk melaksanakan ekspansi kerajaan.
Ekklesia
didirikan untuk memperluas kerajaan dari raja yang memerintah.
Di zaman itu,
ekklesia bertemu beberapa kali dalam sebulan (maksimal 4 kali).
Arti
kontekstualnya dalam kehidupan Kekristenan adalah 'dipanggil keluar untuk
menjadi murid Kristus' (1 Petrus
2:9).
Kata
'ekklêsia' juga dipakai oleh kalangan Yahudi.
Kata Ibrani קהל
- QAHAL, harfiah 'berkumpul bersama' diterjemahkan 'εκκλησια - ekklêsia' dalam
Septuaginta (Septuaginta
adalah sebuah terjemahan Alkitab Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani kuno.
Nama "Septuaginta" berasal dari kata Latin "septuaginta,"
yang berarti "tujuh puluh," merujuk pada tradisi bahwa terjemahan ini
dilakukan oleh tujuh puluh (atau 72) cendekiawan Yahudi dalam waktu singkat.
Terjemahan Septuaginta ini dibuat pada abad ke-3 hingga ke-1 SM, sekitar abad
ketiga hingga abad pertama sebelum Masehi.).
'εκκλησια -
ekklêsia' artinya dipanggil keluar. Siapa yang memanggil? Siapa yang dipanggil?
Dipanggil untuk apa?
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang
dipanggil Allah keluar dari dunia (kegelapan) ini untuk menjadi milikNya (ke dalam terang),
umat kepunyaan Allah sendiri.
Allah
memanggil mereka di dalam dan melalui YesusKristus.
Allah
memanggil kita, yang beriman kepada Kristus, kepada persekutuan dengan AnakNya,
Yesus Kristus Tuhan kita.
Allah yang
kudus memanggil kita untuk hidup kudus dan untuk itu Ia memperlengkapi kita
dengan Roh Kudus agar dalam kuasaNya kita diproses menjadi semakin kudus sesuai
status kita sebagai orang-orang kudus.
Firman Tuhan berkata kuduslah kamu sebab Aku kudus.
Kita dipanggil
bukan untuk menjadi komunitas yang eksklusif (hidup tanpa peduli sesama) melainkan untuk
diutus ke dan berinteraksi dengan dunia ini, "... supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar
..."(1 Petrus 2:9).
PERAN
GEREJA
"Engkau
adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam
maut tidak akan menguasainya." Matius 16: 18.
Apa maksud Kristus mendirikan jemaatNya?
Gereja didirikan Tuhan untuk melanjutkan
pelayanan Tuhan Yesus di
dunia.
Pusat atau jantung pelayanan gereja dan yang
memberi bentuk segala aktifitas gereja adalahInjil.
Dapat dikatakan bahwa terdapat 4 peran penting gereja, yakni:
- Memberitakan
injil (evangelism)
- Membangun
jemaat (edification)
- Menyembah
Allah (worship)
- Kepedulian
sosial (sosial concern)
tugas
dan tanggung jawab gereja
untuk melayani
kemuliaan dan kehormatan Allah. (Roma 11:36; I Korintus 8:6).
Gereja melayani kemuliaan Allah melalui 4 tugas yaitu:
- Menyembah
(Yunani, Latreia)
- Persekutuan
(Yunani, Koinonia)
- Pelayanan
(Yunani, Diakonia)
- Kesaksian
(Yunani, Marturia)
aspek
pelayanan gereja
3 aspek
pelayanan gereja yaitu:
- Menyembah
Allah secara langsung (1 Petrus 2:9; Ibrani 12:28,29)
- Melayani
orang-orang kudus (Efesus 4:12-16)
- Melayani
dunia (Lukas 24:48; Kisah 5:32)
Pelayanan dalam hal ini mencakup pelayanan
firman, pelayanan ketertiban (ministry of order) - suatu kehidupan kristen yang
taat pada hukum kasih, dan pelayanan belaskasihan sebagai wujud belaskasihan
Kristus.
tujuan
gereja
- Menjadi
imamat yang rajani (1 Petrus 2:5) dan
- Memberitakan
perbuatan-perbuatan Allah yang besar (1 Petrus 2: 9)
Berpijak pada hal-hal di atas, peran, tugas,
misi dan tanggung jawab gereja dapat kita tinjau dalam 3 hubungan sebagai
berikut:
- Gereja
terhadap Allah
- Gereja
terhadap dirinya
- Gereja
terhadap dunia
Gereja
terhadap Allah
Seperti tujuan utama keberadaan umat manusia
adalah untuk kemuliaan Allah,
demikian pula gereja. Alkitab berulangkali
menekankan ini sebagai tujuan utama gereja. Misalnya, dalam Roma 15: 6,9.
1. Kita
memuliakan Allah dengan menyembah Dia (Yohanes 4:23, Wahyu 22:9)
2. Kita
memuliakan Allah melalui doa dan pujian
(Mazmur 50:23).
3. Kita
memuliakan Allah melalui kekudusan
hidup (Yohanes 15:8).
Gereja
terhadap dirinya
Salah satu poin penting dalam misi gereja
terhadap dirinya adalah membangun orang-orang percaya.
Dalam Ef. 4:
11-12, Rasul Paulus mengingatkan Jemaat di Efesus untuk membangun
jemaat: Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Dari ayat
tersebut jelas terbaca dan
dimengerti bahwa tugas pembangunan gereja atau jemaat bukan
monopoli para pendeta
tetapi tugas dan tanggung jawab setiap anggota jemaat.
Dalam semangat
kebersamaan setiap anggota jemaat harus saling membangun satu sama lain.
Semangat membangun gereja atau jemaat dilakukan melalui persekutuan
(koinonia) yang saling melayani (diakonia).
Di dalam persekutuan seperti ini, jika ada jemaat yang menyimpang maka
perlu diberikan tindakan disiplin.
Tujuan tindakan
disiplin bukan untuk membuang mereka yang berbuat kesalahan melainkan untuk
memulihkan atau merestorasi mereka agar kembali ke jalan yang benar dan ke
dalam persekutuan (Galatia 6:1).
Semangat membangun juga dibuktikan melalui pengajaran.
Tuhan Yesus
memerintahkan kepada murid-muridNya, "ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." Matius 28:20.
Gereja
terhadap dunia
Gereja adalah
saksi (Marturia) Kristus di dunia seperti yang tertulis dalam Kitab Kisah Para Rasul 1:8: Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi."
'Kisah Orang Samaria yang
baik hati' dalam Lukas
10:25-37 sangat menjelaskan hal ini. Demikian juga banyak
kisah lain dan contoh hidup Tuhan Yesus.
gereja
dalam dunia atau dunia dalam gereja
Gereja di dalam dunia adalah gereja yang hadir dan memberi dampak kepada
dunia dan bukannya tenggelam dalam dunia.
Ada dalam dunia, menjadi garam dan terang dunia tanpa menjadi duniawi.
Dunia dalam gereja adalah gereja yang sudah kebablasan menggunakan pola
dan model dunia untuk alasan pemuridan dan penjangkauan orang atau anak muda.
Gereja yang demikian terjebak ke dalam menggunakan metode-metode dunia
dalam mempengaruhi orang datang ke gereja.
Seseorang pernah berkata, jika gereja kehilangan “kuasa” menggunakan
Injil untuk menjangkau dan melayani jemaat maka mereka akan menggunakan materi,
uang, makanan, minuman, dan sejenisnya demi mengusahakan jemaat tidak keluar
dari gereja.
Sudah banyak gereja yang terjebak dengan menggunakan pola-pola dunia,
cara-cara yang dunia lakukan untuk menguasai pasar.
Pola-pola dan cara-cara ini mereka gunakan untuk marketing atau promosi
gereja dan pelayanannya.