tujuan utama dari belajar bukan supaya pintar tetapi, untuk mengenal Penciptanya dan mengasihinya dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan serta mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri.
HARI RAYA
HANUKKAH atau hari raya Lampu atau
hari raya Cahaya adalah hari raya Yahudi yang telah dirayakan sejak abad ke-2
Sebelum Masehi untuk menghormati perebutan kembali Yerusalem dari dinasti
Seleukus oleh orang Yahudi yang dipimpin oleh Yudas Makabe.
Perayaan ini disebut juga HARI RAYA
PENAHBISAN BAIT ALLAH.
Dalam Alkitab, perayaan ini disebutkan dalam Yohanes
10:22: Tidak lama kemudian
tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.
Tuhan Yesus hadir dalam peringatan Hanukkah ini.
Bahkan sebelum peringatan hari raya Hanukkah, Tuhan
Yesus bersabda:"Akulah terang dunia; barangsiapa
mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan
mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12).
Menurut
kalender Gregorian, Hari Raya Hanukkah terjadi
di bulan Desember.
Dalam perayaan Hanukkah, terdapat 9 lampu khusus yang dinyalakan sesuai aturan yang diberlakukan.
Bukti dokumen Gereja pada abad ke-2
Masehi menyatakan bahwa
sebenarnya Natal itu adalah penggenapan Perayaan Hanukkah.
Kalangan
Yahudi Kristen merayakan Natal sekaligus Hanukah dengan sebutan
"Chrismukkah", bahkan perayaan ini sudah dikenal di Jerman sejak
tahun 1800-an Masehi.
Tradisi memasang pohon terang dengan lampu-lampudan lilin
pada
saat-saat natalbermula
dari "hari raya Lampu", Hanukkah.
Lilin yang menyala dalam kegelapan adalah simbol terang yang mengibaskan
kegelapan.
Anak-anak juga dipakai Allah dalam membawa kabar damai sejahtera.
Anak-anak yang
membawa lilin yang menyala di tangan
mereka memberi pesan peran mereka meneruskan terang Kristus kepada dunia yang gelap, kehangatan
ke dalam keluarga dan komunitas yang dingin dan kaku.
Referensi:
HARI RAYA HANUKKAHhttps://www.sarapanpagi.org/hari-raya-hanukkah-vt7769.html diakses 21 Desember 2023
35:16Sesudah itu
berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari
Efrata, bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat sukar.
35:17 Sedang ia
sangat sukar bersalin, berkatalah bidan kepadanya: "Janganlah takut,
sekali inipun anak laki-laki yang kaudapat."
35:18 Dan ketika ia hendak
menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni
kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.
35:19 Demikianlah Rahel
mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem.
35:20 Yakub
mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.
35:21
Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang
Migdal-Eder.
Berita natal yang pertama sesungguhnya terjadi di Taman Eden:
Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Ini sekaligus adalah berita Paskah mengenai pengorbanan,
kematian, dan kebangkitan Kristus Yesus
(band dengan persembahan para majus dalam
Matius 2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu
bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat
harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan
dan mur.)
Pesan ini seharusnya menjadi pesan sentral gereja sepanjang
masa.
Jika diperhatikan pesan ini terus diberitakan dimulai dari Kejadian 3:15
(awal penciptaan), Matius 2:11 (awal Perjanjian Baru), dan 2 Timotius 2:8
(perkembangan Gereja mula-mula)
Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara
orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang
kuberitakan dalam Injilku. (2 Timotius 2:8).
Ini harus menjadi tradisi pengajaran dan pemberitaan oleh Gereja
sepanjang masa dan segala tempat.
Kesatuan pemberitaan ini sangat mungkin terjadi karena firman
Allah yang berinkarnasi menjadi manusia (daging) dilahirkan di Migdal Eder.
Apa itu Migdal Eder?
Migdal Eder (Ibrani: מִ×’ְדַּל־×¢ֵֽדֶר - MIG'DAL-EDER,
artinya: menara kawanan domba.
Nama ini disebutkan dalam:
Kejadian 35:21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia
memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.
Mikha 4:8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit
puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu,
kerajaan atas puteri Yerusalem.
Mikha 5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang
terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang
yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak
dahulu kala.
Yohanes Pembaptis, kerabat dari Yesus Kristus, pernah
mengucapkan atau menegaskan hal ini kembali di dalam Yohanes 1:29 Pada keesokan
harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah
Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Pasti Yohanes Pembaptis tahu bahwa Yesus dilahirkan di Migdal
Eder.
Kata Migdal Eder, terbentuk dari 2 kata:
Migdal = Menara
Eder = kawanan domba
Gereja masa kini terbiasa berupaya memahami narasi natal yang
terjadi di Timur Tengah dengan menggunakan prespektif Barat sehingga mengasumsikan
misalnya, bahwa pada masa natal terjadi salju sehingga gembala-gembala tidak mungkin
ada di padang untuk mengembalakan domba.
Lukas 2:8-18
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang
menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar
untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan
menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam
palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu
sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
2:14 "Kemuliaan
bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya."
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu
meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang
kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang
terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu
mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang
sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka
memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan
semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala
itu kepada mereka.
Gembala yang dimakusdkan dalam Lukas 2:8-18, menurut literatur
Yahudi gembala-gembala terdiri dari 2 jenis: gembala biasa dan gembala padang.
Gembala biasa adalah gembala perumahan yang biasa melepaskan
domba-domab di batas kota lalu sore harinya membawa kembali ke kendang.
Gembala padang terdiri dari 2 yaitu gembala yang menggembalakan
domba pada awal musim semi (bulan nisan) dan domba ditarik kembali pada sekitar
bulan Oktober.
Gembala jenis kedua adalah yang menggembalakan domba sepanjang
musim siang dan malam, baik musim dingin maupun musim panas.
Di manakah gembala-gembala jenis ini bekerja? Di Migdal Eder.
Menurut literatur Yahudi, Targum Jonatan, di Migdal Eder
inilah Mesias akan menyatakan diri.
Gembala-gembala yang ditulis dalam Lukas 2 di atas, tentuya
adalah gembala-gembala yang bekerja di sekitar Migdal Eder.
Migdal Eder, didirikan di dekat Betlehem Efrata. Menurut Jerome
(Hieronimus) lokasi persis Migdal Eder sekitar 1000 langkah (1,6 km atau 1 mil)
dari Yerusalem.
Jika dihubungkan dengan pengharapan mesianik, maka padang
gembala yang dituliskan oleh Lukas bukanlah padang gembala biasa tetapi Migdal
Eder (Kejadian 35:21 dan Mikha 4:8).
Eusebius dari Kaisarea (265-340) seorang sejarawan Gereja,
menyebutkan bahwa Migdal Eder yang terletak 1000 kaki dari Betlehem tempat para
gembala menerima kabar kelahiran Yesus adalah sama dengan Migdal Eder yang
dimaksudkan dalam Kejadian 35:21.
Origen dari Alexandria (184-253) mengatakan dalam tulisannya
bahwa Yesus Kristus dilahirkan di sebuah gua di Betlehem. Gua itu dapat
dikunjungi pada zamannya.
Migdal Eder pada awal tahun Masehi digunakan sebagai tempat mengurung kawanan
domba yang akan dikorbankan atau menjadi korban di bait Allah di yerusalem.
Tradisi
ini sudah berlaku sejak zaman Nabi Yeremia.
Saat ibadah dipusatkan di Bait Allah, maka pada rumput di
sekitar Yerusalem harus disiapkan bagi para domba.
Tempat itu dikhususkan sehingga domba-domba yang akan
dikorbankan akan tetap tidak bercacat cela karena domba-domba itu akan menjadi
persembahan khusus bagi Allah.
Di sini, di Migdal Eder, para gembala biasanya bekerja 24 jam
sehari sepanjang tahun.
Domba betina yang akan melahirkan anak akan dibawa ke
tempat khusus yang bersih dan terawat agar anak domba yang akan dilahirkan
tidak cacat atau terluka dan terawat setelah dilahirkan.
Imam yang bertugas di Migdal Eder sangat tahu akan hal ini dan
harus memastikan berjalan demikian.
Biasanya domba yang baru dilahirkan akan dibungkus dengan kain
lampin agar tetap terjaga dan tidak lecet.
Imam-imam dari Yerusalem akan datang ke situ untuk memeriksa
domba-domba yang tidak cacat.
Domba Jantan untuk korban bakaran dan domba
betina untuk korban pendamaian.
Dengan demikian maka penggembalaan di padang rumput di sekitar
Migdal Eder akan terus berlangusng sepanjang tahun sepanjang musim karena domba
kurban untuk keperluan ibadah di Bait Allah di Yerusalem dibutuhkan sepanjang
musim.
Selama Bait Suci itu berdiri makan keperluan kambing-domba
untuk korban dalam ibadah Yahudi ini selamanya akan berlangsung.
Komitmen berasal dari kata dalam bahasa Inggris klasik "committen" yang berarti "memberi kepercayaan (kepada), mendelegasikan wewenang (kepada), terlibat dalam."
Kata ini diambil dari dari kata Anglo-Prancis committer, commettre.
Kata yang sejalan dengan kata dalam bahasa Latin committere yang bermakna "untuk bergabung bersama, terlibat, menempatkan dalam menjaga, mempercayakan , melakukan, melaksanakan (kejahatan)."
Kata committere ini mendapat awalan com- COM- + mittere "untuk melepaskan, melepaskan, mengirim (untuk suatu tujuan)".
Dari perkembangannya kata komitmen diartikan sebagai
1. suatu keadaan dimana seseorang menjalin keterikatan pada diri sendiri dan orang lain.
2. perjanjian atau janji untuk melakukan sesuatu di masa depan
3. keadaan atau contoh kewajiban atau dorongan emosional
tindakan melakukan suatu kepercayaan
Dari beberapa catatan di atas, dapat dipahami bahwa sebuah komitmen akan lebih mudah dilakukan terhadap sesuatu yang terlihat atau berbentuk fisik.
Namun, bagaimana jika komitmen itu dilakukan terhadap apa yang tidak terlihat?
Kitab Ayub 42:5 menuliskan sebuah pengakuan dari Ayub:
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
Ayub dikenal sebagai orang yang saleh, hidup tanpa cela di hadapan Allah.
Itu dia lakukan tanpa melihat Allah. Hanya dari apa yang dia dengar dari orang lain.
Sampai suatu saat, matanya sendiri melihat ALlah.
Masa sekarang dalam kehidupan kita, kita tidak melihat Allah secara fisik.
Memang suatu tantangan tersendiri untuk berkomitmen kepada apa yang tidak kelihatan.
Sebab, pintu masuk ke hati kita adalah mata dan telinga.
Sesuatu yang membutuhkan terlihat (visual) dan terdengar (audibel).
Karena itu, untuk beriman kepada apa yang tidak terlihat membutuhkan iman yang cukup.
Karena iman adalah dasar dari apa yang diharapkan dan bukti dari apa yang tidak terlihat.
Dengan demikian mereka yang berkomitmen kepada pasangannya meski dalam keadaan tidak bersama-sama, mereka yang belajar berkomitmen dalam pelayanan, dsb akan tertolong dalam belajar memiliki karakter berkomitmen kepada Allah.
Manusia diciptakan bukan untuk manusia, bukan untuk teknologi, bukan untuk
dunia, bukan untuk materi.
Manusia diciptakan untuk melayani, beribadah,
memuliakan, dan menyembah Tuhan.
Penyembahan manusia kepada Tuhan secara vertikal dan horisontal laksana
sebuah tanda salib.
Vertikal langsung tertuju kepada Allah dan horisontal
melalui manusia.
Karena itu, Tuhan mengaruniakan kepada manusia karisma dan
karakter.
Karisma dibutuhkan manusia untuk menaklukkan dunia bagi Allah.
Karakter
diperlukan manusia bagi pelayanan kepada sesama.
Untuk maksud itu, manusia diperlengkapi dengan karunia, kreativitas, dan
talenta serta berbagai kemampuan.
Manusia sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa karena Tuhan yang sudah
menciptakan manusia dan yang harus disembah dan dilayani oleh manusia itu
mahakuasa dan sempurna.
Fokus kehidupan manusia tertuju kepada Allah.
Karena dia berasal dari sana dan akan kembali ke sana.
Karena itu, manusia
tidak diciptakan untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri sekalipun dia
memiliki kehendak bebas, memuaskan dirinya sendiri, mengumpulkan segala sesuatu
untuk dirinya sendiri, dan sebagainya.
Tetapi manusia memiliki tujuan hidup dari Allah.
Jika Anda adalah seorang pengrajin kursi maka Anda tahu betul bahwa kursi
yang Anda buat tidak punya tujuan sendiri.
Setelah kursi itu Anda buat, dia
tidak akan langsung berjalan dan mencari tempat untuk diletakkan.
Andalah yang
menentukan di mana kursi itu akan diletakan.