Friday, December 22, 2023

Kisah Dibalik Lilin Natal

 

ged pollo

oleh: grefer pollo

HARI RAYA HANUKKAH atau hari raya Lampu atau hari raya Cahaya adalah hari raya Yahudi yang telah dirayakan sejak abad ke-2 Sebelum Masehi untuk menghormati perebutan kembali Yerusalem dari dinasti Seleukus oleh orang Yahudi yang dipimpin oleh Yudas Makabe.

Perayaan ini disebut juga HARI RAYA PENAHBISAN BAIT ALLAH.

Dalam Alkitab, perayaan ini disebutkan dalam Yohanes 10:22: Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin.

Tuhan Yesus hadir dalam peringatan Hanukkah ini.

Bahkan sebelum peringatan hari raya Hanukkah, Tuhan Yesus bersabda: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12).

Menurut kalender Gregorian, Hari Raya Hanukkah terjadi di bulan Desember.

Dalam perayaan Hanukkah, terdapat 9 lampu khusus yang dinyalakan sesuai aturan yang diberlakukan.

Bukti dokumen Gereja pada abad ke-2 Masehi menyatakan bahwa sebenarnya Natal itu adalah penggenapan Perayaan Hanukkah.


Kalangan Yahudi Kristen merayakan Natal sekaligus Hanukah dengan sebutan "Chrismukkah", bahkan perayaan ini sudah dikenal di Jerman sejak tahun 1800-an Masehi.

Tradisi memasang pohon terang dengan lampu-lampu dan lilin pada saat-saat natal bermula dari "hari raya Lampu", Hanukkah.

Lilin yang menyala dalam kegelapan adalah simbol terang yang mengibaskan kegelapan.



Anak-anak juga dipakai Allah dalam membawa kabar damai sejahtera.

Anak-anak yang membawa lilin yang menyala di tangan mereka memberi pesan peran mereka meneruskan terang Kristus kepada dunia yang gelap, kehangatan ke dalam keluarga dan komunitas yang dingin dan kaku. 


Referensi:

HARI RAYA HANUKKAH https://www.sarapanpagi.org/hari-raya-hanukkah-vt7769.html diakses 21 Desember 2023



 


Continue reading Kisah Dibalik Lilin Natal

Wednesday, December 20, 2023

Yesus Lahir Di Kandang Hina (?)

 

ged pollo

oleh: grefer pollo

Kejadian 35:16-21

35:16 Sesudah itu berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari Efrata, bersalinlah Rahel, dan bersalinnya itu sangat sukar. 

35:17 Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki yang kaudapat." 

35:18 Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin. 

35:19 Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. 

35:20 Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang. 

35:21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.


Berita natal yang pertama sesungguhnya terjadi di Taman Eden:

Kejadian 3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Ini sekaligus adalah berita Paskah mengenai pengorbanan, kematian, dan kebangkitan Kristus Yesus 

(band dengan persembahan para majus dalam Matius 2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.)

Pesan ini seharusnya menjadi pesan sentral gereja sepanjang masa. 

Jika diperhatikan pesan ini terus diberitakan dimulai dari Kejadian 3:15 (awal penciptaan), Matius 2:11 (awal Perjanjian Baru), dan 2 Timotius 2:8 (perkembangan Gereja mula-mula)

Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. (2 Timotius 2:8).

Ini harus menjadi tradisi pengajaran dan pemberitaan oleh Gereja sepanjang masa dan segala tempat.

Kesatuan pemberitaan ini sangat mungkin terjadi karena firman Allah yang berinkarnasi menjadi manusia (daging) dilahirkan di Migdal Eder.


Apa itu Migdal Eder?


Migdal Eder (Ibrani: ×žִ×’ְדַּל־×¢ֵֽדֶר - MIG'DAL-EDER, artinya: menara kawanan domba.

Nama ini disebutkan dalam:

Kejadian 35:21 Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.

Mikha 4:8 Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem.

Mikha 5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.


Yohanes Pembaptis, kerabat dari Yesus Kristus, pernah mengucapkan atau menegaskan hal ini kembali di dalam Yohanes 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Pasti Yohanes Pembaptis tahu bahwa Yesus dilahirkan di Migdal Eder.

 

Kata Migdal Eder, terbentuk dari 2 kata:

Migdal = Menara

Eder = kawanan domba


Gereja masa kini terbiasa berupaya memahami narasi natal yang terjadi di Timur Tengah dengan menggunakan prespektif Barat sehingga mengasumsikan misalnya, bahwa pada masa natal terjadi salju sehingga gembala-gembala tidak mungkin ada di padang untuk mengembalakan domba.

 

Lukas 2:8-18

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 

2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 

2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 

2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." 

2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." 

2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 

2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 

2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.


Gembala yang dimakusdkan dalam Lukas 2:8-18, menurut literatur Yahudi gembala-gembala terdiri dari 2 jenis: gembala biasa dan gembala padang.

Gembala biasa adalah gembala perumahan yang biasa melepaskan domba-domab di batas kota lalu sore harinya membawa kembali ke kendang.

Gembala padang terdiri dari 2 yaitu gembala yang menggembalakan domba pada awal musim semi (bulan nisan) dan domba ditarik kembali pada sekitar bulan Oktober.

Gembala jenis kedua adalah yang menggembalakan domba sepanjang musim siang dan malam, baik musim dingin maupun musim panas.

Di manakah gembala-gembala jenis ini bekerja? Di Migdal Eder.

Menurut literatur Yahudi, Targum Jonatan, di Migdal Eder inilah Mesias akan menyatakan diri.

Gembala-gembala yang ditulis dalam Lukas 2 di atas, tentuya adalah gembala-gembala yang bekerja di sekitar Migdal Eder.

Migdal Eder, didirikan di dekat Betlehem Efrata. Menurut Jerome (Hieronimus) lokasi persis Migdal Eder sekitar 1000 langkah (1,6 km atau 1 mil) dari Yerusalem.

Jika dihubungkan dengan pengharapan mesianik, maka padang gembala yang dituliskan oleh Lukas bukanlah padang gembala biasa tetapi Migdal Eder (Kejadian 35:21 dan Mikha 4:8).

Eusebius dari Kaisarea (265-340) seorang sejarawan Gereja, menyebutkan bahwa Migdal Eder yang terletak 1000 kaki dari Betlehem tempat para gembala menerima kabar kelahiran Yesus adalah sama dengan Migdal Eder yang dimaksudkan dalam Kejadian 35:21.

Origen dari Alexandria (184-253) mengatakan dalam tulisannya bahwa Yesus Kristus dilahirkan di sebuah gua di Betlehem. Gua itu dapat dikunjungi pada zamannya.

Migdal Eder pada awal tahun Masehi digunakan sebagai tempat mengurung kawanan domba yang akan dikorbankan atau menjadi korban di bait Allah di yerusalem. 

Tradisi ini sudah berlaku sejak zaman Nabi Yeremia.

Saat ibadah dipusatkan di Bait Allah, maka pada rumput di sekitar Yerusalem harus disiapkan bagi para domba.

Tempat itu dikhususkan sehingga domba-domba yang akan dikorbankan akan tetap tidak bercacat cela karena domba-domba itu akan menjadi persembahan khusus bagi Allah.

Di sini, di Migdal Eder, para gembala biasanya bekerja 24 jam sehari sepanjang tahun. 

Domba betina yang akan melahirkan anak akan dibawa ke tempat khusus yang bersih dan terawat agar anak domba yang akan dilahirkan tidak cacat atau terluka dan terawat setelah dilahirkan.

Imam yang bertugas di Migdal Eder sangat tahu akan hal ini dan harus memastikan berjalan demikian.

Biasanya domba yang baru dilahirkan akan dibungkus dengan kain lampin agar tetap terjaga dan tidak lecet.

Imam-imam dari Yerusalem akan datang ke situ untuk memeriksa domba-domba yang tidak cacat. 

Domba Jantan untuk korban bakaran dan domba betina untuk korban pendamaian.

Dengan demikian maka penggembalaan di padang rumput di sekitar Migdal Eder akan terus berlangusng sepanjang tahun sepanjang musim karena domba kurban untuk keperluan ibadah di Bait Allah di Yerusalem dibutuhkan sepanjang musim.

Selama Bait Suci itu berdiri makan keperluan kambing-domba untuk korban dalam ibadah Yahudi ini selamanya akan berlangsung.

 

Referensi

BENARKAH ADA GEMBALA DI MUSIMDINGIN SAAT NATAL



MIGDAL EDER dan DOMBA YANG DIKORBANKAN

https://www.sarapanpagi.org/migdal-eder-dan-domba-yang-dikorbankan-vt10822.html


MIGDAL EDER BUKAN KANDANG HINA - MENARA KAWANAN DOMBA DI BETLEHEM-EFRATA
25 Desember 2021
 








Continue reading Yesus Lahir Di Kandang Hina (?)

Sunday, December 17, 2023

Komitmen Kepada Yang Tidak Kelihatan

 

grefer pollo

oleh: grefer pollo



Komitmen berasal dari kata dalam bahasa Inggris klasik  "committen" yang berarti "memberi kepercayaan (kepada), mendelegasikan wewenang (kepada), terlibat dalam."

Kata ini diambil dari dari kata Anglo-Prancis committer, commettre.

Kata yang sejalan dengan kata dalam bahasa Latin committere yang bermakna "untuk bergabung bersama, terlibat, menempatkan dalam menjaga, mempercayakan , melakukan, melaksanakan (kejahatan)."

Kata committere ini mendapat awalan com- COM- + mittere "untuk melepaskan, melepaskan, mengirim (untuk suatu tujuan)".

Dari perkembangannya kata komitmen diartikan sebagai 

1. suatu keadaan dimana seseorang menjalin keterikatan pada diri sendiri dan orang lain.

2. perjanjian atau janji untuk melakukan sesuatu di masa depan

3. keadaan atau contoh kewajiban atau dorongan emosional

tindakan melakukan suatu kepercayaan


Dari beberapa catatan di atas, dapat dipahami bahwa sebuah komitmen akan lebih mudah dilakukan terhadap sesuatu yang terlihat atau berbentuk fisik.

Namun, bagaimana jika komitmen itu dilakukan terhadap apa yang tidak terlihat?


Kitab Ayub 42:5 menuliskan sebuah pengakuan dari Ayub:

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.


Ayub dikenal sebagai orang yang saleh, hidup tanpa cela di hadapan Allah. 

Itu dia lakukan tanpa melihat Allah. Hanya dari apa yang dia dengar dari orang lain.

Sampai suatu saat, matanya sendiri melihat ALlah.


Masa sekarang dalam kehidupan kita, kita tidak melihat Allah secara fisik.

Memang suatu tantangan tersendiri untuk berkomitmen kepada apa yang tidak kelihatan.

Sebab, pintu masuk ke hati kita adalah mata dan telinga.

Sesuatu yang membutuhkan terlihat (visual) dan terdengar (audibel).


Karena itu, untuk beriman kepada apa yang tidak terlihat membutuhkan iman yang cukup.

Karena iman adalah dasar dari apa yang diharapkan dan bukti dari apa yang tidak terlihat.


Dengan demikian mereka yang berkomitmen kepada pasangannya meski dalam keadaan tidak bersama-sama, mereka yang belajar berkomitmen dalam pelayanan, dsb akan tertolong dalam belajar memiliki karakter berkomitmen kepada Allah.






Continue reading Komitmen Kepada Yang Tidak Kelihatan

Monday, December 4, 2023

Manusia Diciptakan Untuk Tuhan

 

ged pollo

oleh: ged pollo



Manusia diciptakan bukan untuk manusia, bukan untuk teknologi, bukan untuk dunia, bukan untuk materi. 

Manusia diciptakan untuk melayani, beribadah, memuliakan, dan menyembah Tuhan.

Penyembahan manusia kepada Tuhan secara vertikal dan horisontal laksana sebuah tanda salib. 

Vertikal langsung tertuju kepada Allah dan horisontal melalui manusia. 

Karena itu, Tuhan mengaruniakan kepada manusia karisma dan karakter.

Karisma dibutuhkan manusia untuk menaklukkan dunia bagi Allah. 

Karakter diperlukan manusia bagi pelayanan kepada sesama.

Untuk maksud itu, manusia diperlengkapi dengan karunia, kreativitas, dan talenta serta berbagai kemampuan.

Manusia sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa karena Tuhan yang sudah menciptakan manusia dan yang harus disembah dan dilayani oleh manusia itu mahakuasa dan sempurna. 

Fokus kehidupan manusia tertuju kepada Allah.

Karena dia berasal dari sana dan akan kembali ke sana. 

Karena itu, manusia tidak diciptakan untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri sekalipun dia memiliki kehendak bebas, memuaskan dirinya sendiri, mengumpulkan segala sesuatu untuk dirinya sendiri, dan sebagainya.

Tetapi manusia memiliki tujuan hidup dari Allah.

Jika Anda adalah seorang pengrajin kursi maka Anda tahu betul bahwa kursi yang Anda buat tidak punya tujuan sendiri. 

Setelah kursi itu Anda buat, dia tidak akan langsung berjalan dan mencari tempat untuk diletakkan. 

Andalah yang menentukan di mana kursi itu akan diletakan.

Demikian juga manusia yang adalah ciptaan Allah.

 


Devosi: Gereja Dalam Design Allah




Continue reading Manusia Diciptakan Untuk Tuhan