Friday, October 30, 2020

Pola asuh orangtua dan prestasi belajar anak

 

pola asuh orangtua

oleh: Grefer E. D. Pollo, S.P., M.Pd



Pola asuh adalah metode yang digunakan oleh seseorang untuk mengasuh termasuk mendidik seorang anak. Berbicara tentang pola asuh orangtua berarti bagaimana para orangtua memperlakukan anak mereka, mendidik, membimbing, mendisiplinkan, dan melindungi anak mereka untuk mencapai kedewasaan. Termasuk di dalamnya mampu berkontribusi positif bagi kehidupan bermasyarakat dan bersosial. 

Jenis-jenis pola asuh orangtua

 

  1. Pola Asuh Otoriter, cirinya adalah anak diasuh dengan aturan yang ketat. Mereka cenderung diaksa untuk mengikuti cara hidup dan keinginan orangtuanya sehingga anak tidak bebas berekspresi dan berkreasi.
  2. Pola Asuh Demokratis, cirinya adalah orangtua memberikan cukup kebebasan kepada anak untuk berekspreasi dan berkreasi. Mereka diberi pengakuan oleh orangtua dan kesempatan untuk tidak terlalu bergantung kepada orangtua.
  3. Pola Asuh Permisif, cirinya adalah orangtua memberikan kebebasan yang berlebihan kepada anak. Mereka dianggap sudah cukup dewasa untuk berbuat sesuatu menurut apa yang dikehendaki anak-anak.
  4. Pola Asuh Situasional, cirinya adalah orangtua memiliki beberapa tipe pola asuh yang disesuaikan dengan keadaan pada saat itu.
  5. Pola asuh otoritatif, cirinya adalah anak didorong untuk mandiri tetapi diberikan batasan-batasan tertentu. Komunikasi berjalan baik sehingga anak mengalami kehangatan relasi dengan orangtuanya.
  6. Anak autopilot, cirinya adalah anak dibiarkan bertumbuh sendiri sesuka anak itu tanpa bahkan tanpa kontrol dan pengawasan orangtua secara bijak.


Hal-hal yang melatarbelakangi pola asuh orangtua adalah

Pertama, 

latar belakang pola pengasuhan orangtua itu sendiri. Artinya, dia dipengaruhi oleh pola asuh dari orangtuanya sebelumnya

Kedua, 

tingkat pendidikan orangtua. Maksudnya adalah perbedaan tingkat pendidikan menunjukan perbedaan pola asuh orangtua terhadap anak mereka. Seharusnya semakin baik  tingkat pendidikan, semakin baik dan tepat pola asuh yang diberikan.


Ketiga, 

pekerjaan dan status ekonomi orangtua. Orangtua yang memiliki kesibukan dalam bekerja dan berbagai upaya memperbaiki ekonomi keluarga cenderung kurang memperhatikan pola asuhnya terhadap anak mereka. Dalam kelompok ini anak-anak lebih sering dipercayakan kepada para pembantu. 


Prestasi belajar anak

Beberapa aspek turut mempengaruhi prestasi belajar seorang anak. Antara lain:

1.    Aspek dalam diri atau internal, seperti keadaan fisik, psikis, spiritual anak. Contoh aspek fisik adalah tingkat kesehatan. Contoh aspek psikis adalah intelegensia, bakat, minat, motivasi, kematangan, dan kesiapan belajar. Contoh aspek spiritual adalah kedisiplinan rohani dalam ibadah, belajar firman Tuhan, dan berdoa.

2Aspek luar diri atau eksternal, seperti kondisi keluarga, pola asuh orangtua, ekonomi keluarga, pekerjaan orangtua, model pembelajaran atau kurikulum sekolah, lingkungan pergaulan dan sosial masyarakat, dan sebagainya.

 

baca juga: https://halobelajarsesuatu.blogspot.com/2020/10/tantang-tren-disrupsi-pendidikan.html


Dari sini dapat dilihat bahwa model pola asuh orangtua pun turut mempengaruhi prestasi belajar seorang anak. Orangtua yang perfeksionis dan otoriter akan cenderung memaksa anaknya memiliki prestasi tinggi dan pencapaian cita-cita tertentu meski tidak sesuai dengan minat dan bakat anaknya serta kemampuan anaknya.


Langkah-langkah membangun pola asuh relasional, komunikaitf, dan positif

1. 
mendesain atmosfir rumah dan keluarga yang ramah dan menyenangkan

2. 
mengkreasikan suasana yang mendukung proses pembelajaran anak di rumah

3. 
menerapkan pendisiplinan terhadap anak yang mendidik bukan sekedar menghukum
memberikan apresiasi dan ekspresi realisitis ketika anak belajar

4. 
menjadi orangtua yang responsive dan bukan reaktif

5. 
memperlengkapi pembelajaran yang anak terima dari sekolah dengan berbagai kecakapan hidup dasar seperti mandiri, perilaku hidup bersih, membangun karakter spiritual (berdoa, belajar firman Tuhan, ibadah), sehat, dan empati, dan sebagainya

6. 
melatih anak peduli terhadap kondisi rumah dan melibatkan mereka dalam kegiatan membersihkan kamar sendiri, rumah, halaman, dan sebagainya

7. 
orangtua memberikan keteladana dalam membaca buku, membacakannya kepada anak, dan bercerita dengan mereka


b
Referensi


Adit, A. (2020, September 1). 3 Jenis Pola Asuh Orangtua dan 9 Strategi Pengasuhan Positif Pada Anak. Retrieved from KOMPAS. com: https://edukasi.kompas.com/read/2020/09/01/051100171/3-jenis-pola-asuh-orangtua-dan-9-strategi-pengasuhan-positif-pada-anak?page=all

Isni Agustiawati. (2014). Pengaruh pola asuh orangtua terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. Retrieved from Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu: http://repository.upi.edu/12418/5/S_PEA_1005816_Chapter2.pdf

Prudential. (n.d.). 6 Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua. Retrieved from Prudential: https://www.prudential.co.id/id/Informasi-untuk-Anda/artikel-asuransi-jiwa/keluarga-pendidikan/6-jenis-pola-asuh-anak-yang-perlu-diketahui-orang-tua/


2 comments: