Salam Paskah
Paskah memberi pesan kemenangan dalam Kristus.
Salah satu kemenangan yang tidak ada pada pribadi lain
adalah kebangkitan Tubuh.
Hari ini kita akan soroti hal ini.
Pertanyaan pengantar:
1. Apakah saudara percaya kepada Allah? Allah seperti apa yang saudara percaya?
2. Apakah saudara percaya adanya kehidupan setelah kematian? Kehidupan setelah kematian seperti apa yang saudara percaya?
Berkaitan dengan
kehidupan setelah kematian, ada 4 kelompok orang:
- Pandangan yang paling umum dianut oleh para ateis dan beberapa orang non-religius lainnya: meyakini bahwa setelah kematian, tidak ada kehidupan lain lagi dan manusia benar-benar berakhir.
- Sebagian orang meyakini bahwa jiwa manusia terus hidup setelah kematian, dan dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang masih hidup melalui medium, mimpi, atau pengalaman-pengalaman mistis lainnya.
- Banyak agama memiliki keyakinan bahwa setelah kematian, jiwa seseorang akan melanjutkan kehidupannya di alam lain, seperti surga, neraka, atau reinkarnasi menjadi sesuatu yang lain.
- Kepercayaan Kristen: ada kebangkitan tubuh. Makanya dalam pengakuan iman disebutkan: aku percaya adanya kebangkitan daging
1 Korintus
15:35-58
35 Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
15:36 Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
15:37 Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
15:38 Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.
15:39 Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.
15:40 Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi.
15:41 Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.
15:42 Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
15:43 Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.
15:44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.
15:45 Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
15:46 Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.
15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
15:48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
15:49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
15:53 Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
15:54 Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58 Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Gereja
mula-mula memiliki masalah yang sangat serius.
Sejarah gereja buktikan bahwa sejak mula-mula, gereja alami penganiayaan dari pihak luar gereja dan persoalan dari dalam gereja.
Penganiayaan dari luar tidak pernah hancurkan gereja. Justru buat
gereja makin bertumbuh. Tapi persoalan dari dalam gereja menghancurkan
persekutuan.
Jemaat di Korintus punya masalah:
- Perpecahan (pasal 3)
- Mabuk dalam perjamuan, orang lain kelaparan tetapi mereka makan begitu saja dalam perjamuan.
- Mereka punya karunia-karunia roh tetapi tidak punya kasih kepada sesama. Pelayanan mereka tidak berlandaskan kasih
- Mereka tidak percaya kepada kebangkitan orang mati.
Bagaimanakah tubuh yang sudah mati—dan membusuk, kemudian menjadi tanah—dapat dibangkitkan?
Apakah tubuh orang-orang yang mati karena kecelakaan, perang, atau bencana alam juga dapat dibangkitkan?
Tubuh seperti apa yang akan mereka miliki sesudah mereka dibangkitkan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas bukan hanya diajukan oleh
orang-orang yang tidak percaya terhadap kebangkitan, tetapi juga menjadi
pergumulan jemaat Korintus.
Konteks:
1 Korintus 15:12 Jadi,
bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati,
bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada
kebangkitan orang mati?
Sebagian jemaat
korintus tidak percaya adanya kebangkitan orang mati
Hal ini dipengaruhi
oleh lingkungan pergaulan mereka. Ini muncul dalam ayat 32-33
Kalau hanya berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas
di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan,
maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Janganlah kamu sesat:
Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Kenapa demikian? Mereka terpengaruh dengan cara
berpikir Yunani:
Orang Yunani membagi segala sesuatu ke dalam 2 bagian:
1.
Material: semua materi
jelek
2.
Non-material: baik
Mereka memandang manusia terdiri dari materi (tubuh),
ini dianggap tidak baik. Dan jiwa (non materi): ini baik
Jadi, mereka memandang bahwa jiwa yang baik ini terpenjara dalam tubuh yang tidak baik.
Kapan jiwa itu bisa bebas? Saat
kematian. Jiwa akan bebas berkelana. Itu hari kemerdekaannya.
Saat Paulus beritakan kebangkitan tubuh (jiwa dapat
tubuh lagi) mereka menolak itu.
Contoh untuk
pahami cara berpikir Yunani: saudara diberi makanan yang sangat disukai tetapi
ditaruh di piring bekas tempat makanan orang gila. Apakah mau makan? Kita sudah
punya konsep bahwa orang gila pasti jorok.
Mereka sulit pahami. Mengapa jiwa yang baik itu mesti
dipenjara oleh tubuh lagi.
Karena menolak kebangkitan tubuh, mereka menolak
kebangkitan orang mati.
Rasul Paulus menanggapi pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa orang-orang di Korintus yang tidak percaya terhadap kebangkitan tubuh adalah orang-orang bodoh (15:36).
Mengapa? Karena kebangkitan
tubuh sebenarnya sangat alamiah, sesuatu yang dapat dimengerti bila seseorang
mau memperhatikan dan merenungkan alam ciptaan Tuhan.
Rasul Paulus lalu memberi contoh hal alami. Biji yang ditanam tanpa tubuh tanaman, Allah berikan tubuh baru (akar, batang, daun, buah).
Itu hal yang alami. Demikian juga dengan manusia di masa kebangkitan.
Kematian (tubuh yang mati membusuk, lalu menjadi
tanah) merupakan sesuatu yang bersifat alamiah.
Kematian bukan akhir segala-galanya, melainkan awal menuju kehidupan yang baru.
Alam juga demikian. Benih yang ditanam harus lebih
dulu mati, baru bisa menghasilkan tanaman yang hidup.
Pasal atau bab
terakhir dri hidup kita bukan kematian tetapi kebangkitan tubuh
Kematian tubuh yang lama (tubuh duniawi) akan
menghasilkan kehidupan dengan tubuh yang baru (tubuh sorgawi), yaitu tubuh yang
sesuai dengan kehendak Allah (15:38).
Tubuh sorgawi berbeda dengan tubuh duniawi. Tubuh sorgawi merupakan tubuh yang mulia.
Namun, hal ini tidak berarti bahwa tubuh
duniawi yang diciptakan Tuhan itu tidak mulia, melainkan bahwa kemuliaannya
berbeda bila dibandingkan dengan kemuliaan tubuh sorgawi (15:40-41).
Perhatikan hewan. Daging hewan tertentu berbeda dengan
daging hewan lain. Daging manusia berbeda dengan daging hewan. Demikian juga
daging atau tubuh di dunia berbeda dengan tubuh setelah kebangkitan.
Orang Yahudi percaya
adanya kebangkitan orang mati pada akhir zaman dengan menggunakan jenis tubuh
yang sama dengan saat dia hidup di dunia.
Dalam bacaan 1 Korintus 15, Paulus menolak gagasan
itu. Tidak mungkin yang dapat binasa hidup di dalam kebangkitan
Pemikiran Yunani
mengganggap kebangkitan orang mati adalah kebakitan jiwa tanpa tubuh. Ini pun
ditolak dalam Alkitab
Ajaran kekristenan adalah kebangkitan tubuh. Memakai
tubuh yang tidak dapat binasa.
Tubuh yang sekarang harus mengalami perubahan.
Bagaimana perubahan ini terjadi: ayat 51-52
1. kita tidak akan mati
semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
2. dalam sekejap mata (Yunani: atomos: bagian
terkecil, sesuatu yang tidak bisa dibagi lagi. Begitu cepatnya),
pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan
orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan
kita semua akan diubah.
Mengenakan
Ayat 53: yang tidak dapat binasa ini harus mengenakan
yang tidak dapat binasa.
Kata
“mengenakan” memberi tanda atau arti bahwa sesuatu yang baru dikenakan pada
sesuatu yang sudah ada.
Jadi tubuh yang ada sekarang akan dikenakan dengan
tubuh sorgawi yang baru.
Jadi ada keterkaitan antara tubuh yang lama dengan
tubuh yang baru
Contohnya pada
kisah kebangkitan Yesus. Saat semua pintu tertutup dan murid-murid sedang
berkumpul, Yesus tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka dan mereka langsung
kenal itu Yesus, tubuh yang bisa makan dan minum. Tidak terikat
kepada hukum alam.
Mereka mengenal Yesus karena suara-Nya, karena tubuh-Nya.
Tapi tubuh-Nya bisa menerobos ruang dan waktu.
Jika Yesus bisa terobos ruang dan tembok, mengapa
pintu kubur Yesus harus dibuka? Bukankah Yesus bisa saja keluar dengan pintu
kubur tertutup?
Supaya murid-murid Yesus bisa masuk dan tahu bahwa
Yesus sudah bangkit.
Murid-murid yang berjalan ke Emaus tidak langsung
kenal Yesus. Tapi Yesus bisa menghilang di tengah-tengah mereka.
Ada keterkaitan dan ketidak kaitan antara tubuh lama
dan tubuh baru. Ini masih berupa misteri
Tapi yang pasti bahwa di sorga nanti tidak ada
penyakit, air mata, dan kematian lagi. Tubuh kebangkitan: kuat, tidak alami
kebusukan.
Aplikasi:
1. Kita bersyukur Yesus sudah
tanggung semua penyakit, kelemahan tubuh, dan kematian sehingga kita dijamin
mendapatkan kebangkitan dan kehidupan di dalam-Nya
2. Menjaga kesehatan tubuh
dan makanan dan minuman yang tidak sehat. Istirahat yag baik dan cukup agar tubuh
ini dapat sungguh-sungguh digunakan bagi kemuliaan Tuhan Yesus
3. Menjaga pikiran kita agar
tetap bersih dan sehat agar terhindar dari hal-hal yang bisa menajiskan tubuh
kita. Karena tubuh kita ditebus dengan darah yang mahal, darah Yesus Kristus,
karena tubuh kita tidak akan dimusnahkan tetapi diubah menjadi tubuh kemuliaan
4. Belajar menerima tubuh
kita apa adanya. Hitam putih, pesek mancung tidak ada masalahnya di kerajaan
sorga. Apapun itu ditebus sama dengan darah Yesus Kristus
0 comments:
Post a Comment