Thursday, May 7, 2020

Menemukan Ini, Anda (akan) Berprestasi


menulis terbitkan buku
Orang yang berusaha pasti ingin menikmati hasilnya. Orang yang menanam tanaman berbuah sangat ingin menikmati buahnya, dan apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Berprestasi dalam menulis adalah kerinduan dari setiap penulis, dan itu hanya mungkin didapatkan dengan motivasi yang benar dan tekun mengerjakannya.
Kuliah menulis online bersama Omjay hari ini, Kamis, 7 Mei 2020, pukul 13.00-15.00 WIB menghadirkan Dr. H. Imron Rosidi, S.Pd., M.Pd sebagai pemateri atau narasumber. Beliau dilahirkan di Surabaya, 10 Juni 1966. Beliau memiliki hobi membaca, menulis, dan pencak Silat. Pada tahun 2011 pernah meraih juara I Guru Prestasi Tingkat nasional, juga pernah menjadi Instruktur Nasional Kepala Sekolah Kurikulum 2013 Tahun 2015, dan narasumber penulisan buku tingkat nasional.

Pak Imron memulai kuliahnya dengan mengajak seluruh peserta melihat dan membaca pemaparan materi pada powerpoint yang sudah dikirimkan di WAG.
menulis terbitkan buku

Di dalam powerpoint (ppt) ini Pak Imron mengawali dengan beberapa gambar atau slide, lalu memberi
motivasi kepada peserta bahwa merekapun bisa menghasilkan buku-buku seperti di bawah ini.

menulis terbitkan buku

menulis terbitkan buku

menulis terbitkan buku



Mungkin di antara begitu banyak peserta ada yang segera termotivasi untuk menulis buku. Jika demikian, ada pertanyaan yang mengikutinya: Mengapa mau menulis buku? Pertanyaan klasik ini bisa mendapatkan beberapa jawaban seperti:
n  Menemukan atau membangun identitas diri
n  Mendapatkan uang/royalti
n  Mengangkat popularitas diri
n  Terpaksa karena ada tugas
n  Berbagi inspirasi
n  Menyuarakan kebenaran
n  Menyebarkan ilmu

Jawaban-jawaban di atas dapat dikategorikan sebagai ide atau gagasan yang baik, tetapi dalam kenyataannya ada juga banyak orang yang tidak menulis atau belum menulis oleh karena belum menemukan ide untuk menulis ataupun belum atau tidak tahu bagaimana cara menulis.
Meski alasan itu dapat dipahami, tetapi sebenarnya semua orang dapat menulis, maksudnya jika mereka tidak menulis itu karena mereka tidak mau menulis. Menulis berarti mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan melalui huruf, kata, kalimat, dan paragraf.
Sebagai manusia yang memikiki kelemahan dan keterbatasan, pastilah kita pernah dan sering berbuat kesalahan. Itu artinya, kita pernah mencoba berbuat sesuatu tetapi salah, karena itu, kita terus belajar untuk berbuat yang benar. Demikianlah dengan menulis. Cobalah untuk menulis, jika salah dilihat kembali dan perbaiki tulisannya. Karena menukis adalah sebuah ketrampilan maka harus terus dilatih.
Salah satu bentuk latiuhan yang sangat penting adalah dengan membaca.  Bacalah buku-buku yang sesuai dengan ketrampilan menuilis. Buku-buku yang berkualitas untuk itu. Dengan membaca, kosa kata kaan bertambah, pengetahuan dan wawasan ikut bertambah sehingga konten dan kualitas tulisan pun meningkat.

Salah satu kategori besar buku adalah buku nonfiksi. Menulis buku nonfiksi perlu memnperhatikan beberapa hal berikut. Pertama, untuk membantu menemukan layout buku perlu membaca beberapa buku, kedua, membuat judul dan kerangka buku, ketiga, membaca dan mengumpulkan beberapa literur pendukung, keempat, dalami materi yang kaan ditulis, kelima, menulis dimulai dari judul baba yang dikuasai, keenam, jika sempat terhenti, dalami ulang materinya, ketujuh, jangan takut salah dalam menulis. Kedelapan, lakukan editing jika sudah selesai khususnya dari tata bahasa dan tanda baca (grammar), kesembilan, terbitkan.

Untuk mendalami materi bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip 3P.
Paper (mengumpulkan literatur)
Untuk hal ini dimulai dengan menentukan jenis buku apa yang mau ditulis. Ada banyak jenis buku, misalnya buku pelajaran, antologi cerpen, antologi puisi, novel, buku agama, buku pendidikan, buku motivasi, buku remaja, buku umum, dan lain-lain. Setekah itu, menentukan kerangka buku.



Person
Mengumpulkan ide melalui diskusi, tukar pikiran, dan tanya jawab dengan orang-orang yang mengerti apa yang akan kita tulis.

Place
Mendatangi tempat akan digunakan untuk menulis.
Setelah buku tekah selesai ditulis dan siap untuk diterbitkan maka langkah selanjutnya adalah mendekati penerbit. Penerbit yang bisa didekati adalah penerbit mayor atau self publishing.
Untuk menerbitkan buku perlu dipahami caranya beserta kelebihan ataupun kekurangan dari tiap jenis penerbit itu. Mari kita lihat keunggulan dan kelemahan dari 3 sistem penerbitan buku.

Major Publishing
Keunggulan
      Memiliki distribusi yang luas
      Hampir tanpa modal
      Lebih praktis

Kelemahan
  Kurang fleksibel
  Margin profit yang lebih kecil (royalti: 10%)

Kelengkapan sebagai persyaratan yang disiapkan untuk menerbitkan di penerbit mayor adalah
     Surat Pengantar
     Soft copy buku
     Biodata penulis

Sedangkan, draf tulisan sudah harus disiapkan dengan
      Pengantar Penulis
      Daftar Isi
      Endorsement
      Sinopsis
      Biodata
      Cover (bisa dibuat oleh penerbit)

SELF PUBLISHING
Keunggulan
      Lebih fleksibel
      Memiliki margin profit yang lebih tinggi
      Bukunya pasti diterbitkan

Kelemahan
  Perlu kerja ekstra untuk distribusi buku
  Perlu modal yang besar
  Banyak hal lain yang harus dikerjakan

JUAL PUTUS
Keunggulan
  Cepat mendapatkan uang
  Tidak berkurang meskipun buku kurang laku terjual
  Praktis
Kelemahan
  Pendapatan sesuai dengan kesepakatan
  Hak cetak dipegang oleh penerbit
  Pendapatan tidak bertambah meskipun buku dicetak berulang-ulang

Demikian penyampaian materi oleh Pak Imron. Kemudian sesi kuliah diikuti dengan sesi tanya jawab. Rekapan dari sesi ini dapat dilihat di bawah ini (pertanyaan dan jawaban diedit oleh penulis).

Penanya (bu Beni, Bojonegoro): bagaimana teknis menulis buku pelajaran yang menarik. Siswa milenial (meski tidak semuanya) kurang suka membaca buku, lebih menyukai youtube.
Pak Imron: Pertanyaan yang menarik. Sekarang ibu hrs melihat dulu, siapa pembacanya. Masalah siswa sekarang lebih suka youtube karena memang peradabannya sdh seperti itu. Setiap hari dan detik buka hp, bukan buka buku. Kalau menulis buku dan digemari penerbit (buku umum) ya menulis hal2 yg saat ini sdh hit. Mungkin tulisan ttg kiat belajar di rumah di saat pandemi virus corona lebih menarik. Atau tulisan yg berisi pengalaman orang2 sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa juga menarik. Dicoba saka ibu. Jangan tajut jelek dan tdk laku

Penanya (Fatma eviana, Pati): mohon penjelasan lebih spesifik lagi karena saya slalu tergerak tetapi tidak bisa menulis.
Pak Imron: Begini. Antara otak kita yg berjalan lancar dg tangan kita yg mengetik, jauh lebih cepat otak kita. Waktu menulis anggaplah sdg berbicara. Kalau ada yg salah saat mengetik, mungkin salah huruf, kurang huruf, kalimatnya kurang baik. Biarkan saja. Terus menulis jangan takut salah. Setelah dianggap selesai, mungkin  4 sd 6 paragrag paragraf. Dibaca lagi sambil membenahi yg salah. Masalah kemandegan, belum selesai berhenti, itu karena kurangnya motivasi dlm.menulis. kalau menulis artikel populer, cerpen, puisi hrsnya sekali duduk. Malanya sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita ttg apa yg akan ditulis

Penanya (Noralia, Semarang): (1) Di buku non fiksi, apakah daftar pustaka disematkan juga dalam isi buku, ataukah cukup di sematkan di bagian daftar pustaka saja? Seperti ketika kita membuat artikel ilmiah, (2) Biasanya untuk terbitan pertama, penerbit akan mencetak bukunya sejumlah berapa eksemplar pak? (3) Untuk di buku antologi itu kan berarti buku keroyokan dari banyak penulis, untuk pemberian sistem royaltinya bagaimana? (4) Sebaiknya sebagai penulis pemula, ke penerbit mana ya pak kita dapat menawarkan buku kita?
Pak Imron:
1.      Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote
2.      Tergantung prediksi penerbit. Maaf, buku saya yg akan diterbitkan Kanisius Jogja, masih proses, akan diterbitkan 5rb eks. Kalau menerbitkan sendiri 5 eks bisa, 100 juga bisa
3.      Biasanya penerbit major tdk menerbitkan buku antologi yg royoan
4.      Sbg penulis pemula, ke penerbit indie atau menerbitkan sendiri dulu. Artinya dg biaya sendiri..nanti kalau dirasa tulisan kita bagus, baru kirim le major. Ingat lihat visi penerbit

Penanya ( Fadli, NTT): bagaimana tahapan dalam membuka dan menutup kalimat atau paragraf?
Pak Imron: Paragraf itu gabungan kalimat yg koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu, 1. Mengulang kata yg sebelumnya disebutkan, 2. Mengganti dg kata lain yg sama maknanya, dan 3. Memberi konjungsi antarkalimat. Paragraf itu terdiri atas 3 sd 5 kalimat, bisa 1 kalimat utama dg 2 kalimat penjelas. Paragraf bisa dimulai dr kalimat utama, yaitu kalimat yg perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dr kalimat tersebut. Jd berakhir apabila dianggap penjelasnya sdh cukup. Usahakan maksimal 5 kalimat

Penanya (Winarti, Tangerang): apakah  karya tulis / buku untuk syarat naik pangkat dari gol. 3 ke gol 4 ada perbedaannya? 
Pak Imron: Tdk ada. Yg penting kalau berISBN nilai 3 dan kalau tdk nilai 1.5

Penanya (Reni, Bantaeng Sulsel): Sejak kapan Bapak mulai menulis buku? Bagaimana Bapak mengatasi jika Bapak sedang banyak urusan/kegiatan/acara dan jg harus meluangkan waktu untuk menulis?
Pak Imron: Saya menulis sebenarnya baru masuk menjadi mahasiswa jurusan bhs Ind dan mengikuti kegiatan HMP Himpunan mahasiswa penulis. Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah kampus. Sejak menjadi guru 1989, pd tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah satu guru. Waktu itubdia bilang, mana ada guru D3 tulisannya diterbitkan. Alhamdulillah saat itu buku saya diterbitkan oleh penerbit YA3 malang dan mulai saat itulah gairah menulis muncul. Penulis itu hrs mau mengorbankan waktu. Selain saya sekarang jd kepala sekolah, saya juga mengajar di 2 pondok pesantren dan 1 perguruan tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Hrs ada waktu wajib, misal malam hari jam berapa sd berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit untuk menjadi penulis

Penanya (Siti Fatimah, Mojokerto): (1) Mohon mengupas beberapa penerbit beserta karakteristik tulisan yang diterima, (2) untuk kenaikan pangkat, Buku kumpulan puisi dan cerpen karya sendiri  masing2 buku isi berapa untuk bisa dinilai.
Pak Imron:
1.    Untuk bisa ke major, usahakan kita sdh terkenal dulu. Untuk mengetahuinya bagaimans? Buka google, ketik nama dan asal. Kalau ada berarti sdh terkenal. Untuk mengetahui visi misinya ya buka google. Atau yg paling gampang datang ke toko buku. Cari buku yg selaras dg buku yg anda tulis. Nah. Kirim ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai pustaka misalnya, ya korim.ke.mizan. kha gitu
2.      Lihat di buku 4. Kalau puisi lebih dr 20 nilai 2, kalai lebih dr 40 nilai 4. Kalau cerpen lebih dr 10 nilai 2 dan kalau lebih dr 20 nilai 4

Penanya (Muh. Said, Makassar): (1) Dalam penyusunan DUPAK masih berdasarkan dgn Permenpan No.16 thn 2009 dan No.35 thn 2010. Apakah belum terbit Juknis yg baru ? (2) Penilaian utk PKB khususnya Publikasi ilmiah pada golongan IV.b ke atas apakah memang diseminarkan?
Pak Imron:
1.      Masih tetap ttp sekarang proses revisi
2.      Yg diseminarkan hanya laporan penelitian, misal PTK saja. PKB lainnya tdk

Penanya (Said Wahid, Mojokerto): (1) Tulisan bunga rampai yg dibukukan apakah bisa dijadikan kredit point kenaikan pangkat? Mengingat batas penulis kan dibatasi 4 orang saja yg bisa diajukan nilai AK nya, (2) Tulisan puisi yg dapat dijadikan kenaikan angka kredit itu prosedur nya bagaimana? (3) Saya guru Agama, ijazah yg sudah sy ajukan sesuai dgn kepangkatan saya adalah  s1.agama dan s2 Agama, dan sy punya ijazah s1 pend. Sejarah, apakah bisa diajukan utk kenaikan pangkat, prosedur nya bagaimana? 
Pak Imron:
1.      Bunga rampai apa? Kalau puisi ya minimal 20 puisi..kalau artikel populer 1 bisa asal diteebitkan
2.      Puisi yg sdh diterbitkan ber ISBN minimal 20 puisi dan bisa lwbih dr 40 puisi. Baca buku 4
3.      Yg diakui hanya 1 ijazah yg setingkat. S1 sejarah tdk dinilai

Penanya (M Rasyid Nur, Karimun): Buku apa yang sebaiknya kita tulis yang bisa jadi bahan bacaan siswa saat ini, yang karakternya jauh berbeda dengan zaman dulu, sekaligus bisa untuk naik pangkat.
Pak Imron: Ya. Tdk bisa kita hindari. Yg penting orientasi kita menulis adalah untuk berbagi ilmu. Itu dulu. Untuk naik pangkat adalah buku pendidikan dan pembelajaran dan buku pelajaran. Ini yg bisa dinilai

Penanya (ika siswati, kota tangerang): apa yang melatarbelakangi bapak menulis buku LKS?
Pak Imron: Saat itu tahu 1990 an banyal bermunculan LKS LKS tetapi hanya berupa pertanyaan dan titik2. Seperti hanya menyedialan kertas. Lalu saya pingin membuat LKS yg berbeda. Selain banyak flowchart, juga menuntut cara mengisinya, tdk sekadar titik2. LKS saya setiap terbit 25rb eks. Saya saat itu masih bujang. Dpt royalty 30jt. Saat itu. Bisa dibayangkan



Penanya (Astuti Triasmani, Yogyakarta): Untuk langkah awal yang bisa memberi semangat kita untuk kita bisa menemukan sesuatu agar bisa berlanjut ke menulis buku itu apa pak?
Pak Imron: Seorang penulis itu hrs selalu mempersenjatai dg sebuah pena. Sekarang bisa dg hp untuk mencatat ide yg muncul tiba2. Tdk boleh ditunda. Terus tentukan, tulis dlm bentuk yg paling sederhana, artikel populer. Ini hanya 3 sd 5 halaman. Baca terus dan kirim ke majalah atau surat kabar. Misal ke radar dulu. Satu kali terbit maka nama jenengan akan dicatat oleh tim redaktur.

Penanya (Yulius Roma, Tana Toraja): Bagaimana menyelaraskan dan mensinergikan motivasi dan passion dalam menulis.
Pak Imron: Tentunya setiap orang berbeda. Gairah dan motivasi keduanya sijoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi aku hrs nulis agar siswaku bangga, saat itu bisa muncul gairah. Gairah ini akan terus bertambah ketika tukisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan menulis. Hanya cerita. Saya punya saudara guru SD di sebuah pulau terpencil. Satu buku selesai dan diterbitkan sendiri. Banyak orang beri apresiasi. Akhirnya dia tambah bergairah untuk menghasilkan buku2 selanjutnya







Resume Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd
7 Mei 2020

Penulis: Grefer E. D. Pollo, dari  SDH Kupang Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com, IG: ged.pollo


Pak Imron menyampaikan materi di youtube PB PGRI di link https://www.youtube.com/watch?v=G4ZCy5DYNFk&feature=youtu.be





14 comments:

  1. Rapi dan lengkap bapak, visit ke blog saya juga ya untuk saling sharing ilmu : https://naniku2020.blogspot.com/2020/05/motivasi-menulis-buku-dan-berprestasi.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih bu, komen diblognya sudah saya berikan

      Delete
  2. Say sangat suka resume yang Bapak buat. Selamat dan tetap semangat ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk apresiasi dan motivasinya bu

      Delete
  3. Materinya keren Pak,.
    Selain bantu meningkatkan kemampuan literasi bagi generasi milenial,juga tersirat perspektif baru untuk pembaca..

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk apresasi dan motivasinya

      Delete