Monday, October 19, 2020

SISI LAIN DARI LITERASI TEKNOLOGI DAN DESAIN PEMBELAJARAN YANG PERLU ANDA KETAHUI

 






Tahukah Anda bagaimana sekolah terus berjuang menyelenggarakan pembelajaran menggunakan teknologi terkini di tengah masa pandemi covid-19 dan bagaimana para guru, siswa, dan orangtua siswa berkolaborasi di dalamnya? 
Mungkin kebanyakan dari Anda sering mendengar keluhan mereka. 
Melalui tulisan ini, saya mengajak Anda untuk melihat sisi lainnya.

Selamat membaca.

 

Seraya berpikir dan menulis tentang penggunaan teknologi terkini dengan harapan para pembaca dapat lebih memahami bahwa inovasi bentuk berjalan menurut fungsinya, saya menemukan pendapat dua tokoh berikut.

Piliang (2013) penah menulis bahwa teknologi memiliki budaya yang menuntut setiap orang bersikap produktif di dalam dirinya. Sikap produktif ini akan mendorong orang untuk berinovasi, sedangkan inovasi akan mendorong orang untuk berproduksi. Selain itu, Louis Sullivan menyampaikan bahwa bentuk mengikuti fungsi. Orang tidak dapat memberikan bentuk kepada apa yang belum pernah ada sebelumnya.

Merujuk kepada definisi teknologi menurut KBBI yakni keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, maka dengan mengolah kedua pemikiran di atas, saya berpendapat bahwa sejak awalnya pendidikan Indonesia telah menerapkan budaya teknologi pada tiap zamannya, misalnya menggunakan batu tulis, papan tulis, kapur tulis, buku tulis, whiteboard, spidol hingga teknologi digitalisasi. Ya, setiap masa memiliki teknologinya masing-masing.

Dalam hal bentuk atau jenis, secara esensial pemerintah dan masyarakat Indonesia telah menyelenggarakan pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan fungsinya yaitu mengentaskan penderitaan akibat kebodohan dan ketertinggalan agar terbentuk watak, kepribadian, dan peradaban bangsa demi mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tersurat dalam pembukaan UUD 1945. Jadi, pada hakikatnya tidak ada hal yang baru pada bentuk dan fungsi dari pendidikan Indonesia.




Kita semua sadar sepenuhnya bahwa pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia pada akhir tahun 2019, berhasil membangun sebuah disrupsi pendidikan (perubahan aktivitas pembelajaran konvensional dari dunia nyata kepada dunia maya) yang bagi sebagian orang itu adalah hambatan tetapi bagi mereka yang bijak menjadi tantangan (stepping stones) untuk bertumbuh.

Dalam sebuah webinar bertemakan "Menyusun Strategi Pendidikan Masa Depan Pasca Pandemik" pada Selasa, 9 Juni 2020, melalui kerja sama Tanoto Foundation dan Mahir Academy, Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit (akademisi, pakar teknologi informasi, Direktur PGRI SLCC) menyampaikan bahwa efek pandemi ini telah membentuk 4 kuadran pendukung pendidikan.

Dalam kuadran 1 terdapat peranan orangtua siswa sebagai guru dan memiliki banyak peluang dan kontrol terhadap anaknya. Mereka dapat berkomunikasi dengan  anaknya baik demi membangun karakter anak maupun untuk mengklarifikasi tugas-tugas yang belum jelas. Jika masih belum jelas orangtua dapat menghubungi guru.

Kuadran 2 adalah area di mana siswa memiliki banyak peluang untuk berkreasi dan berinovasi. Mereka mendapatkan pendampingan yang minim dari guru sehingga harus berjuang cukup mandiri untuk menyelesaikan berbagai tugas. Dengan menggunakan berbagai kemampuan imajinasi dan kreasi, mereka menjadi terbiasa untuk mengelola prioritas dan keadaan secara mandiri.

Dalam kuadran 3 terdapat ruang di mana para guru mau tidak mau harus beradaptasi dengan berbagai peralatan dan perlengkapan teknologi yang mungkin selama ini kurang disentuh. Guru menyiapkan berbagai materi pembelajaran secara daring dan mempresentasikannya. Sedangkan, kuadran 4 menyajikan bagian di mana  masyarakat memiliki peran untuk turut mengambil bagian dalam menyediakan berbagai platform belajar daring baik secara gratis maupun berbayar.

Menurut hemat saya, Prof Eko telah menemukan bahwa meski di tengah kesulitan akibat pandemi tetap ada berbagai keuntungan dan solusi yang ditemukan.

 
Dampak pandemi covid-19 dan disrupsi pendidikan telah menimbulkan berbagai keluhan baik dari siswa, orangtua, maupun guru. Para siswa mengeluh tentang banyaknya tugas yang harus dikerjakan dan bosan belajar di rumah. Mereka ingin segera masuk sekolah agar dapat bertemu teman-teman dan guru mereka. Orangtua mengeluh karena susah sinyal, berebut kuota dan gadget dengan anaknya. Mereka juga tidak dapat menjelaskan materi kepada anak-anaknya dan kekurangan waktu untuk mendampingi anaknya belajar. Apalagi, anak-anak ini lebih patuh kepada guru dari pada orangtuanya. Sedangkan, para guru kesulitan untuk mendesain pembelajaran daring secara efektif karena belum melek teknologi.

Di tengah situasi ini, banyak sekolah yang ingin merekonstruksi kembali desain pembelajarannya, namun terkendala dengan sumber daya dan fasilitas teknologi kekinian. Di sisi lain, ada juga sekolah yang terus berupaya meningkatkan literasi digital para gurunya sehingga berdampak kepada siswa dan orangtua siswa.

Sebagai seorang guru saya mengikuti perkembangan belajar dari siswa-siswi yang saya didik maupun aktivitas mengajar dari rekan-rekan guru. Menghadapi situasi ini, sekolah di mana saya mengabdi tetap memberi perhatian terhadap pembelajaran yang selayaknya diterima oleh siswa. Koordinasi antar guru dengan pimpinan sekolah maupun dengan orangtua siswa tetap dilakukan supaya setiap siswa tetap terlayani dengan sebaik-baiknya. Saya ingin berbagi pengalaman tentang hal ini.

 

Pembelajaran luring

Sebelum pandemi covid-19 terjadi, seperti kebanyakan sekolah, kami melaksanakan pembelajaran luring. Guru-guru diperlengkapi dengan kemampuan teknologi informasi yang baik melalui kegiatan professional development secara mingguan dan diarahkan untuk menyiapkan KBM yang ramah anak supaya memenuhi kebutuhan gaya belajar anak (audio, visual, kinestetis). Materi pembelajaran disiapkan menggunakan teknologi yang ada di antaranya komputer, infocus, soundsystem, papan tulis, spidol, dan masih banyak lagi. Untuk menindaklanjuti proses pembelajaran yang dialami oleh siswa tertentu di sekolah, para guru melakukan kunjungan ke beberapa rumah siswa. Sedangkan, pada masa pandemi ini, guru-guru turut berpartisipasi mendukung program pemerintah melakukan pembelajaran luring melalui siaran RRI Kupang NTT.

 

Pembelajaran daring

Pada tiga bulan pertama (bulan Maret – Juni 2020) melakukan Belajar Dari Rumah (BDR), saya mendesain pembelajaran menggunakan model online chatting dengan platform microsoft 365 (teams) yang disediakan oleh sekolah. Harapan saya siswa bersemangat belajar dari rumah karena memiliki pengalaman belajar yang berbeda.

Saya memberikan agenda belajar harian yang disampaikan baik melalui online chatting ataupun video yang di-upload di teams lalu siswa mempelajari isi video tersebut. Jika siswa tidak mengikuti pembelajaran seperti seharusnya, maka saya akan menghubungi mereka setelah sesi pembelajaran melalui private chatting di teams.

Meskipun saya sudah berupaya menyiapkan pembelajaran secara demikian, masih ada siswa yang mengeluh karena terbebani tugas yang menumpuk. Hal ini dikarenakan, pertama, saya belum memaksimalkan teknologi secara kreatif sehingga siswa kurang mendapatkan kesempatan mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Kedua, siswa belum mengelola prioritas dengan baik sehingga tugasnya menumpuk. Ketiga, jaringan internet yang tidak stabil sehingga pesan kurang tersampaikan dan pengiriman file tidak segera bisa diakses. Keempat, pemadaman lampu oleh pihak PLN.  

Menyikapi keluhan siswa ini dan untuk memaksimalkan teknologi secara kreatif, saya memberikan kuis untuk mengecek kehadiran siswa di awal dan akhir sesi pembelajaran, meminta siswa mengerjakan tugas menggunakan aplikasi mentimeter dan Quizizz, dan memberikan link video dari youtube kepada siswa lalu meminta mereka mengaksesnya serta mengerjakan tugas yang saya berikan. Sewaktu saya meminta respon siswa terhadap metode belajar ini, mereka lebih menyukainya. Alasannya, karena mereka terlibat secara langsung dan menjadi subyek belajar serta sesuai dengan gaya belajar mereka yang lebih audio visual.

 

 

Literasi Teknologi

Sisi lain dari efek pandemi

 

Untuk alasan tertentu, saya setuju dengan gagasan dari Piliang, Louis Sullivan, dan Prof Eko di atas. Saya memaparkannya sesuai dengan beberapa aktivitas yang sudah kami lakukan di sekolah berikut ini.

Kami diharapkan terampil menggunakan platform dan fitur teknologi terkini. Maksudnya, supaya pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan gaya belajar siswa, sosio-humanis-religius, tercapai tujuan pembelajaran, dan holistis (intelligence quotient, emotional quotient, spiritual quotient, dan adversity quotient). Tambahan lagi, agar jika para guru telah mampu berliterasi digital, mereka dapat membimbing para siswa dan orangtua siswa untuk melek teknologi.

Demi hal ini, mengawali tahun akademik 2020/2021, kami mengikuti pelatihan pengenalan dan penggunaan fitur-fitur terbaru yang ada pada microsoft teams. Keuntungan menggunakan Microsoft teams karena platform ini diperlengkapi dengan fitur berkomunikasi dan berkolaborasi. Pada platform ini digabungkan fitur percakapan, rapat menggunakan video, penyimpan berkas, dan integrasi beberapa aplikasi. Keunikan platform ini adalah terintegrasi dengan Office 365 dan produk-produk lain selain buatan microsoft.

Hasil dari pelatihan tersebut kemudian saya terapkan dalam kelas yang saya asuh. Saya memilih menggunakan model video conference yang terbukti lebih efektif dan menyenangkan dibanding chatting online. Melalui platform ini kehadiran siswa di kelas lebih mudah terpantau. Siswa yang tidak hadir atau telat akan ketahuan dari fitur daftar hadir. Fitur room chat juga sangat membantu dalam melakukan model pembelajaran berkelompok. Siswa dapat dibagi dalam kelompok room chat untuk mengerjakan tugas yang diberikan dan setelah itu dapat kembali bergabung dalam fitur meet now (istilah bagi video conference pada teams). Sedangkan fitur live event dapat digunakan untuk melakukan kegiatan langsung yang dihadiri oleh ratusan orang. Fitur ini sering kami gunakan dalam acara ibadah sekolah, graduation, professional development guru, pertemuan orangtua siswa, pengarahan siswa, dan sebagainya.

Selain menerima pelatihan di atas, para guru juga diarahkan untuk merekonstruksi dan merevitalisasi sistem pembelajaran daring dan luring. Hal tersebut sejalan dengan gagasan Kemdikbud melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril bahwa menyikapi  kondisi persaingan global saat ini pembelajaran yang dinilai terbukti efektif meningkatkan kompetensi siswa adalah model kombinasi (hybrid model). Karena itu, sekolah-sekolah diharapkan menerapkan perpaduan inovasi teknologi melalui pembelajaran menggunakan teknologi terkini (daring) dengan metode tradisional instruksional tatap muka (luring).  

 

Disrupsi teknologi selalu menawarkan sesuatu yang bersifat kekinian yang dapat menolong para guru mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa jika saja mereka terus belajar. Relasi tatap muka antara guru dan siswa seharusnya selalu ada. Secanggih apapun teknologi yang digunakan tidak dapat menggantikan peran utama guru dalam dunia pendidikan, yakni membangun interaksi komunikatif.

 

 

grefer pollo

References

H A P S A, S. (2020). METODE PEMBELAJARAN MODE LURING SISTEM PERTAHANAN TUBUH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENYEBARAN COVID-1. Diambil kembali dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Guru Berbagi: https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/metode-pembelajaran-mode-luring-sistem-pertahanan-tubuh-dan-implikasinya-terhadap-penyebaran-covid-19/

Harususilo, Y. E. (2020, Juli 7). Kemendikbud Pastikan Belajar dari Rumah Tidak Akan Permanen. Diambil kembali dari KOMPAS.com: https://edukasi.kompas.com/read/2020/07/07/085317171/kemendikbud-pastikan-belajar-dari-rumah-tidak-akan-permanen?page=all

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (t.thn.). Diambil kembali dari Kamus versi online/daring (dalam jaringan): https://www.kbbi.web.id/teknologi

Kamus versi online/daring (dalam jaringan). (t.thn.). Diambil kembali dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): https://www.kbbi.web.id/kuadran

Maulida, S. (2016, April 11). Form follow Function or Function follow Form ? Diambil kembali dari SAPTA MAULIDA: https://saptamaulida.wordpress.com/2016/04/11/form-follow-function-or-function-follow-form/

Microsoft Teams. (t.thn.). Diambil kembali dari Daftarkan sekolah Anda secara gratis: https://www.microsoft.com/id-id/education/products/teams

Piliang*, Y. A. (2013, April). BUDAYA TEKNOLOGI DI INDONESIA:. Diambil kembali dari Jurnal Sosioteknologi Edisi 28 Tahun 12, April 2013: https://media.neliti.com/media/publications/41615-none-0a532c25.pdf

Sujana, I. W. (2019, November 1). FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN INDONESIA. Diambil kembali dari ADI WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN DASAR: https://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW/article/view/927/806

WANTIKNAS. (t.thn.). Empat Kelebihan dan Kekurangan Dalam Menerapkan E-Learning. Diambil kembali dari WANTIKNAS: http://www.wantiknas.go.id/id/berita/empat-kelebihan-dan-kekurangan-dalam-menerapkan-e-learning





oleh: Grefer E. D. Pollo, S.P., M.Pd-guru pada SMP Dian Harapan Kupang-NTT. Selain sebagai guru juga ikut berbagi motivasi dan inspirasi dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan spiritual. Memiliki hobi membaca dan bermain musik. Mempunyai kerinduan besar agar hidupnya berdampak positif dan memberi pengaruh yang bermakna bagi keluarga dan orang di sekitarnya, gereja, bangsa, dan negara.



#PGRI #KOGTIK #EPSON #KSGN

269 comments:

  1. Tulisan yang memberkati saya secara pribadi dan membantu memberikan pandangan yg lebih luas mengenai pembelajaran online seperti masa sekarang ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak redo untuk komentarnya. Semoga apa yang dibagikan ini dapat diterapkan

      Delete
  2. Semangat berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa, pak guru...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Bersama kita bangun kehidupan bangsa

      Delete
  3. Replies
    1. Materi dan share ilmu yg sangat bagus utk para guru, orang tua jg pemerhati pendidikan , jg khususnya anak didik utk bisa lebih melek teknologi dan memanfaatkan teknologi di masa pandemik covid-19 ini, semoga pendidikan di tanah air tetap maju dan generasi penerus bangsa tetap dipersiapkan dengan lebih matang secara intelektual, emosional dan spritualnya...Sukses dan maju trus P' Ged Polo

      Delete
  4. Terus berkarya dan sukses slalu pak Grefer..

    ReplyDelete
  5. Mantp k Ge, trus berkarya, jd berkat n sukses slalu.Jbu

    ReplyDelete
  6. TeRima kasih sdh ikut meramaiakn lomba blog dan sumpah pemuda

    ReplyDelete
  7. Setuju pak ... apapun metode nya yang penting adalah membangun interaksi komunikatif

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, karena itulah yang sangat penting dalam pendidikan

      Delete
  8. Tulisan yg menarik karena mengungkap fakta yg terjadi saat ini. Terus berkarya, Pak Ged

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih. Kiranya terus ada karay-karya baik bagi pendidikan Indonesia

      Delete
  9. Berbobot dan sangat berguna. Maju terus Pak Ged!

    ReplyDelete
  10. Wow mantap pak guru Grefer Pollo...maju trus dalam mengembangkan karyamu...good job

    ReplyDelete
  11. Wow mantap pak guru Grefer Pollo...maju trus dalam mengembangkan karyamu...good job

    ReplyDelete
  12. Tulisannya Sangat memberkati pak grefer ..

    ReplyDelete
  13. Tulisannya Sangat memberkati pak grefer ..

    ReplyDelete
  14. Terberkati dengan tulisan Pak guru Guru Grefer Pollo. Terus menjadi inspiasi bagi NTT & Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih, bersama kita membangun NTT. NTT bangun, NTT maju, NTT sejahtera

      Delete
    2. terima kasih, bersama kita membangun NTT. NTT bangun, NTT maju, NTT sejahtera, Indonesia maju dalam kerja

      Delete
  15. Luar biasa Pak Ged. Terus berkarya dan Tuhan Yesus berkati tulisan-tulisan selanjutnya 😇

    ReplyDelete
  16. Semangat terus menjadi berkat pak Ged

    ReplyDelete
  17. Mantap pak ged. Tuhan Yesus Memberkati

    ReplyDelete
  18. Menginspirasi, guru yang berdampak adalah guru yang terus menerus berefleksi dan berinovasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat setuju. kiranya tulisan ini memberkati banyak guru

      Delete
  19. Peran guru semakin kompleks, selain penguasaan kualitas kognitif juga peningkatan ketrampilan dalam penguasaan teknologi, harapan kedepan dalam proses pembelajaran dimasa pandemi baik luring maupun daring seyogyanya penggunaan teknologi memberikan dampak juga bagi pendidikan karakter, atau janganlah pemanfaatan teknologi membuat siswa kekurangan mentalitas baik.

    Terimakasih banyak om ge
    Tuhan memberkati

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat setuju pak melki. terima kasih sudah berkenan melengkapi karya ini dengan pemikiran di atas. amin

      Delete
  20. Dengan membaca tulisan ini saya jd tahu ttg microsoft teams dan ingin mencobanya. Thank you..

    ReplyDelete
  21. Tulisan yang sangat baik dan menarik,,, terus berkarya pak Grefer,,,Tuhan berkati

    ReplyDelete
  22. Sukses pak Grefer,menambah pemahaman tentang pelaksanaan PJJ pada masa pandemi covid-19,tks TYM

    ReplyDelete
  23. Bagus, menambah pemahaman saya. Terima kasih

    ReplyDelete
  24. Terus berkarya pak, Tuhan Yesus berkati.

    ReplyDelete
  25. Mantap... Truslah berkarya pak Ged.. Sukses.. TYB

    ReplyDelete
  26. Tulisan yg sangat memberi inspiratif bg km guru- guru utk terus berjuang buat anak bangsa

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih. semoga rekan-rekan guru terberkati

      Delete
  27. Tulisan yang sangat bermanfaat dan membuka wawasan pembaca...sukses ya pak guru

    ReplyDelete
  28. Teruslah berdampak dalam dunia pendidikan pak,Gbu..🙏🙏

    ReplyDelete
  29. Super sekali, pemaparannya semoga masuk nominasi

    ReplyDelete
  30. Kalau bicara tentang NTT, saya peenah mengajar di kab. Manggarai selama 1 tahun. Salam kenal....

    ReplyDelete
    Replies
    1. mantap ibu aminatul, pernah menjadi pelita dalam kegelapan bagi anak-anak NTT (...guru bak pelita penerang dalam gulita...) khususnya Manggarai

      Delete
  31. Pak Ge, saya sangat terberkati dengan tulisan bapak. Teruslah jadi berkat khususnya di dunia pendidikan Pak. Kalau dialek kupang, Tuhan Yesus pakai bapak kuat-kuat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih Ibu Kartika untuk motivasinya. Amin untuk doanya Tuhan Yesus berkati kuat-kuat

      Delete
  32. Tulisannya sangat memberkati jadilah berkat di dunia pandidikan terus berjuang dan semangat Pak Gred

    ReplyDelete
  33. Mantap pak Grefer.. terus menjadi berkat dengan tulisan2 bapak. Good luck buat pengajarannya ������

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih ibu krisni. terus mengabdi di manapun berada

      Delete
  34. Terus menjadi berkat untuk orang lain pak..
    Tuhan Berkati pelayanannya slalu pak

    ReplyDelete
  35. Terima kasih Pak Ge. Tuhan berkati

    ReplyDelete
  36. Mantap k, Tuhan Yesus memberkati dan terus menjadi berkat. Sukses terus k. GBU

    ReplyDelete
  37. 👍mantap pak...menyiapkan KBM yg Ramah Anak & disesuaikan dg gaya belajar Anak...selamat & sukses sll, TYM😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini bagian penting dalam pendidikan. terima kasih. TYM

      Delete
  38. Bagus sekali isinya pak ged.
    Terima kasih untuk pencerahannya.
    Tuhan Yesus Memberkati

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih pak Roberto. Tuhan Yesus memberkati

      Delete
  39. Ulasannya bagus pak Grefer.... Menanbah pengetahuan dan semangat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih. semoga pengetahuan ini bisa diterapkan dengan baik

      Delete
  40. Terus berkarya. Tetap semangat

    ReplyDelete
  41. Sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan. Semangat berjuang ya pak Ged.. Sukses terus 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih k ivon. semoga support bagi dunia pendidikan ini menjadi bermakna

      Delete
  42. Membantu orang tua dlm mengarahkan anak makna dari belajar.GBU

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih. semoga setiap anak menemukan makna dari pendidikan melalui orangtuanya

      Delete
  43. Horas Mr. tulisan yang sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama pada pemaparan pengalaman Mr dan teman-teman guru di SMP Dian Harapan Kupang-NTT dalam pembelajaran Luring dan Daring. Tetap berkarya dan semangat terus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Horas Ms Roida, semoga pengalaman ini bisa diterapkan di tempat lain

      Delete
  44. Ikan hiu pergi ke kali , bagus sekali��

    ReplyDelete
  45. mantap pantunnya..... terima kasih

    ReplyDelete
  46. Mantap. Teruskan dan jadilah berkat bagi banyak orang. Tuhan memberkati

    ReplyDelete
  47. terima kasih untuk motivasinya. Tuhan memberkati

    ReplyDelete
  48. mantap pak, Ge. God bless you :)

    ReplyDelete
  49. Terus menjadi berkat untuk orang lain pak..
    Tuhan Berkati pelayanannya slalu pak

    ReplyDelete
  50. Tulisannya sangat menginspirasi, sukses selalu pak, Tuhan berkati

    ReplyDelete
  51. Tulisannya sangat bagus dan menginspirasi🤗
    Sukses slalu pak🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk dunkungannya terhadap pendidikan Indonesia

      Delete
  52. Tulisan ini sangat menginspirasi kita semua
    Sukses selalau
    Tuhan Memberkati��

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk dunkungannya terhadap pendidikan Indonesia. Tuhan memberkati

      Delete
  53. terima kasih ibu Tita. Terus menerangi anak-anak Indonesia

    ReplyDelete
  54. Replies
    1. terima kasih untuk dunkungannya terhadap pendidikan Indonesia

      Delete
  55. Sukses dan maju trus Pak Ged Polo utk mencerdaskan anak bangsa melalui media online...Tuhan Memberkati smua usaha dan kerja keras Pak Ged

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk dunkungannya terhadap pendidikan Indonesia

      Delete
  56. Memberkati sekali Sir😇
    Sukses trus ya Sir. I proud of you 👏
    God Bless Sir🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk dunkungannya terhadap pendidikan Indonesia, Onesha. God bless you. Terus berkarya

      Delete
  57. Saya senang sekali dengan tulisan ini membawa saya selaku orang tua murid untuk bisa menerima keadaan karena covid 19.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk dunkungannya terhadap pendidikan Indonesia. Kiranya anak-anak tetap mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan meski di tengah pandemi

      Delete
  58. Saya senang sekali dengan tulisan ini membawa saya selaku orang tua murid untuk bisa menerima keadaan karena covid 19.

    ReplyDelete
  59. Saya senang sekali dengan tulisan ini membawa saya selaku orang tua murid untuk bisa menerima keadaan karena covid 19.

    ReplyDelete
  60. TUHAN memberkati pak

    ReplyDelete
  61. Terima kasih untuk karyanya.
    Tuhan memberkati kk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih motivasinya. Semoga karya ini dapat memberi motivasi dan inspirasi bagi para pendidik Indonesia

      Delete
  62. Terimakasih pak ge, sepertinya quiz mmg sangat menarik minat anak.

    ReplyDelete
  63. Literasi yang kuar biasa.
    Terima kasih motivasinya Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih I Made Jimat, semoga setiap pendidik termotivasi untuk terus berliterasi

      Delete
  64. Terimakasih pak melalui Tulisan ini bisa memotivasi saya dan membuat saya untuk berpikir lebih luas dan terus belajar.semoga dengan tulisan bpk dapa menjadi inspirasi bagi sesama untuk terus bertumbuh melalui literasi dan memuliakan nama Tuhan.semoga bpk terus menjadi terang dimana pun bpk berada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Pak Simplisius untuk komentar yang membangun dan memberi semangat. Semoga paparan di atas dapat memberi warna baru bagi pendidikan Indonesia

      Delete
  65. Terimakasih untuk tulisan yang penuh makna Pak Grefer. Semoga ini bisa membawa perubahan pikiran, tindakan, dan hati bagi setiap pembaca. Tuhan berkati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih ibu Nia. Semoga memberi dampak efektif bagi pendidikan Indonesia dan pemerhati pendidikan. Tuhan memberkati

      Delete
  66. Menjadi sebuah tantangan bagi setiap guru untuk mengembangkan model pembelajaran yg kreatif dan inovatif. Memang tidak mudah menghadapi perubahan ini, tapi sebagai guru disinilah kita perlu terus berjuang untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Terus semangat pak.
    Saya yg mengajar di pedalaman, sudah bisa membayangkan betapa susahnya pembelajaran online dibanding pembelajaran tatap muka langsung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih buat komentar dari Pak Jacob. Menjadi guru di pedalaman tentu punya cerita unik nan menarik tersendiri. Mari membangun Indonesia dari pedalaman.

      Delete
  67. Tulisan yang bikin pembaca melek tentang 4 kuadran pendukung pendidikan di era terkini akibat pandemi Covid-19 & kegelisahan yang menyertainya, serta model platform terbaru yang bisa jadi solusi. Penulis menguraikan dengan lugas. Semoga bisa menjadi pencerahan bagi pihak2 terkait. Memang revitalisasi sistem pembelajaran daring & luring sudah seharusnya dilakukan menyikapi tuntutan zaman terkini.

    Terus berkarya dengan tulisan2 yang mengedukasi seperti ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Ibu Frama. Melek teknologi dan melek pendidikan sangat dibutuhkan demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Luring dan daring seperti sepasang sepatu yang tak dapat dipisahkan.

      Delete
  68. luar biasa,,,,tulisan yang menginspirasi banyak orang,,,sukses selalu pak get,,,Gbu

    ReplyDelete
  69. terima kasih sdh ikut meeriahkan lomba blog bulan bahasa dan sumpah pemuda, nantikan pengumumannya tgl 10 Nopember 2020.

    ReplyDelete
  70. Mantan dan sukses Pa Ged 😇 GBU 🙏

    ReplyDelete
  71. Thank you for sharing kak.. That's superb!! GB

    ReplyDelete
  72. Guru memang pahlawan tanpa tanda jasa tetap semagat untuk mencerdaskan anak bangsa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak Johni. Bersama kita cerdaskan anak bangsa

      Delete
  73. Saya senang pada pernyataan "relasi bersama murid". Tulisan bapak seakan menegaskan, seberapa tajam, atau tereduksinya model dan gaya pembelajaran masa kini, relasi bersama mereka tidak bisa diabaikan.
    Thank you Pak Grefer :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih ibu Ester. Ibu sudah menegaskan sesuatu yg tidak bisa tergantikan, yakni relasi

      Delete
  74. Tulisan ini benar2 menggambarkan niat mulia serta harapan dan pergumulan serius sang Penulis untuk memberi pencerahan, penguatan dan penyegaran bagi Pembaca dalam memilih sikap yang baik dan tindakan yang benar di tengah ancaman pandemi COVID-19 yang entah sampai kapan akan berakhir.

    Talenta kehidupan yang Tuhan titipkan dalam diri Penulis telah dimanfaatkan dengan baik melalui persembahan karya tulis ini. Apa yang dipaparkan menjadi spirit dan inspirasi bahwa manusia selaku ciptaan mulia bisa menghasilakan ide dan kreasi terbaik untuk membantu diri sendiri, sesama dan lingkungan alam semesta.

    Selamat dan Sukses buat Penulis. Teruslah berkarya bagi hormat dan kemuliaan Nama Tuhan.

    Selamat berkarya. Tuhan Yesus Memberkati.

    Mazmur 128 : 4
    "Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan Tuhan."



    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih untuk respon yang sangat baik dan melengkapi tulisan ini dari pak Onet. Memang pergumulan pendidikan adalah pergumulan yang panjang dan melibatkan talenta yang Tuhan percayakan demi kelestarian semesta ciptaanNya dan manusia. Tuhan Yesus memberkati

      Delete
  75. Apa yg disajikan benar2 lahir dari niat mulia serta harapan dan pergumulan yg serius. Sungguh memberi pencerahan, penguatan dan penyegaran bagi siapa saja yg sedang mencari format untuk beradaptasi dg keadaan dan kenyataan pandemi yg tdk tau pasti di tahun berapa semua kembali normal, atau mungkin beginilah kondisi di era milenial?

    Selamat dan Sukses buat Penulis yg tak lelah dan tak pernah berhenti persembahkan karya2 bermutu yg layak dan pantas dibaca oleh berbagai kalangan. Tuhan Yesus yg telah menitipkan talenta kehidupan kiranya terus dan tetap memberkati karya2 berikut yg pasti akan sarat makna dan kejutan yg menggairahkan semangat untuk lebih dekat dan lebih mencintai Tuhan.
    Selamat berkarya. Tuhan Yesus Memberkati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih untuk respon yang sangat baik dan melengkapi tulisan ini dari pak Onet. Pendidikan terus bekembang sehingga meski secara esensi kebenaran tidak berubah namun formatnya terus mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Karena itu, seorang pendidik sudah semestinya terus berkarya mencari dan menemukan format-format yang efektif dan efisien bagi pendidikan yang komunikatif dengan anak didik di zamannya. Tuhan Yesus memberkati

      Delete
  76. Shalom,K'Ge...luarbiasa sangat memberkati🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Shalom, terima kasih, semoga artikel ini membrei dampak baik bagi pendidikan Indonesia

      Delete
  77. ulasan yang menarik pak Ge, sebagai praktisi IT saya sendiri tidak bisa menulis blog yang seperti ini, sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk motivasinya. Semoga tulisan ini dapat memberi inspirasi agar tenaga-tenaga IT dapat terus mewarnai literasi digital di Indoensia. salam literasi

      Delete
  78. pencerahan yang bagus dan dpt bermanfaat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih untuk kunjungan dan dukungannya. Semoga tulisan ini dapat ikut membangun pendidikan Indonesia

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
    3. terima kasih untuk dukungannya

      Delete
  79. Mantap tulisannya...dengan keadaan sekarang pembelajarannya semakin kreatif dan inovatif.sukses sll teman

    ReplyDelete
  80. Terima kasih pak Ged untuk tulisan yang sangat bermanfaat ini.
    Sebagai pendidik, saya jadi sadar akan kondisi pendidikan saat ini dan juga lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan diri demi kemajuan pendidikan

    ReplyDelete