Thursday, March 4, 2021

BERHARAP DALAM KEKUDUSAN

 

grefer pollo
oleh Grefer E. D. Pollo, S.P.,M.Pd

Keluaran 3:5

Lalu Ia berfirman: Janganlah datang dekat-dekat:  tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."


Musa menuliskan bagian ini bagi bangsa Israel yang mengerti betul suasana pergumulan mereka di padang gurun. Bangsa Israel tahu pasti tentang semak duri dan sifat-sifatnya. 

Kata semak duri muncul pertama kali dalam Alkitab di kitab Kejadian 3:18, yakni setelah manusia berdosa dan tanah dikutuk oleh Tuhan. tanah hanya akan menghasilkan semak duri. Semak duri memiliki konotasi dosa. 

Dalam Ibrani 6:8, semak duri dekat kepada kutuk dan pembakaran. Dalam bacaan di atas, dikisahkan bahwa Allah menampakkan diri dalam nyala api di tengah-tengah semak duri. 

Sekali lagi, semak duri ini mengingatkan kepada kutukan Tuhan terhadap tanah akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa (Kejadian 3:18). 

Israel digambarkan seperti semak duri. Penuh dosa dan sudah dekat kepada kehancuran. Tetapi Allah muncul dari tengah-tengah mereka dan memakai hidup mereka yang lemah ini untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Allah memanggil Musa untuk tujuan ini.

Kata kudus dalam Alkitab, pertama kali muncul dalam ayat ini. Yesus adalah Pribadi yang kudus. Dalam keadaan sebagai manusia, dia dilahirkan sebagai dari keturunan Daud, kelompok yang lemah, terjajah, dan tak berdaya, seolah tidak memiliki harapan hidup ibarat semak duri yang telah dekat kepada kehancurannya.


 pengharapan akan kemuliaan

Di akhir hidup-Nya, Dia tergantung di kayu salib, semak duri. Namun, dari semak duri ini lahirlah pengharapan akan kemuliaan melalui iman kepada Kristus. 

Seperti Yohanes 3:16 berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” 

Oleh karena dan hanya melalui Kristus sajalah, kita semua memiliki keberanian untuk datang menghampiri takhta Allah yang mahakudus (Ibrani 4:15-16).


Allah turut bekerja dalam segala sesuatu

Roma 8:28 menyatakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu. 

Dalam kondisi manusia yang sangat terbatas dan di luar harapanpun Allah dapat turut bekerja. Allah menyatakan diri kepada Musa dalam penampakan yang luar biasa dan setelahnya Tuhan memakai hidup 

Musa dalam mujizat demi mujizat bagi kemuliaan-Nya, secara khusus pemanggilan Musa untuk membawa bangsa Israel, umat pilihan Tuhan keluar dari tanah perbudakan di Mesir menuju dan memasuki Tanah Perjanjian di Tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu.

Dalam hidup kita, Allah dapat memulihkan dan memakai kita dalam segala kondisi yang terbatas dari kita bagi rencana dan janji-Nya. 

Kudus berarti berbeda. Melalui Keluaran 3:5, memberi tanda bahwa kekudusan Allah ada dalam kuasa Allah untuk menyatakan diri-Nya dalam nyala api yang muncul dari tengah-tengah semak duri tetapi semak itu tidak terbakar. 

Setiap kita merupakan orang-orang yang telah berdosa dan gagal dalam hidup ini. Seperti semak duri yang sudah dekat kepada kehancurannya, segera dibakar dan binasa. 

Jika kita duduk berdiam diri lalu mencatat semua dosa yang telah kita lakukan di masa lalu berikut kegagalan demi kegagalan kita, maka takkan cukup sekian lembar kertas menampungnya. Tetapi, syukurlah kepada Allah di dalam Kristus, yang telah memberikan kepada kita pengharapan akan keselamatan dan kemuliaan di dalam nama-Nya. 


Sudahkah Saudara menerima Kristus dalam hidupmu? Jika belum, maukah Saudara menerimanya sekarang?




0 comments:

Post a Comment