Thursday, December 29, 2022

,

Anugerah Allah di Dalam Kristus

 

grefer pollo

oleh: grefer pollo


Pengantar


Jika kita berjalan di hutan dan menemukan banyak pohon maka itu adalah hal yang biasa.

Tetapi jika kita diajak seseorang pergi ke hutan lalu di sana kita hampir tidak menemukan pohon maka kita akan heran dan mulai berkomentar: hutan tapi tidak ada pohonnya.

Pesan: Dunia ini sudah jatuh ke dalam dosa. Sehinga jika kita menemukan kejahatan tiap hari, sakit dan penderitaan tiap hari, kematian, masalah maka itu adalah hal yang biasa.

Yang luar biasa adalah: jika kita bangun pagi dan melihat di cermin: ada 1 orang berdosa yang masih hidup. Biasanya orang berdosa dihukum

 

Semua kisah romatis selalu berakhir dengan pernikahan

Kita sering membaca kisah romantic atau cerita novel romantic termasuk yang terkenal yakni kisah cinderella: MEREKA KEMUDIAN MENIKAH DAN BAHAGIA SELAMA-LAMANYA.

MESKIPUN DALAM REALITA ATAU KENYATAAN KEHIDUPAN TIDAK ADA KELUARGA YANG SEMPURNA DAN BAHAGIA SELAMA-LAMANYA DI DALAM DUNIA INI.

Sebab mereka yang menikah adalah orang-orang berdosa.

1 orang berdosa saja sudah membuat masalah yang besar apalagi 2 orang berdosa menikah dan hidup bersama.

Bahagia selamlamanya hanya ada dalam KERAJAAN SORGA sebab di sana tidak ada air mata, penderitaan, dosa, dan sakit.

 

Alkitab adalah sebuah kisah romantis yang sempurna: Seorang Bapa mencari mempelai bagi AnakNya

Kisah ini berakhir pada pernikahan Anak Domba Allah

Yesus berulang kali menyebut diriNya adalah Mempelai Laki-laki dan gereja-Nya adalah mempelai perempuan.

Mempelai ini telah jatuh ke dalam dosa. Yesus datang menebus mempelaiNya, menguduskannya, mengajarnya untuk cara hidup di dalam KerajaanNya dan menuntun mempelaiNya sampai kepada hari perkawinan Anak Domba nanti.

 

Kisah hidup Yesus ditulis oleh 4 Injil. Mengapa 4 Injil?

4 Injil membantu kita melihat Yesus dari 4 sudut pandang:

  1. 1. Matius: menceritakan Yesus sebagai Raja atas Yahudi
  2. 2. Markus menceritakan Yesus sebagai Anak Manusia
  3. 3. Lukas menceritakan Yesus sebagai Juruselamat dunia
  4. 4. Yohanis menceritakan Yesus sebagai Anak Allah

Matius, Markus, Lukas disebut sebagai Injil sinoptik. Sinoptik dari kata:

Syn: bersama-sama, optic: melihat -à Injil sinoptik: melihat Yesus dari sudut pandang yang sama

Injil sinoptik melihat Yesus dari luar

Injil Yohanes melihat Yesus dari dalam

Ketika seseorang meninggal biasanya ada:

1. 

    Riwayat hidup yang menceritakan tentang apa yang sudah orang itu lakukan.

  1.     Orang-orang mulai bercerita tentang siapa orang itu
  2.     Jika dia menulis sebuah buku maka buku itu (orang itu) akan bercerita tentang siapa dia

Ke-4 Injil sinoptik melakukan hal itu terhadap Yesus


1. Markus dan Lukas ditulis bagi orang yang belum percaya. Markus menuliskan tentang apa yang Yesus sudah lakukan. Lukas menuliskan tentang apa yang Yesus katakan sedangkan Yohanes menuliskan tentang siapa Yesus itu

 

BACAAN ALKITAB: MATIUS 1: 1-3

1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,

Menarik untuk merenungkan bagian ini dari sudut 2 Kitab dalam perjanjian lama: Kitab Raja-raja dan Kitab Tawarikh

Kitab Raja-Raja ditulis oleh para nabi sedangkan kitab Tawarikh ditulis oleh para imam.

Kitab Raja-Raja dituis sebelum bangsa Israel dibuang ke Babel. Di situ para nabi menceritakan tentang semua kejahatan yang dilakukan oleh para raja Israel dan Yehuda termasuk perzinahan Daud dan Betsyeba dan segala penyembahan berhala yang dilakukan sehingga mereka dibuang ke Babel.

 

Kitab Tawarikh ditulis setelah mereka kembali dari pembuangan di Babel. Di situ dituliskan hal-hal baik karena semua generasi terdahulu sudah mati. Mereka menulis untuk memulihkan 3 hal penting:

  1. 1.  Rasa memiliki
  2. 2. Menemukan asal usul dari Adam sampai saat itu. Mengetahui asal usul sangat membantu untuk menemukan siapa kita
  3. 3. Menemukan riwayat kerajaan. Mereka mencari dinasti kerajaan Daud dan berharap untuk membangunnya kembali

 

Bacaan Alkitab di atas diawali dengan “Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”

Jika ditelusuri maka kita akan menemukan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud. Dan ini adalah 1 syarat kemesiasan: DARI KETURUNAN DAUD

Tetapi yang unik adalah nenek moyang Yesus.

Abraham: dikenal sebagai bapa orang beriman namun dia hidup berpoligami

Yakub: dikenal sebagai Israel yang pertama kali dalam Kejadian 32:28:

Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Namun, Yakub hidup berpoligami dan menipu saudaranya, bapaknya Ishak, dan Laban, pamannya.

Dalam 3 nenek moyang bangsa Israel hanya Ishak yang tidak poligami dan mendoakan istrinya yang mandul.

Abraham mengambil Hagar saat istrinya mandul

Yakub menolak Lea yang tidak dicintainya

 

Jika Bapak Ibu ingin mencari menantu, pasti akan melihat latar belakang calon menantu itu: SIAPA DIA, SIAPA KELUARGANYA, APA PEKERJAANNYA, dsb


Selain Abraham, Ishak, dan Yakub, disebutkan tentang Yehuda.

Raja Daud dari keturunan Yehuda. Yesus disebut Singa dari Yehuda. Siapakah Yehuda?


Cerita tentang Yehuda bisa dibaca dalam Kejadian 38:1 dst

Suatu kali Yehuda menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira. Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya. Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Er. Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Onan. Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela. Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar. Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia. Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu." Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga. Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: "Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar," sebab pikirnya: "Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu." Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya. Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu. Ketika dikabarkan kepada Tamar: "Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya," maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya. Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya. Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: "Marilah, aku mau menghampiri engkau," sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya.

 

Jika kita melihat kisah ini pasti kita tidak akan mau menerima orang seperti Yehuda ini sebagai menantu kita atau menerima dia sebagai pendeta di gereja.

Kita mungkin akan lebih memilih Yusuf menjadi menantu kita karena Yusuf adalah pangeran di Mesir

Allah memilih Yehuda dan bukan Yusuf sebagai nenek moyang Yesus supaya kita tahu dan sadar bahwa Allah memilih kita karena anugerahNya dan bukan karena perbuatan kita

Jika Allahn memilih Yusuf mungkin orang akan berkata: Ya Yesus jadi raja karena memang nenek moyangnya seorang pangeran yang hebat.

Jika kita ikuti cerita Yusuf seolah hampir tidak menemukan dosa dan cela dalam hidup Yusuf. Berbeda dengan Yehuda.

Roma 11: 6

Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

 

Jika demikian apakah kita akan terus hidup dalam dosa?

 

Penutup

Kisah hidup Salomo

Menulis 3 buku:

  1. 1. Kidung agung di masa muda (tidak ada 1 pun kata Tuhan): anak muda suka kepada kebebasan di luar Tuhan. Tidak hormati orang tua. Mengangungkan cinta dan seks
  2. 2. Amsal di masa paruh baya: nasihati anak-anak untuk dengar didikan orang tua dan hormati Tuhan
  3. 3. Pengkhotbah di masa tua: nasihati anak muda untuk ingat akan Tuhan sebelum tiba hari-hari yang sukar sulit, lutut berantukkan, mata sudah kabur

 

Saat ini mungkin kita sedang menghadapi situasi yang sulit, tertekan karena masalah hidup, penderitaan dan airmata, dan sebagainya

Mari kita duduk diam dan merenungkan anugerah Allah yang besar dalam Kristus bagi kita

Dia telah menanggung semua penderitaan kita

Dia berjanji akan sertai kita dan kembali jemput kita

 

dikhotbhkan di Khotbah GPdI Bethesda 23 Januari 2022, jam 8 pagi

 

 

 



0 comments:

Post a Comment