Friday, March 14, 2025

100 Tahun Gereja

 


                               oleh: grefer pollo


Konsep perayaan 100 tahun di gereja

Perayaan 100 tahun, atau sering disebut sebagai perayaan "centennial," memiliki makna simbolis dan historis yang mendalam dalam banyak budaya. Apa itu centennial?

Centennial itu berasal dari dua kata Latin: "centum" yang berarti seratus, dan "annus" yang berarti tahun. Jadi, centennial secara harfiah berarti peringatan atau perayaan 100 tahun.

Dalam konteks umum, centennial bisa merujuk pada:

  1. Perayaan 100 tahun sejak sebuah peristiwa atau berdirinya sebuah lembaga.
    Contoh: "The church is celebrating its centennial anniversary." (Gereja itu merayakan ulang tahun ke-100-nya.)
  2. Sesuatu yang berusia 100 tahun.
    Contoh: "This building is a centennial landmark." (Bangunan ini adalah penanda sejarah berusia 100 tahun.)

 

Istilah Terkait:

  • Bicentennial 200 tahun
  • Tricentennial 300 tahun
  • Millennial 1000 tahun

 

Kalau dalam acara gereja, istilah Centennial Celebration kadang dipakai juga untuk menunjukkan Perayaan 100 Tahun.

Di sisi lain, istilah yang lebih umum digunakan untuk peringatan 100 tahun gereja adalah "Yubileum 100 Tahun" atau "Yubileum Seabad". Dalam konteks gereja, kadang juga disebut "Perayaan Seratus Tahun", "HUT ke-100", atau "Jubileum 1 Abad". Untuk nuansa yang lebih formal atau liturgis, biasanya dipakai istilah "Syukur 1 Abad" atau "Pesta Emas Seratus Tahun".

Dalam Alkitab sendiri, tidak ada istilah khusus yang secara eksplisit merujuk pada "100 tahun" sebagai sebuah peringatan atau perayaan, seperti yang dikenal sekarang dengan istilah "yubileum" atau "jubileum 100 tahun." Namun, ada beberapa konsep dan angka yang bisa dikaitkan secara makna atau simbolis:

  1. Angka 100 dalam Alkitab sering kali melambangkan kesempurnaan, kelimpahan, atau kepenuhan waktu. Misalnya:
    • Abraham berusia 100 tahun saat Ishak lahir (Kejadian 21:5), melambangkan penggenapan janji Allah setelah penantian panjang.
    • Dalam perumpamaan Yesus, ada hasil panen seratus kali lipat (Matius 13:8), yang menggambarkan kelimpahan dan berkat.
  2. Yobel (Jubilee). Dalam Imamat 25, ada konsep Tahun Yobel, yang dirayakan setiap 50 tahun sebagai waktu kebebasan, pembebasan tanah, dan penghapusan hutang. Tahun Yobel ini adalah waktu sukacita besar, pembaruan, dan pemulihan.

Kadang dalam gereja modern, istilah Yobel atau Jubileum diadopsi untuk merayakan tonggak waktu penting seperti 25 tahun, 50 tahun, 75 tahun, atau 100 tahun.

Jadi, secara alkitabiah, konsep yang mendekati peringatan 100 tahun mungkin dihubungkan dengan makna "Yobel", meskipun secara teknis Yobel itu tiap 50 tahun. Kalau mau membuat istilah rohani atau tema, biasanya gereja mengadaptasi semangat "Yobel" untuk menggambarkan syukur, pemulihan, dan berkat setelah 100 tahun perjalanan pelayanan.

 

Alasan sejarah mengapa orang merayakan 100 tahun

Secara umum, perayaan ini sering kali dianggap sebagai tonggak penting dalam sejarah suatu bangsa, organisasi, atau individu, karena 100 tahun dianggap sebagai suatu periode waktu yang sangat panjang dan menandai perubahan yang signifikan.

Alasan sejarah mengapa orang merayakan 100 tahun berkaitan dengan beberapa faktor:

Siklus Waktu dan Generasi: Dalam banyak kebudayaan, satu abad dianggap sebagai satu siklus penuh dalam sejarah atau kehidupan generasi. Dalam konteks ini, 100 tahun mencakup setidaknya satu generasi manusia, sehingga perayaan ini menjadi cara untuk mengenang dan menghormati perubahan, perkembangan, dan pencapaian yang telah terjadi selama waktu tersebut.

 

Pencapaian dan Progres: Perayaan 100 tahun sering kali digunakan untuk merayakan pencapaian besar, baik itu negara yang merdeka, berdirinya sebuah perusahaan, atau kelahiran organisasi penting. Mengingat bagaimana banyak hal dapat berubah dalam satu abad, merayakan peristiwa ini mengakui transformasi besar dalam politik, ekonomi, teknologi, atau budaya.

 

Peringatan Sejarah: Dalam konteks negara atau peristiwa sejarah, perayaan 100 tahun juga dapat berfungsi sebagai refleksi sejarah, mengingatkan orang tentang pentingnya peristiwa atau keputusan yang membentuk masa depan. Misalnya, negara-negara atau kota-kota mungkin merayakan 100 tahun sejak kemerdekaan atau pendirian mereka, memperingati perjalanan mereka sebagai bangsa atau komunitas.

 

Simbolisme: Angka 100 secara simbolis mewakili kesempurnaan dan pencapaian puncak dalam banyak tradisi. Oleh karena itu, merayakan 100 tahun memberikan kesan pentingnya perjalanan tersebut. Ini juga menciptakan kesempatan untuk melanjutkan tradisi dan memberikan penghargaan terhadap generasi yang telah menyumbang pada perkembangan tersebut.

 

Secara keseluruhan, perayaan 100 tahun lebih dari sekadar angka—ia adalah kesempatan untuk menghargai dan merayakan warisan yang telah dibangun selama satu abad, sambil merenung tentang perjalanan yang telah dilalui dan langkah-langkah yang akan diambil di masa depan.

 

100 tahun Jemaat Koinonia Kupang

"KOINONIA BAHAGIA": Melangkah Bersama Dia

 

Sebuah momentum besar bagi Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Koinonia Kupang (JKK) akan terjadi pada 7 November 2025: Peringatan 100 tahun gereja.

Secara geografis, JKK berada di jalan persimpangan 3 (depan dan belakang gedung gereja). Secara makna psikologis, dalam hidup ini kita selalu di perhadapkan dengan keputusan dan pilihan “simpang tiga”. Kita  membutuhkan intervensi ilahi di dalam Kristus melalui karya Roh Kudus untuk membuat pilihan tepat dan bijak: “Koinonia Melangkah Bersama Dia”

Kata "Dia" menunjuk kepada Tuhan Yesus Sang Dasar dan Kepala Gereja (secara vertikal). Juga "Dia" bisa menunjuk kepada sesama saudara seiman (horisontal). Seperti simbol salib.

Gereja Koinonia dimulai sebagai satu persekutuan yang melangkah bersama saudara seiman dalam Tuhan Yesus dan melangkah bersama Tuhan Yesus sampai Bahagia dalam Perjamuan di Kerajaan-Nya kelak.











Related Posts:

0 comments:

Post a Comment