Sunday, September 7, 2025

Mengasihi Tanpa Tepi adalah Mengasihi Tanpa Tapi

 

ged pollo

oleh: grefer pollo


Kasih sejati tidak mengenal batas. 

Ia tidak berhenti di tepi kenyamanan kita, tidak terhenti oleh syarat, dan tidak menunggu balasan. 

Mengasihi tanpa tepi berarti memberi hati sepenuhnya, bahkan ketika itu menuntut pengorbanan. 

Mengasihi tanpa tapi berarti tidak mencari alasan untuk menahan kasih itu. Itu artinya tidak berkata, “Aku akan mengasihi, tapi…,” melainkan, “Aku mengasihi, karena Tuhan Yesus lebih dulu mengasihiku.”

Adalah seorang perawat di sebuah rumah sakit kecil di pedalaman. Ia merawat seorang pasien lansia yang sudah lama ditinggalkan keluarganya. 

Pasien itu sering marah, menolak makan, bahkan mengucapkan kata-kata kasar. Banyak yang menyerah, tapi sang perawat tetap datang setiap hari, menyuapi, membersihkan, dan berbicara lembut. Ketika ditanya mengapa ia bertahan, ia menjawab,

“Kasih Tuhan kepada saya tidak pernah berhenti di tepi kesalahan saya. Maka saya pun tidak akan berhenti mengasihi orang ini di tepi kelemahannya.”

Beberapa bulan kemudian, pasien itu mulai berubah. Ia tersenyum, mau makan, dan bahkan meminta maaf. Perubahan itu bukan hasil dari kata-kata keras atau aturan ketat, melainkan dari kasih yang konsisten. 

Kasih yang tidak diukur oleh kelayakan penerimanya.

Memahami nilai ini akan menuntunmu untuk mengerti ajaran Kristus:

“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Markus 12:31) “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44).

Kasih seperti ini menuntut kita untuk:

  1. Melebihi batas kenyamanan – berani hadir di tengah situasi sulit yang tidak diharapkan.
  2. Menghapus syarat – tidak menunggu orang berubah untuk mengasihinya.
  3. Mengasihi sampai terluka – merelakan diri berkorban demi yang dikasihi berubah
  4. Meneladani Kristus – yang mengasihi dan mengampuni bahkan ketika disalibkan.

Mengasihi tanpa tepi adalah mengasihi tanpa tapi adalah panggilan untuk hidup dalam kasih yang murni, yang memulihkan, dan yang memuliakan Tuhan.

Dunia mungkin memberi syarat untuk mengasihi, tetapi kasih Kristus mengalir bebas, melampaui logika dunia, dan mengubah hati baik hati orang yang menerima, maupun hati kita yang memberi.





0 comments:

Post a Comment