pedagogy
Pedagogi berasal dari bahasa Yunani "paidagogos" yang berarti "pemandu anak."
Pendekatan pedagogi menekankan peran guru sebagai otoritas dalam mengatur dan
mengarahkan pembelajaran dan biasanya diterapkan pada anak-anak dan remaja.
Beberapa
karakteristik utama pedagogi:
1. Guru memiliki peran sentral dan berperan sebagai pemimpin dalam kelas.
2. Metode pengajaran lebih terstruktur dan berpusat pada guru.
3. Pembelajaran didasarkan pada kurikulum yang ditentukan oleh lembaga
pendidikan atau pemerintah.
4. Guru mengatur tujuan pembelajaran dan menentukan konten serta metode
pengajaran.
5. Siswa lebih pasif dan menerima pengetahuan dari guru.
6. Evaluasi dan penilaian didasarkan pada tes dan ujian.
andragogy
Andragogi berasal
dari bahasa Yunani "aner" yang berarti "orang dewasa" dan
"agogos" yang berarti "memimpin."
Andragogi digunakan dalam pendekatan untuk pendidikan orang dewasa.
Pendekatan andragogi menekankan partisipasi aktif dan
tanggung jawab individu dewasa dalam proses belajar.
Beberapa
karakteristik utama andragogi:
1. Individu dewasa dianggap sebagai subjek pembelajaran dan memiliki
pengalaman hidup yang beragam.
2. Pembelajaran lebih terfokus pada kebutuhan dan minat individu dewasa.
3. Peserta didik dewasa berperan aktif dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran.
4. Guru berperan sebagai fasilitator atau konsultan dalam pembelajaran.
5. Pembelajaran berpusat pada masalah kehidupan nyata dan aplikasi
praktis.
6. Evaluasi melibatkan refleksi diri, proyek, dan diskusi kelompok.
heutagogy
Heutagogy berasal dari Istilah "heutagogy" berasal dari bahasa Yunani "heutagogos" yang berarti "memimpin diri sendiri."
Dalam heutagogy pendekatan melalui individu yang menjadi pengatur utama dari proses pembelajaran mereka sendiri.
Mereka ini bertanggung jawab penuh atas pencapaian
tujuan pembelajaran mereka, termasuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran.
Dalam heutagogy,
pembelajaran bukanlah hanya tentang memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru,
tetapi juga tentang mengembangkan kemampuan belajar itu sendiri.
Beberapa prinsip utama heutagogy meliputi:
Otonomi: Individu memiliki kebebasan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri.
Mereka mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
merencanakan jalur pembelajaran, dan mengelola waktu dan sumber daya.
Pembelajaran sepanjang hayat: Heutagogy mengakui bahwa pembelajaran terjadi sepanjang hayat dan tidak terbatas pada lingkungan pendidikan formal.
Individu diharapkan untuk
terus belajar dan mengembangkan diri melalui berbagai pengalaman dan sumber
daya yang tersedia.
Kemampuan metakognisi: Individu belajar untuk menjadi reflektif terhadap proses pembelajaran mereka sendiri.
Mereka mengembangkan kemampuan metakognisi, yaitu
kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan mengatur proses berpikir mereka
sendiri.
Kolaborasi dan keterlibatan: Heutagogy menghargai pentingnya kolaborasi dan keterlibatan dengan orang lain dalam proses pembelajaran.
Individu dapat belajar dari
pengalaman dan pengetahuan orang lain melalui diskusi, kerja kelompok, dan
jaringan sosial.
Konteks, tujuan pembelajaran, dan karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi pemilihan pendekatan yang paling sesuai dalam suatu situasi tertentu.
Sehingga ketiga pendekatan di atas tidak ada yang mutlak benar atau salah.
Pendidik atau pengajar sering
menggabungkan elemen-elemen dari ketiga
pendekatan ini untuk menciptakan pengalaman pembelajaran
yang efektif dan relevan.
Secara prinsip heutagogy merupakan pengembangan dari Andragogy.
Heutagogy mendorong proses pembelajaran dilakukan secara mandiri dan sangat fleksibel.
Jika proses Andragogy masih
diarahkan maka Heutagogy benar-benar mandiri dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam heutagogy,
peran pendidik cenderung menjadi fasilitator atau mentor yang membantu individu dalam merancang
pengalaman pembelajaran mereka sendiri dan memberikan arahan serta dukungan.
Menyikapi pergeseran era informasi ke era konseptual, dan
perubahan yang cepat, maka individu perlu memiliki keterampilan dan kemampuan untuk belajar secara
mandiri dan terus-menerus mengembangkan diri mereka sendiri.
0 comments:
Post a Comment