Wednesday, February 7, 2024

Forming – Storming - Norming – Performing

 

ged pollo

oleh: grefer pollo

Bruce Tuckman adalah seorang psikolog. Dia terkenal dengan penelitiannya tentang bidang dinamika kelompok.

Dia mengembangkan model "Forming, Storming, Norming, dan Performing", yang menggambarkan tahapan pengembangan yang biasanya dilalui oleh sebuah tim saat mereka bekerja sama menuju tujuan bersama.

Tuckman pertama kali memperkenalkan model ini dalam artikelnya tahun 1965 "Urutan Perkembangan dalam Kelompok Kecil".

Model ini kemudian disempurnakannya melalui kerja sama dengan Mary Ann Jensen pada tahun 1970-an.

Model Tuckman ini telah banyak digunakan di berbagai bidang, seperti psikologi organisasi, manajemen tim, dan pengembangan kepemimpinan.

Mereka tertolong untuk memahami kerangka kerja dalam dinamika perilaku kelompok dan tantangan yang mungkin dihadapi tim ketika mereka terbentuk, berkembang, dan bekerja untuk mencapai tujuan mereka.

Tahapan model pengembangan kelompok Bruce Tuckman tersebut adalah:


Forming 

Di tahap ini anggota tim berkumpul, saling mengenal, dan memahami maksud dan tujuan tim. 

Mereka mungkin bersikap sopan dan berhati-hati dalam interaksinya saat mereka menetapkan aturan dasar dan mulai menentukan peran mereka dalam tim.

Selanjutnya, dinamika kelompok akan memasuki tahap storming.


Storming

Tahapan ini ditandai dengan konflik dan persaingan ketika anggota tim mengekspresikan pendapat mereka, menantang ide, dan membangun individualitas mereka dalam kelompok.

Konflik dapat muncul ketika anggota bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan otoritas, dan sangat penting bagi tim untuk mengelola konflik ini secara efektif agar dapat bergerak maju.

Melewati tahap storming, dinamika kelompok memasuki tahapan norming


Norming

Pada tahap ini, tim mulai menyelesaikan konflik, menetapkan norma, dan mengembangkan kohesi. 

Mereka mulai memahami kekuatan dan kelemahan satu sama lain, dan mereka bekerja sama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan bersama. 

Kepercayaan dan komunikasi meningkat, dan ada rasa persatuan dalam tim.

 

Tahapan storming dan norming menolong kelompok untuk makin kuat dan siap memasuki tahapan performing.


Performing

Tahapan ini ditandai dengan produktivitas dan efektivitas yang tinggi ketika tim bekerja sama secara lancar untuk mencapai tujuannya. Peran didefinisikan dengan baik, komunikasi terbuka dan efisien, dan tim beroperasi secara kohesif untuk mencapai tujuan bersama.

Pada tahun 1977, gagasan adjourning ditambahkan ke dalam model dinamika kelompok.


Adjourning

Adjourning/Mourning menunjukkan berakhirnya pengalaman dinamika kelompok. 

Entah karena pembubaran tim, karena selesainya proyek atau alasan lain.

Anggota mungkin mengalami perasaan kehilangan atau kesedihan saat mereka merefleksikan pengalaman dan hubungan mereka dalam tim.

Tahapan ini tidak selalu linier, dan tim dapat kembali ke tahap sebelumnya jika terjadi tantangan atau perubahan baru.


Memahami tahapan ini dapat membantu tim menavigasi berbagai fase pengembangan dengan lebih efektif.


0 comments:

Post a Comment