Kalimat "God asked
Abraham to take his only beloved son on Mount Moriah, exactly the place the
temple was to be built on" diterjemahkan sebagai
"Allah
meminta Abraham untuk membawa satu-satunya anak yang dikasihinya ke Gunung
Moria, tepat di tempat di mana Bait Suci akan dibangun."
Penjelasan Makna:
- "God asked Abraham to take his only beloved
son" merujuk pada
perintah Allah dalam Kejadian 22, ketika Ia meminta Abraham
mempersembahkan Ishak sebagai korban.
- "On Mount Moriah" adalah lokasi di mana peristiwa itu terjadi.
Gunung Moria disebutkan secara khusus dalam Kejadian 22:2.
- "Exactly the place the temple was to be
built on" menyampaikan
bahwa lokasi Gunung Moria kemudian menjadi tempat dibangunnya Bait Suci
oleh Raja Salomo (2 Tawarikh 3:1).
Makna Teologis:
Kalimat ini menunjukkan hubungan
simbolis dan historis antara:
- Peristiwa pengujian iman Abraham, yang bersedia mempersembahkan Ishak.
- Pembangunan Bait Suci, pusat ibadah umat Israel.
- Secara lebih luas dalam teologi Kristen, ini juga
menjadi pendahuluan (tipologi) dari pengorbanan Yesus Kristus, Anak
Allah, yang terjadi tidak jauh dari lokasi tersebut — di Golgota, sekitar
Yerusalem.
Jadi, kalimat itu menyampaikan
pesan bahwa:
Tempat yang dulu menjadi
lokasi ujian iman dan kesiapan Abraham untuk mempersembahkan anaknya, akhirnya
menjadi tempat pusat penyembahan kepada Allah — menunjukkan kesinambungan
rencana Allah dari zaman Abraham sampai zaman Yesus.
Kalimat "So Yeshua
carried the wooden cross ascending the hill just like Isaac in the city of
Jerusalem" bisa diterjemahkan dan diartikan sebagai berikut:
"Maka Yeshua
memikul salib kayu mendaki bukit, seperti Ishak, di kota Yerusalem."
Penjelasan Makna:
- "Yeshua" adalah nama Ibrani untuk Yesus.
- "Carried the wooden cross ascending the
hill" merujuk pada
saat Yesus memikul salib-Nya menuju bukit Golgota, tempat Ia
disalibkan (Matius 27, Yohanes 19).
- "Just like Isaac" mengacu pada kisah Ishak di Kejadian 22,
ketika Abraham diperintahkan Allah untuk mempersembahkan anaknya di Gunung
Moria. Ishak membawa kayu untuk korban bakaran, yang dalam
simbolisme Kristen dianggap sebagai gambaran awal (tipologi) dari Yesus
yang akan dikorbankan.
- "In the city of Jerusalem" menunjukkan lokasi simbolis dan historis — Gunung
Moria dan Golgota sama-sama berada di sekitar Yerusalem.
Makna Simbolik /
Teologis:
Kalimat ini menghubungkan pengorbanan
Ishak (yang akhirnya tidak jadi dilakukan) dengan pengorbanan Yesus
(yang sungguh terjadi), dan menunjukkan bahwa:
- Keduanya anak yang dikasihi oleh ayah
mereka.
- Keduanya membawa kayu ke tempat
pengorbanan.
- Tempatnya berada di sekitar Yerusalem,
yang menjadi pusat penyembahan dan penggenapan rencana keselamatan.
Intinya:
Yesus (Yeshua), seperti Ishak,
memikul kayu menuju tempat pengorbanan — tetapi berbeda dengan Ishak yang
akhirnya diselamatkan, Yesus benar-benar dikorbankan untuk menyelamatkan umat
manusia.
Kesimpulan:
Kalimat ini mencoba
menyampaikan paralel simbolik antara:
- Ishak, anak Abraham, yang membawa kayu untuk
korban di Gunung Moria.
- Yesus, Anak Allah, yang memikul salib-Nya ke
Golgota.
Keduanya adalah bentuk
ketaatan dan pengorbanan, dan dalam teologi Kristen, kisah Ishak sering dilihat
sebagai bayangan dari pengorbanan Yesus.
0 comments:
Post a Comment