Tuhan di Tengah
Kegelisahan: Menghadapi Kecemasan & Overthinking
Fokus Ayat:
- Matius 6:25–34 – “Jangan khawatir tentang hidupmu…”
- Filipi 4:6–7 – “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga…”
Latar Belakang
dan Relevansi untuk Gen Z:
Generasi Z dikenal sebagai
generasi yang paling terhubung secara digital, namun juga paling sering merasa
cemas, tertekan, dan overthinking. Ekspektasi tinggi, perbandingan sosial
media, masa depan yang tidak pasti, serta tuntutan dari lingkungan membuat
banyak anak muda mengalami kelelahan mental dan spiritual.
Pertanyaan
Pemantik:
“Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan atau terus memikirkan hal-hal yang
belum tentu terjadi?”
Pembacaan
Alkitab Bersama
1. Matius
6:25–34
Yesus berbicara kepada
orang banyak tentang kekhawatiran hidup—makanan, pakaian, masa depan.
Poin penting:
- Hidup lebih berharga dari makanan dan pakaian
(ay.25).
- Tuhan memelihara burung dan bunga, apalagi kamu
(ay.26–30).
- Kekhawatiran tidak menambah hidup, malah
mencurinya (ay.27).
- Fokus pada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya
(ay.33).
- Cukupkan dirimu pada kesulitan hari ini (ay.34).
2. Filipi 4:6–7
Surat Paulus dari penjara,
tapi justru memberi penguatan tentang damai sejahtera:
- Jangan khawatir.
- Bawa semua dalam doa dan ucapan syukur.
- Damai Allah akan memelihara hati dan pikiranmu.
Diskusi
Kelompok Kecil (Sharing & Refleksi):
Pertanyaan
Reflektif:
- Hal apa yang paling sering membuat kamu cemas
atau overthinking akhir-akhir ini?
- Bagaimana biasanya kamu merespons saat sedang
cemas: lari dari masalah, berdoa, self-distract, atau lainnya?
- Apa makna “carilah dahulu Kerajaan Allah” bagimu
saat ini?
- Pernahkah kamu mengalami damai sejahtera dari
Tuhan saat hatimu gelisah? Ceritakan.
Aplikasi &
Tindakan Praktis
Langkah
Menghadapi Kecemasan dan Overthinking secara Iman:
- Kenali dan akui kekhawatiranmu. Jangan pura-pura kuat.
- Bawa dalam doa, bukan cuma dipikirkan. (Filipi 4:6)
- Fokus pada hari ini. Latih mindfulness bersama Tuhan (Mat.
6:34).
- Kembangkan rutinitas spiritual: journaling iman, waktu teduh, komunitas sehat.
- Ingat siapa kamu di mata Tuhan. Kamu dikasihi dan dijaga, bukan ditinggalkan.
Aktivitas
Kreatif (opsional)
“Surat untuk
Tuhan”
Tuliskan di kertas:
- Hal yang paling membuatmu cemas saat ini.
- Harapanmu kepada Tuhan.
- Doa penyerahanmu.
Lalu secara pribadi berdoa,
atau bisa dikumpulkan dan dibakar sebagai simbol penyerahan kepada Tuhan.
Penutup: Doa
Bersama
Tuhan, Engkau tahu isi hati
kami. Banyak hal yang membuat kami cemas, takut, dan lelah secara mental. Hari
ini kami belajar bahwa Engkau hadir di tengah kegelisahan kami. Ajar kami untuk
menyerahkan semua pada-Mu dan mencari-Mu lebih dulu daripada segalanya. Beri
kami damai sejahtera-Mu, bukan yang dunia beri. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami
berdoa. Amin.
0 comments:
Post a Comment