Good
governance
bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan
publik, meningkatkan kinerja organisasi, dan mendorong pembangunan
holistis
Tata kelola yang baik meningkatkan layanan dan menggerakkan
panggilan gereja (bersekutu, bersaksi, melayani).
Berikut adalah beberapa komponen kunci dan
karakteristik tata kelola yang baik:
Transparansi
dalam proses pengambilan keputusan, serta akses informasi.
Berbasis data dan informasi publik dan privasi.
Transparansi
membantu pelayanan dikenal dan didukung berbagai pihak internal dan eksternal.
Akuntabilitas
bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.
Melibatkan garis tanggung jawab yang jelas (hirarki dan struktur) berdampak pada regulasi dan relasi yang bermakna dan bermartabat.
Akuntabilitas
memastikan bahwa mereka yang berada dalam posisi otoritas bertanggung jawab
atas tindakan mereka dan bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Aturan Hukum
menjunjung tinggi supremasi hukum, di mana hukum dan peraturan diterapkan secara konsisten dan tidak memihak.
Ini
memastikan bahwa kerangka hukum (misalnya SOP, peraturan gereja atau organisasi, dsb) tersedia
untuk melindungi hak, menyelesaikan perselisihan, dan menyediakan lingkungan
yang stabil bagi individu dan organisasi untuk beroperasi.
Partisipasi
mendorong partisipasi yang luas dan inklusif dalam proses pengambilan keputusan.
Melibatkan internal dan eksternal gereja atau orgnasisai
Efektivitas
dan Efisiensi
berfokus pada pencapaian hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Melibatkan tujuan yang jelas, perencanaan strategis, kepemilikan yang kuat, peningkatan kapasitas, dan alokasi sumber daya berdasarkan prioritas.
Ini mempromosikan penggunaan sumber daya yang
optimal untuk memberikan layanan berkualitas dan mencapai pengembangan anak dan
staf berkelanjutan.
Kesetaraan dan Inklusivitas
mempromosikan kesetaraan dan inklusivitas, memastikan bahwa semua individu dan kelompok memiliki akses yang sama terhadap peluang, sumber daya, dan layanan.
Ini mengatasi diskriminasi, mempromosikan
keadilan sosial, dan berupaya mengurangi kesenjangan di antara segmen dalam
gereja dan komunitas.
Standar
Etika
menganut standar etika yang tinggi, menekankan integritas, kejujuran, dan perilaku etis di antara pemimpin dan yang dipimpin.
Ini mencegah korupsi, penyuapan, dan konflik kepentingan, memupuk kepercayaan
dan kepercayaan publik terhadap institusi.
Visi
Strategis
melibatkan pengembangan dan implementasi visi strategis untuk masa depan.
Membutuhkan perencanaan jangka panjang, pandangan jauh ke depan, dan kemampuan beradaptasi terhadap keadaan yang berubah.
Visi
strategis memberikan peta jalan untuk pembangunan berkelanjutan dan memandu
proses pengambilan keputusan.
0 comments:
Post a Comment