Seorang pemuda sewaktu masih berada di sekolah dasar dan sekolah menengah selalu didesak oleh orangtuanya untuk memiliki peringkat terbaik di sekolah. Jika tidak, dia akan dihukum. Jika mendapat peringkat baik, maka dia akan mendapatkan hadiah.
Hasilnya, dia mendapatkan prestasi kognitif yang tinggi di sekolah. Lalu, dia melanjutkan ke perguruan tinggi dan, kebiasaan itu terbawa.
Di perguruan tinggi dia
benar-benar berpusat kepada materi kuliah tanpa memberikan waktu untuk
berkecimpung dalam dunia kemahasiswaan, keorganisasian, dan sejenisnya. Setelah
lulus dari perguruan tinggi dengan nilai sangat memuaskan, dia segera mencari
pekerjaan.
Dalam tahapan wawancara, pewawancara membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk mengenal profil dan kepribadian pemuda ini. Dia diterima dengan beberapa catatan khusus. Kemudian pemuda tersebut mulai
bekerja.
Selama masa-masa bekerja dia menghadapi proses penyesuaian yang sulit dengan teman sejawat dan pimpinan.
Beberapa kali dia menunjukkan sikap dan perilaku tertekan akibat beban kerja. Melalui beberapa kali teguran dan peringatan akhirnya dia diberhentikan dari pekerjaannya.
Dari kisah ini, kesimpulan apa yang dapat Anda buat?
👍🙏
ReplyDeleteTerima kasih,sangat memberkati.Karena seringkali orang berpikir bahwa pintar itu akan membawa kesuksesan namun kenyataannya tidak,malah pintar membawa kita dalam kesombongan dan kehancuran.🙏
ReplyDelete