Tuesday, December 22, 2020

Pendidikan Membangun Keluarga

grefer pollo
oleh Grefer E. D. Pollo, S.P., M.Pd



Keluarga adalah tempat yang terindah di dalam kehidupan. Tempat yang aman dan tenteram. Tempat di mana setiap kesalahan diterima tanpa di-bully namun, didisiplinkan demi perbaikan

Tempat di mana saat memberi dan saat menerima terjadi. Tempat di mana kasih, keampunan, dan keadilan dalam kebenaran dijalankan sehingga lahirlah kemuliaan dan hormat yang satu dengan lainnya.

 

Tempat di mana ketika Anda memasuki rumah yang sedang dalam kegelapan lalu seseorang akan berlari mengambil sebuah pelita bagi Anda. 


Tempat di mana saat Anda sedang menggigil kedinginan kemudian yang lainnya mengambil selimut, menutup Anda sambil merangkul Anda. 


Tempat di mana setiap tetesan airmata Anda memiliki makna dan takkan dibiarkan menetes sia-sia lalu jatuh ke bumi. 


Tempat di mana kegirangan dan sukacita Anda dirayakan bersama tanpa rasa iri dan dengki. Tempat di mana setiap tertawa bermakna dan takkan pernah dibiarkan seorangpun tertawa sendirian.


baca juga: https://halobelajarsesuatu.blogspot.com/2021/08/gereja-dan-sinema-sebuah-keker-kultural.html 


Keluarga adalah tempat di mana setelah Anda menjadi letih, lelah, sedih, capek, cukup waktu bersuka di luar rumah maka Anda akan rindu untuk pulang kembali. 


Pulang kembali ke rumah. Selain, Pencipta Anda, maka tak ada yang mengasihi Anda lebih daripada keluarga Anda. Saat Anda bahagia dan berkecukupan, tetangga dan teman bergaul Anda akan menerima Anda apa adanya. 


Tapi saat Anda sedih dan butuh dimengerti keluarga Anda adalah orang pertama yang akan menerima Anda apa adanya dan bersama Anda.

Apakah Anda menyadari bahwa semua keadaan kehidupan akhirnya akan dipersiapkan untuk “pulang”?. Kembali ke asalnya. Kembali ke rumah. 


baca juga: https://halobelajarsesuatu.blogspot.com/2020/10/sisi-lain-dari-literasi-teknologi-dan.html

Kembali ke keluarga yang sesungguhnya. Kembali kepada Dia yang telah menciptakan keluarga pertama. Kembali ke rumah Bapa. 

Seluruh pengalaman hidup Anda dan saya adalah sebuah jalan persiapan untuk menyiapkan Anda dan saya menempuh perjalanan pulang. 

Sehingga saat Anda dan saya tiba di rumah, Anda dan saya akan membawa “cukup ole-ole”. Saat di luar rumah sekarang ini marilah bekerja sedemikian rupa supaya Anda memiliki “cukup uang” untuk “membeli ole-ole” itu.

 

Rumah adalah kondisi ideal yang dirindukan oleh semua orang. Dalam rumah, seluruh kehidupan yang sesungguhnya itu terjadi. Ya, seluruh kehidupan dimulai dari rumah. 

Semua pembelajaran dimulai dari dalam rumah. Gedung tanpa rumah tidak ada artinya. Demikian juga seperti tubuh tanpa nyawa. 

Nyawa menghidupi tubuh demikian pula rumah menghidupi gedung. Seperti gedung,  tubuh dapat dibiayai, dapat dibeli tetapi tidaklah demikian dengan nyawa dan juga rumah. 

Membangun keluarga adalah membangun rumah, bukan gedung. Membangun keluarga adalah membangun nyawa, bukan tubuh. 

Membangun keluarga adalah membangun esensi, bukan prestise. Membangun keluarga adalah membangun nilai, bukan angka. 

Membangun keluarga adalah membangun desa, bukan kota. Mengapa desa? Desa adalah area dan spirit di mana kekeluargaan itu benar-benar dialami.

 

Sekolah menyelenggarakan pendidikan demi menghidupi keluarga dan membangun keluarga. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang terlepas dari keluarga. 


Pendidikan yang sejati dan efektif akan mengembalikan seseorang kepada keluarga untuk membangun keluarga. Karena itu, sudah sepatutnyalah kurikulum pendidikan diisi dengan nilai hidup untuk membangun dan menghidupi keluarga. 

Keluarga adalah miniatur gereja. Keluarga adalah basis negara dan bangsa. 

Kehancuran gereja dan bangsa dimulai dari kehancuran keluarga. 

Keluarga yang dibangun dan kuat akan mengokohkan bangsa dan spiritualitas gereja, negeri, dan negara. 


Anda hanya dapat mengelola gereja, Anda hanya dapat mengelola negara jika Anda telah belajar mengelola keluarga Anda.  



Allah memiliki rencana atas hidupmu
sumber akun youtube: ged pollo berbagi





19 comments:

  1. Terimakasih untuk tulisan yang memberkati😇

    ReplyDelete
  2. Luar biasa tulisannya. Saya mendapat insight baru melalui tulisan ini. Terima kasih Pak. Semakin menginspirasi dan menjadi berkat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih kembali. Salam sehat dan sukses selalu. Gbu

      Delete
  3. Artikel yang sangat dalam Pak. Nanti, semua kita akan kembali pulang ke rumah Bapa. Saat ini kita perlu mempersiapkan diri dan murid-murid (keluarga dan sekolah)sebelum pulang ke rumah yang sesungguhnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih bu. Kiranya Tuhan Yesus perlengkapi kita semua untuk itu

      Delete
  4. Tulisan yang menarik, membuat kita berefleksibahwa pada akhirnya kita akan kembali ke keluarga. Tempat untuk pulang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih untuk komentarnya. Semoga setiap keluarga Indonesia semakin kokoh

      Delete
  5. Satu keluarga di dalam Kristus... Sangat indah

    Eben Haezer...

    ReplyDelete
  6. Terberkati...
    Terima kasih Kak Ge. Tuhan memeberkati

    ReplyDelete
    Replies
    1. puji Tuhan. Terima kasih kembali. selamat berkarya. Tuhan Yesus memberkati

      Delete
  7. Terima Kasih. Tulisan yang memberi ispirasi untuk memelihara hubungan dalam keluarga dan pada akhirnya tercipta keluarga yang harmonis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih untuk komentarnya. Kiranya semua keluarga menjadi tempat dan eksistensi yang dirindukan

      Delete
  8. Setuju dgn kalimat ini: Anda hanya dapat mengelola gereja, Anda hanya dapat mengelola negara jika Anda telah belajar mengelola keluarga Anda.
    Terima kasih pak grefer🙏🏻

    ReplyDelete
  9. Setuju pak Grefer...kiranya Tuhan memberkati kita dengan hikmat dan kekuatan agar kita dapat membangun rumah kita atau keluarga kita di atas batu karang yang teguh sehingga walaupun angin badai melanda, rumah kita tidak rubuh karena dibangun diatas dasar yang kuat yakni Yesus Kristus, Firman Allah yang hidup...amin

    ReplyDelete