Setiap kita tentu memiliki jawabannya masing-
masing.
Sangat mungkin membangun di atas reruntuhan jauh lebih sulit karena ada material yang tertinggal ataupun ada masa lalu yang terus mengikuti.
"Membangun
di atas reruntuhan" merupakan ungkapan yang memiliki makna yang dalam dan luas.
Ungkapan
ini bisa diartikan konteks penggunaannya.
Secara harfiah, ini merujuk pada tindakan membangun struktur atau bangunan baru di lokasi yang sebelumnya hancur atau rusak.
Sangat mungkin bukan hal yang mudah
untuk membangun
kembali dari sesuatu
yang pernah ada, seperti rumah, gedung, atau infrastruktur lainnya, di atas
sisa-sisa yang masih ada dari struktur yang sebelumnya hancur.
Secara metaforis (kehidupan atau karier) bisa diartikan sebagai usaha untuk membangun
kembali, memulai
kembali, menumbuhkan, atau mencapai prestasi
setelah mengalami kegagalan, keterpurukan, atau tantangan berat.
Ini melibatkan kemampuan untuk bangkit dari situasi sulit dan membangun sesuatu yang positif di atas pengalaman negatif sebelumnya.
Ini membutuhkan pemulihan dari Tuhan terhadap hati dan pikiran yang sudah jatuh dalam dosa.
Dipulihkan untuk bangkit kembali.
Dalam hubungan dan perjalanan emosional ini merujuk pada proses membangun
kembali hubungan atau perasaan setelah mengalami konflik atau keretakan.
Ini mencerminkan usaha untuk merestorasi koneksi yang rusak dan mengembalikan kepercayaan.
Memulihkan relasi yang pernah ada.
Dan, ini bisa jauh lebih sulit untuk memulihkan relasi antara orang-orang dekat bahkan keluarga.
Orang yang hebat bukan orang yang tidak pernah jatuh tetapi bangkit kembali setelah jatuh.
0 comments:
Post a Comment