Friday, September 1, 2023

,

Siapa Orang Ini?

 

ged pollo

oleh: grefer pollo

Markus 4:41: Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

 

Ada beberapa alasan terbesar orang bertanya: (1) tidak tahu, (2) mau menyamakan persepsi, (3) menguji, (4) ingin memastikan bahwa jawabannya, (5) cari perhatian, (6) ada maunya, (7) senagaja cari topik pembicaraan, (8) benar-benar tidak tahu jawabannya.


baca juga: membangun dari reruntuhan


Dari alasan-alasan di atas, yang mana yang cocok dengan konteks bacaan di atas? Untuk sedikit memahami konteksnya saya paparkan beberap hal di bawah ini.

 

Menurut Kitab Injil Markus, Yesus baru selesai mengajarkan Kerajaan Sorga kepada banyak orang melalui berbagai perumpamaan. Ketika hari sudah petang, Yesus mengajak para murid-Nya untuk bertolak ke seberang menggunakan perahu.


baca juga: pundak para raksasa


Ketika taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air, Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam.

Para murid yang panik dan mengira mereka akan binasa, membangunkan Yesus.

Yesus terbangun dan menegur para murid sebagai orang “yang kurang percaya”.

Ia kemudian menghardik angin dan danau.

Seketika danau itu menjadi teduh kembali.


baca juga: terbentur lalu terbentuk


Di saat itulah para murid menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

 

Tentunya, saat peristiwa ini terjadi para murid sudah sekian waktu lamanya berjalan bersama Yesus: makan, minum, tidur, melayani, berjalan, menyelesaikan banyak masalah, bercakap-cakap, berdiskusi, dan sebagainya.

 

Namun, mereka belum secara utuh mengenal siapa Yesu situ.


baca juga: pendidikan - pengembangan kecerdasan


Ada banyak cara dalam hidup kita untuk mengenal orang lain di sekitar kita dan juga untuk kita dikenal oleh orang lain.

 

Yesuslah yang mengajak para murid untuk bertolak ke seberang. Yesus ingin mereka mengenal siapa Dia. Dia adalah Allah yang sejati yang mampu mengendalikan alam dan melakukan banyak mujizat.

 

Markus 15:39 menuliskan pernyataan seorang kepala pasukan yang memimpin prosesi penyaliban Yesus: Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

 

Konteks bacan Markus 15 ini adalah Yesus sedang menjalani jalan sengsara sampai kepada penyaliban di kayu salib. Dia menghadapi semua itu dengan kepasrahan penuh kepada Bapa-Nya di sorga.


Hingga dengan cara mati-Nya menjadi kesaksian bagi orang lain.


baca juga: pendekatan psikologi teologi Kristen


Salah satu kekuatan Kristen yang amat kuat dan menjadi kesaksian bagi orang lain tentang siapa kita di hadapan mereka dan di hadapan Allah adalah cara kita menghadapi kesulitan dan penderitaan hidup.


Cara Yesus menghadapi angin dan danau yang mengamuk dan juga cara Dia menghadapi penderitaan dan kematian membuktikan kepada orang lain Siapa Dia sebenarnya tanpa Dia sendiri mengatakan secara verbal (kata-kata dari mulut-Nya sendiri) dan itu menjadi kalimat kesaksian (testimoni) dari orang lain yang berhadapan dengan Dia.


Bagaimana dengan kita?

Apa kesulitan dan penderitaan yang sedang kita hadapi dan bagaimana caranya kita menghadapinya?

Apakah itu menjadi kesaksian bagi orang lain tentang kita? 


Ikuti: "Kamu adalah Apa yang Kamu Cintai"




0 comments:

Post a Comment