Wednesday, November 5, 2025

Yesus Datang untuk Memberikan Kehidupan

 

ged pollo

oleh: grefer pollo


Injil Yohanes memberi penegasan: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Yoh. 11:25). 

Inilah sebenarnya tujuan kedatangan Kristus: bukan datang untuk menjadikan yang sakit sembuh, yang lemah kuat, yang miskin kaya, yang susah senang, atau apapun yang bisa disebutkan. Jikapun itu terjadi, maka itulah bonusnya. Tapi Yesus Kristus datang untuk memberikan kehidupan (spiritual life) kepada mereka yang sudah mati. Membangkitkan manusia dari kematian rohani menuju hidup kekal.

Kisah dalam Alkitab menunjukkan banyak orang Yahudi yang tidak menerima Yesus sebagai Mesias. Yesus disebut sebagai “penyesat Israel” yang menyalahi hukum Taurat. 

Pandangan ini menegaskan bahwa bagi komunitas Yahudi non-Kristen, Yesus gagal memenuhi ekspektasi Mesias politik yang membebaskan bangsa dari penjajahan Romawi. 

Namun justru di situlah letak perbedaannya: Yesus tidak datang untuk sekadar memberi kemenangan politik atau kesejahteraan materi, melainkan untuk memberi kehidupan baru yang melampaui batas duniawi.


Para Bapa Gereja menegaskan hal yang sama:

Irenaeus (abad ke-2) dalam Adversus Haereses menulis bahwa Kristus datang untuk “membuat manusia hidup kembali, karena manusia telah mati oleh dosa.” 

Origenes (abad ke-3) menekankan bahwa mukjizat penyembuhan hanyalah tanda, bukan tujuan akhir. Tujuan sejati adalah pemulihan jiwa manusia kepada Allah. 

Agustinus (abad ke-4–5) bahkan berkata: “Yesus menyembuhkan tubuh, tetapi yang lebih besar adalah Ia membangkitkan jiwa dari kematian dosa.”

Rasul Paulus menulis, “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu… tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh kasih-Nya yang besar, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus” (Ef. 2:1, 4–5). Inilah inti Injil: manusia mati secara rohani, dan hanya Kristus yang dapat memberi hidup baru.

Refleksi bagi kita hari ini: Banyak orang masih mencari Yesus untuk alasan pragmatis: kesembuhan, kelancaran rezeki, atau kebahagiaan instan. 

Semua itu bisa terjadi, tetapi bukan inti Injil. Jika kita hanya mencari Yesus untuk “bonus” duniawi, kita kehilangan tujuan utama: hidup kekal dalam persekutuan dengan Allah.

Yesus datang untuk memberi spiritual life: hidup yang sejati, yang tidak bisa diberikan oleh dunia. Mukjizat jasmani hanyalah tanda yang menunjuk pada realitas lebih besar: kebangkitan jiwa dari kematian dosa.

Tanda hanyalah sesuatu yang diberikan untuk mengarahkan kepada inti pesannya, tujuan sebenarnya. Ketika sampai kepada tujuan maka tanda tidak berguna lagi.

Bayangkanlah kamu sedang mencari sebuah penginapan. Kamu berjalan dan menemukan sebuah tanda penginapan di jalan. Kamu mengikuti arah petunjuknya dan sampai di sebuah penginapan. Ketika tiba di penginapan maka kamu tidak membutuhkan tanda itu lagi.

Yesus Kristus bukan sekadar penyembuh, penghibur, atau pembuat kaya. 

Ia adalah Sumber Kehidupan

“Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10).

Continue reading Yesus Datang untuk Memberikan Kehidupan