Bacaan Alkitab: 1 Samuel 1: 1-28
Arti nama elkana: Allah yang cemburu.
Hana (ibrani chanan): beseech, fair, be, find, show favorable, be deal, give, grant graciously
Konteks hukum levirat.
Jika tidak punya anak bisa jadi korban poligami pada masa itu.
Itu bukan hal yang benar tapi wajar pada masa itu.
Contoh Abraham mengambil Hagar.
Konteks perempuan mandul dan akibatnya.
Tidak dapat warisan. Jika Elkana mati, maka Hana akan bergantung pada madunya (Penina) dan nasib Hana bisa berakhir di jalanan.
Karena Hana akan bergantung pada Penina dan anak-anaknya.
Penina benci pada Hana dan sangat mungkin anak-anaknya juga demikian.
Hana bukan mandul tapi Allah tutup
kandungannya.
Peristiwa seperti ini hanya 2 kali terjadi dalam Perjanjian Lama: pada Hana dan pada perempuan-perempuan di kerajaan Abimelekh (kisah abraham).
Pada hari Elkana mempersembahkan korban, Penina dapat sebagian sedangkan Hana dapat 2 bagian
(menurut terjemahan Ibrani dan beberapa teks Inggris).
Setiap tahun Penina menyakiti Hana. Karena kandungan hana ditutup Allah (bisa jadi Penina berpikir karena Hana berdosa
sehingga kandungan ditutup). Juga karena Hana tidak punya anak tapi dapat 2
bagian.
Kata madunya: dalam bahasa Ibrani: tsarah (tsaw-raw). Arti: a female rival, afliction, trouble.
Seringkali tanpa bukti kita mencela (bicara
berulang-ulang hal yang sama), gosipkan orang lain. Hanya karena kira-kira saja.
Sering kita lakukan itu untuk menyakiti orang lain
atau menegur mereka tapi sebenarnya untuk senangkan dan puaskan emosi dan diri
kita sendiri. Itu adalah kejahatan di hadapan Allah.
Karena Allah perintahkan kita untuk membangun
hidup orang lain dan bukan mencelakakan mereka.
Elkana keluarga kaya
Karena dia mempunyai 2 istri. Pada zaman itu biasa orang punya banyak anak.
Jika banyak anak maka butuh banyak biaya hidup. Dari jenis persembahan.
Beribadah ke Yerusalem butuh kendaraan dan penginapan.
Siapa yg tidak mau menikah dengan laki-laki kaya?
Tetapi, kekayaan dan cinta tenyata tidak dapat membuat bahagia.
Elkana dan Hana tidak alami bahagia. Elkana sangat mencintai Hana. Elkana menghibur Hana dengan memberikan 2 porsi persembahan dan perhatian tetapi Hana tidak bahagia.
Dalam kisah Hana, proses itu terlihat dari doa dia
yang tulus kepada Allah.
Kata-kata dalam doa Hana menunjukkan kepedihan hatinya
namun dia masih tetap berdoa dengan tulus hati di hadapan Allah.
Kehadiran Samuel dalam sejarah Israel dan sejarah gereja Tuhan sangat penting.
Samuel menyiapkan masa transisi dari hakim-hakim
kepada raja yang dipilih dan diurapi Tuhan (Daud).
Sebelum Allah menjawab doa kita dia mau proses hidup kita untuk terima jawaban doa itu.
Karena Allah punya rencana bukan hanya dalam hidup kita sendiri maka Dia proses kita untuk jadi berkat bagi sesama dan gerejaNya. Bagi kerajaanNya.
Jauh lebih penting apa respon kita terhadap itu.
Yang terpenting bukan masalah kita selesai atau
keinginan kita terpenuhi tapi rencana Allah terjadi dan tergenapi melalui dan di
dalam hidup kita.
Hana tidak menyerang Penina tetapi membawa
perkaranya kepada Allah dengan tulus hati.
Dia tidak sembunyikan sakit hatinya.
Dia tidak berusaha lupakan hal itu sebabsit bahkan tidak mungkin kita lupakan.
Karena otak kita tetap menyimpan kenangan-kenangan dan pengalaman-pengalaman itu.
Hana jujur di hadapan Allah (ayat 15).
Seperti nasihat firman Allah dan perkataan Yesus bahwa jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi mengasihi musuh dan berdoa bagi
mereka yang menganiaya kita.
Respon yang tepat terhadap keadaan di sekitar kita akan memberi dampak bahagia. Respon yang salah dapat membawa kekecewaan.
0 comments:
Post a Comment