Friday, October 13, 2023

Filosofi meja makan

 

ged pollo

oleh: grefer pollo


Filosofi meja makan

Suatu bentuk pendekatan atau konsep filosofis yang luas dan dapat menghasilkan pemikiran yang mendalam tentang berbagai aspek kehidupan manusia, seperti hubungan, identitas, etika, dan budaya, melalui cara pandang (worldview) objek sehari-hari yang sederhana, yaitu meja makan. 


Berikut beberapa pemikiran dan konsep terkait filosofi meja makan:

 

Meja Makan sebagai Pusat Keluarga:

Banyak aktivitas relasi penting dan kedekatan yang berkualitas terjadi di sekitar meja makan.

Ini adalah tempat di mana anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama, berbicara, dan berbagi pengalaman.

Hanya orang-orang dekat dan berharga yang diajak makan bersama di meja makan.

Di sini, filosofi meja makan bisa mempertimbangkan etika dan moralitas yang terlibat dalam hubungan keluarga dan komunikasi.

 

Budaya dan Identitas:

Meja makan sering mencerminkan budaya dan identitas suatu keluarga atau komunitas.

Bagaimana makanan disiapkan, disajikan, dan dikonsumsi dapat memiliki makna budaya yang mendalam.

Filosofi meja makan bisa mengeksplorasi konsep identitas, warisan budaya, dan pemahaman makanan sebagai ekspresi kultural.

 

Kehidupan Sederhana dan Konsumsi Berkelanjutan:

Berfokus pada meja makan juga dapat membawa kita ke pertanyaan tentang konsumsi dan keberlanjutan.

Bagaimana kita makan, apa yang kita makan, dan bagaimana kita memperlakukan sumber daya alam dalam persiapan makanan dapat dilihat sebagai pertanyaan etis dan filosofis.

Seperti apa yang kita pakai menggambarkan siapa kita, demikian juga apa yang kita makan.

 

Ritual dan Spiritualitas:

Berada di meja makan akan menggerakkan kita kepada Allah yang adalah Sumber berkat. Yesus Kristus adalah Roti Hidup dan Air Hidup.

Karena itu, kita akan berdoa sebelum makan. Mengucap syukur untuk kasih karunia dan berkat dari Allah.

Ini dapat menjadi kesempatan untuk menjelajahi konsep agama, iman, spiritualitas, dan makna dalam aktivitas sehari-hari.

 

Kehidupan Publik dan Privasi:

Meja makan juga dapat menjadi titik pertemuan antara kehidupan publik dan privat. Pertemuan bisnis atau politik seringkali terjadi di meja makan. Ini dapat memicu pertanyaan tentang etika dalam urusan publik dan swasta.

 

Sosial dan Etika Makanan:

Di meja makan juga kita akan pikirkan atau perbincangkan mengenai etika sosial dan etika makan makanan yang sehat, bergizi, tindakan berkat bagi orang lain, dsb. Apa yang pantas, boleh, dan tidak untuk dimakan.

 

Dalam Alkitab tertulis apa yang Yesus lakukan yang berkaitan dengan tempat atau meja makan.

  Dalam beberapa peristiwa tertulis apa yang Yesus Kristus lakukan seputar makanan.

a.  Matius 14:13-36 Yesus memberi makan 5000 orang

b. Lukas 5:27-32 Yesus makan di rumah Lewi pemungut sukai. Atau, Yesus makan di rumah Zakeus

c. Yohanes 21:15-19 Yesus ajak makan para murid sebelum memulihkan status Petrus sebagai rasul

d. Matius 26:26-29 Yesus ajak makan perjamuan malam terakhir


Hal-hal penting dan bermakna dalam hidup dan keselamatan manusia Yesus lakukan dan bicarakan di sekitar meja makan

Ini menjadi pola dan gaya Yesus dalam penginjilan dan pelayanan. 

Di dan melalui meja makan, Yesus menyatakan keselamatan bagi Zakeus, Lewi Pemungut cukai, menyatakan belas kasihan kepada orang banyak (memberi makan 5000 orang), menegur dan memulihkan status kerasulan Petrus, dsb.


Saat ini kita sedang menghadapi masalah malnutrisi, stunting, kelaparan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya yang berkaitan dengan meja makan.

Dari persoalan meja makan dapat dan akan berdampak signifikan pada relasi kehidupan lainnya dan pertumbuhan spiritualitas seseorang atau komunitas.


Di meja makan:

a. semua saling terima dan tidak ada yang dihina atau terhina

b. saling mendengarkan dan tidak ada yang diabaikan

c. semua menikmati makanan dengan menu yang sama bahkan tanpa rasa malu. 

Tidak ada beda kasta atau derajat. Ada rasa hormat pada harkat dan martabat

d. semua bersaudara dan keluarga

e. percakapan harmonis dan intim. Tidak ada yang ditertawakan atau menjadi badut bagi yang lain


Di meja makan:

a. mereka yang serakah dan tamak tidak pantas ada di situ

b. mereka yang cari panggung sendiri dan berusaha kendalikan semua agar ada dalam kontrolnya kurang cocok diajak makan bersama di situ

c. selain rasa lapar dan dahaga jasmani dihilangkan di situ, demikian juga kebutuhan psikis dan spiritual terpenuhi

d. mereka yang biasa dihina tidak perlu takut dan minder karena mendapat penghargaan bahkan panggung untuk berekspresi sesuai talenta dan bakatnya di situ

e. mereka yang mempunyai kelebihan tidak akan menonjolkan diri tetapi justru menjadi tuan rumah dan host yang baik dan bijak bagi orang lain untuk mengambil menu sesuai selera dan kebutuhannya serta kesanggupannnya

7 comments:

  1. Tks Ged sdh mncerahkan,mengingatksn kebersdaan meja mskan dlm kel dgn multi fungsi dan pesan2 moral yg didapat didalamnya TYM ktg samua🙏🙏🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin terima kasih. Semoga pesan di meja makan jadi berkat bagi semua. TYM selalu

      Delete