Sunday, October 5, 2025

TERPURUK BUKAN BERARTI TERBURUK

 

ged pollo

oleh: grefer pollo

Kadang hidup itu mirip kisah Yunus: sudah lari dari panggilan, tapi malah “check-in” gratis di perut ikan. Terpuruk? Jelas. Bau amis? Sudah Pasti.

Tapi apakah itu akhir cerita? Tidak. Justru dari tempat paling gelap dan sempit, doa Yunus naik ke hadapan Tuhan, dan ikan itu jadi “taksi laut” yang mengantarnya kembali ke jalur panggilan.


Lain lagi dengan cerita Yusuf: dijual saudara, difitnah istri majikan, dipenjara tanpa salah. Kalau ada lomba “nasib paling terpuruk,” mungkin dia juara. 

Mirip sudah jatuh ketiban tangga. Tapi Alkitab mencatat, justru dari titik terendah itulah Tuhan mengangkatnya jadi penguasa Mesir, menyelamatkan banyak bangsa.

Jadi, terpuruk bukan berarti terburuk. Itu hanya “bab suspense” dalam novel kehidupan yang Tuhan tulis. 

Kalau hidupmu sekarang terasa seperti jatuh di lumpur, ingat: lumpur bisa jadi bahan terbaik untuk membuat tembikar indah di tangan Sang Penjunan (Yeremia 18:6).

Mungkin hari ini kamu merasa seperti Petrus yang tenggelam karena kurang iman. 

Tapi jangan lupa, Yesus tetap mengulurkan tangan-Nya sambil berkata, “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14:31). Terpuruk bukan berarti tamat. Itu hanya momen latihan berenang rohani bersama Sang Guru.

Kalau jatuh itu manusiawi, bangkit itu surgawi.

Jadi jangan buru-buru menilai “terpuruk = terburuk.”

Bisa jadi itu hanya “promo spesial” Tuhan: Buy one crisis, get one miracle free.

0 comments:

Post a Comment