Tuesday, September 12, 2023

,

Memberi Perintah Melalui Tindakan Empati

 

bertanya untuk perubahan - ged pollo

oleh: grefer pollo


Di dunia militer, perintah adalah bagian dari operasi sehari-hari. Orang yang menerima perintah harus segera mengerjakannya dengan baik agar memenuhi harapan dari komandannya.

Suatu saat Kapten D. Michael Abrashoff mengambil alih kepemimpinan di USS Benfold, sebuah kapal penghancur misil, dia sadar bahwa dia menghadapi sebuah tantangan yang membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Benfold bukan kapal tercanggih milik angkatan laut. Awak kapalnya muram, semangat mereka rendah, dan kebanyakan hanya menunggu waktu sampai penugasan mereka di situ selesai.

Untuk menambah kerumitan ada situasi kepemimpinan yang sudah pelik, komandan sebelumnya tidak begitu disukai, sehingga para kru mengamati pemimpin baru mereka dengan sudut pandang yang kejam dan kritis.

Tetapi, ada hal yang berbeda. 

Ini adalah kesempatan pertama Kapten Abrashoff menjadi komandan laut, dan dia bertekad untuk menjalankannya dengan baik. 

baca juga: Di Manakah Orang Beriman

Langkah pertamanya adalah mempelajari para krunya.

“Saya tidak membutuhkan waktu lama untuk menyadari bahwa para kru saya yang masih muda pintar, berbakat, dan memiliki banyak ide yang seringkali tidak membuahkan apa-apa karena tidak ada pemimpin yang mendengarkan mereka,” tulis Kapten Abrashoff dalam It’s Your Ship, catatannya mengenai masa-masa saat berada di Benfold.

Jadi Kapten Abrashoff bertekad untuk mendengarkan awak kapalnya, tetapi tidak hanya saat mereka memutuskan untuk berbicara. 

Dia berusaha juga untuk memulainya lebih dulu.

Dia tahu bahwa jika dia ingin mengubah keadaan kapal, cara untuk melakukannya harus berasal dari para awak kapal. 

Dan untuk mengetahuinya, cara apa yang lebih baik dibandingkan wawancara?

baca juga: Fasilitasi yang Efektif-Seni Komunikasi

Kapten Abrashoff mewawancari lima awak kapal setiap harinya sampai dia selesai mewawancarai seluruh awak kapal yang ada. Kira-kira 310 orang.

Apa yang didapatkannya?

Para awak kapal itu sebelumnya menghabiskan banyak waktu melakukan tugas-tugas menjemukkan, seperti mencat kapal enam kali setahun. 

Jadi Abrashoff menemukan cara untuk menggantikan seluruh pengikat yang menyebabkan karat di kapal itu serta sebuah cara untuk mengecat begitu banyak panel eksterior kapal itu dengan proses pengecatan khusus.

Kapal tersebut tidak perlu dicat lagi selama nyaris dua tahun, memberikan banyak waktu untuk tugas-tugas yang lebih penting, seperti pelatihan yang baik.

Kapten Abrashoff mengetahui banyak dari awak kapalnya mendaftar ke angkatan laut sebagai cara untuk membayar uang kuliah mereka. 

Jadi dia pun mengatur agar SAT dan kursus penempatan jarak jauh diadaakn di kapal untuk para kru.

Dia mengetahui bahwa banyak dari mereka berasal dari latar belakang yang keras dan menjalani kehidupan yang keras tetapi juga sangat terikat dengan keluarga mereka. 

Jadi sebisa mungkin dia melibatkan anggota keluarga mereka dalam kehidupan para awak kapal dengan mengirimkan kartu ulang tahun, surat-surat berisi pujian, dan surat-surat penting lainnya kepada orang tua dan pasangan mereka.

“Saya ingin menghubungkan tujuan-tujuan kami,” tulis Kapten Abrashoff, “agar mereka dapat melihat prioritas saya untuk memajukan Benfold sebagi sebuah kesempatan bagi mereka untuk mengaplikasikan bakat mereka dan memberikan tujuan yang nyata kepada pekerjaan mereka.”

Apa hasil yang didapatkan dengan memberikan pertanyaan kepada para awak kapalnya?

Sebuah perubahan semangat yang drastis, sebuiah kesediaan yang lebih besar untuk mendorong diri melebihi batas, dan beberapa hasil ujian tertinggi dalam sejarah angkatan laut.

Memberikan pertanyaan tidak hanya membuat sebuah perintah terdengar lebih menyenangkan dan menhgurangi rasa jengkel, seringkali tindakan ini memancing kreativitas dan inovasi dalam memecahkan masalah yang ada.

Orang-orang cenderung mengikuti jalan yang baru jika mereka merasa bahwa mereka terlibat dalam membentuk jalan itu.


dikutip dari buku How To Win Friends & Influence People (in the digital age) karya Dale Carnegie 2012




 


2 comments:

  1. Keren. Rumah bulat di wilayah Amanatun kah? Saya lihat atapnya daun gebang bukan rumput ilalang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Pak Roni. Rumah bulat di Amanuban Timur, Pak

      Delete