Bayangkan Anda sedang menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan. Apa yang terjadi dalam diri Anda dan fenomena negatif apa yang berdampak pada perasaan Anda?
Salah satu
reaksi yang biasa terjadi pada kebanyakan orang adalah stres.
Secara umum makhluk hidup (terutama manusia dan hewan) memiliki naluri untuk bertahan hidup.
Upaya ini dilakukan melalui dua mekanisme yakni menyerang (fight) atau melarikan diri (flight).
Respons
fisiologis ini terjadi
dalam tubuh manusia dan hewan saat berhadapan
dengan situasi yang
dianggap sebagai ancaman atau bahaya.
Gagasan mengenai "fight
or flight" pertama kali disampaikan oleh seorang ahli
fisiologi dan ahli saraf Amerika bernama Walter Cannon pada tahun 1915.
Teori ini dikembangkan berdasarkan penelitiannya tentang reaksi tubuh terhadap stres di mana saat menghadapi situasi stres atau bahaya, tubuh manusia dan hewan mengalami serangkaian perubahan fisiologis seperti peningkatan denyut jantung, aliran darah ke otot-otot besar, kewaspadaan, dan sebagainya.
Perubahan yang terjadi pada tubuh ini akan
mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman dengan berjuang (fight) atau
melarikan diri (flight).
Konsep
ini kemudian berkembang menjadi "fight,
flight, or freeze".
Dikatakan bahwa dalam menghadapi situasi stres, reaksi
tubuh juga bisa melibatkan pembekuan atau kebekuan.
Maksudnya dalam situasi stres, seseorang
tidak bisa atau tidak tahu
harus berbuat apa atau tidak ingin berjuang atau
melarikan diri dari ancaman.
Respons ini mengungkapkan bahwa dalam beberapa situasi, seseorang mungkin tidak merasa mampu atau tidak merasa aman untuk berjuang atau melarikan diri.
Karena itu, tubuh merespons dengan membeku atau tidak bergerak.
Secara psikis dan spiritual, dapat dianggap situasi demikian
mend0rong seseorang untuk melakukan aktivitas kesendirian dengan
Tuhan (silence and solitude).
Coba ingat-ingat atau bayangkan apa yang terjadi pada tubuh Anda saat menghadapi situasi stres atau bahaya yang mengancam Anda.
Detak jantung Anda akan meningkat. Terjadi peningkatan kecepatan napas untuk menyuplai
lebih banyak oksigen dalam darah.
Bagian mata (pupil) akan membesar. Ini akan membuat Anda dapat
melihat lebih baik kondisi sekitar dan lebih waspada.
Telinga Anda akan lebih peka dan mampu mendengar lebih baik untuk mengawasi
kondisi sekitar.
Kulit Anda akan terlihat lebih pucat dan berkeringat lebih
banyak.
Tubuh Anda akan gemetar untuk memberi tanda otot-otot pada tubuh Anda sudah siap
untuk fight or flight or freeze.
Memang teori atau konsep ini dikembangkan puluhan tahun lalu. tetapi respon flight or fight or freeze dianggap masih relevan dengan kehidupan masa kini.
Hanya saja, terdapat perbedaan tipe bahaya
dan ancaman.
Jika manusia prasejarah memiliki binatang buas sebagai ancaman
maka pada era modern atau postmodern seperti sekarang ancaman bisa berasal dari
lingkungan ataupun orang di sekitar.
Hal yang pertama menyerang bukan pula fisik seperti saat melawan binatang buas, melainkan kesehatan pikiran, mentalitas, spiritualitas, psikis, dan sejenisnya.
Dalam keadaan stress seseorang membutuhkan inspirasi yang dipengaruhi oleh hikmat dari Tuhan untuk bertindak.
Inspirasi, dalam beberapa kasus atau peristiwa, didapat saat seseorang berdiam diri (silence and solitude) di hadapan Tuhan.
Berkaitan dengan dunia kerja atau pelayanan, hal baik yang dapat menolong kita saat menghadapi tekanan adalah mengingat bahwa semua yang kita lakukan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23).
Referensi: dari berbagai sumber
Mantap, inspiratif dan bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih Pak Roni
Delete