Wednesday, September 13, 2023

Fight or Flight or Freeze

 

ged pollo solitude silence

oleh: grefer pollo


Bayangkan Anda sedang menghadapi keadaan yang tidak menyenangkan. Apa yang terjadi dalam diri Anda dan fenomena negatif apa yang berdampak pada perasaan Anda?

Salah satu reaksi yang biasa terjadi pada kebanyakan orang adalah stres. 

 

Secara umum makhluk hidup (terutama manusia dan hewan) memiliki naluri untuk bertahan hidup. 

Upaya ini dilakukan melalui dua mekanisme yakni menyerang (fight) atau melarikan diri (flight). 

Respons fisiologis ini terjadi dalam tubuh manusia dan hewan saat berhadapan dengan situasi yang dianggap sebagai ancaman atau bahaya.

Gagasan mengenai "fight or flight" pertama kali disampaikan oleh seorang ahli fisiologi dan ahli saraf Amerika bernama Walter Cannon pada tahun 1915.  

Teori ini dikembangkan berdasarkan penelitiannya tentang reaksi tubuh terhadap stres di mana saat menghadapi situasi stres atau bahaya, tubuh manusia dan hewan mengalami serangkaian perubahan fisiologis seperti peningkatan denyut jantung, aliran darah ke otot-otot besar, kewaspadaan, dan sebagainya

Perubahan yang terjadi pada tubuh ini akan mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman dengan berjuang (fight) atau melarikan diri (flight).

Konsep ini kemudian berkembang menjadi "fight, flight, or freeze".

Dikatakan bahwa dalam menghadapi situasi stres, reaksi tubuh juga bisa melibatkan pembekuan atau kebekuan.

Maksudnya dalam situasi stres, seseorang tidak bisa atau tidak tahu harus berbuat apa atau tidak ingin berjuang atau melarikan diri dari ancaman.

Respons ini mengungkapkan bahwa dalam beberapa situasi, seseorang mungkin tidak merasa mampu atau tidak merasa aman untuk berjuang atau melarikan diri. 

Karena itu, tubuh merespons dengan membeku atau tidak bergerak. 

Secara psikis dan spiritual, dapat dianggap situasi demikian mend0rong seseorang untuk melakukan aktivitas kesendirian dengan Tuhan (silence and solitude).


Coba ingat-ingat atau bayangkan apa yang terjadi pada tubuh Anda saat menghadapi situasi stres atau bahaya yang mengancam Anda.

Detak jantung Anda akan meningkat. Terjadi peningkatan kecepatan napas untuk menyuplai lebih banyak oksigen dalam darah.

Bagian mata (pupil) akan membesar. Ini akan membuat Anda dapat melihat lebih baik kondisi sekitar dan lebih waspada.

Telinga Anda akan lebih peka dan mampu mendengar lebih baik untuk mengawasi kondisi sekitar.

Kulit Anda akan terlihat lebih pucat dan berkeringat lebih banyak.

Tubuh Anda akan gemetar untuk memberi tanda otot-otot pada tubuh Anda sudah siap untuk fight or flight or freeze.

Memang teori atau konsep ini dikembangkan puluhan tahun lalu. tetapi respon flight or fight  or freeze dianggap masih relevan dengan kehidupan masa kini. 


Hanya saja, terdapat perbedaan tipe bahaya dan ancaman. 

 

Jika manusia prasejarah memiliki binatang buas sebagai ancaman maka pada era modern atau postmodern seperti sekarang ancaman bisa berasal dari lingkungan ataupun orang di sekitar.


Hal yang pertama menyerang bukan pula fisik seperti saat melawan binatang buas, melainkan kesehatan pikiran, mentalitas, spiritualitas, psikis, dan sejenisnya.

 

Dalam keadaan stress seseorang membutuhkan inspirasi yang dipengaruhi oleh hikmat dari Tuhan untuk bertindak.


Inspirasi, dalam beberapa kasus atau peristiwa, didapat saat seseorang berdiam diri (silence and solitude) di hadapan Tuhan.


Berkaitan dengan dunia kerja atau pelayanan, hal baik yang dapat menolong kita saat menghadapi tekanan adalah mengingat bahwa semua yang kita lakukan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23).


 

Referensi: dari berbagai sumber

2 comments: