Matius 4: 10
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Sewajarnyalah sebuah pelayanan kepada Tuhan harus mengikuti penyembahan kepada-Nya dan bukan sebaliknya.
Pemikiran ini menunjukkan bahwa sebuah aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh individu atau komunitas seharusnya didasarkan pada kerinduan yang mendalam akan sikap dan tindakan penghormatan, kasih, dan pengabdian kepada Tuhan.
Pelayanan bukanlah sebuah kegiatan rutinitas tanpa makna.
Ataupun ritual tanpa spiritual.
Pada bacaan Alkitab di atas, diambil dari pencobaan yang dilakukan oleh Iblis kepada Yesus setelah Yesus berpuasa 40 hari di padang gurun.
Saat itu, tentunya Yesus lapar, haus, lemah secara manusia, sendiri karena baru menyelesaikan puasanya.
Bisa jadi, secara manusia, Dia memiliki alasan untuk mendapatkan banyak hal secara instan sesuai tawaran dan cobaan Iblis.
Tetapi, Alkitab mencatat apa yang diharapkan Iblis tidak dilakukan oleh Yesus.
Karena penyembahan-Nya kepada Allah, Dia memiliki melakukan pelayanan yang benar, yakni menolak tawaran dan cobaan dari Iblis.
Penyembahan yang lahir dari pengenalan yang benar akan Allah yang benar akan menghasilkan atau mendorong tindakan pelayanan menjadi bentuk ekspresi kasih,
pengabdian, dan kehendak untuk melayani Allah dalam Kristus Yesus dan gereja-Nya serta sesama manusia.
Ketika pelayanan dilakukan sebagai wujud dari tindakan penyembahan akan menolong individu atau komunitas untuk terhindar dari kemungkinan tindakan pelayanan yang hanya dilakukan demi kepentingan pribadi atau motif yang kurang murni.
Dari sini pun kita belajar bahwa pelayanan ada karena jemaat atau individu atau komunitas meninggalkan penyembahan.
Pelayanan bukan tujuan tetapi penyembahan.
Yohanes 4:23 berkata bahwa Bapa menghendaki penyembah-penyembah benar bukan pelayan-pelayan benar.
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Sikap dan tindakan pelayanan yang dilakukan sebagai hasil dari
pengalaman penyembahan yang mendalam kepada Allah dapat menjadi sarana untuk merayakan
kehadiran Tuhan dalam hidup dan menjalankan nilai-nilai spiritual dalam
tindakan nyata.
Terima kasih bapa. Tuhan berkati
ReplyDeleteamin. Terima kasih. Tuhan Yesus berkati
DeleteGod Bless pelayanan Pak Ged
ReplyDeleteamin. Terima kasih. Tuhan Yesus berkati
DeleteTerima kasih kak G utk pencerahannya TYM
ReplyDeleteTerima kasih ibu Yati. TYM
Delete