Seseorang yang memiliki kemampuan untuk
memandu, mendukung, dan memoderasi interaksi atau proses kelompok dengan cara
yang membuatnya berjalan lancar, produktif, dan terbuka terhadap berbagai ide akan dapat melakukan fasilitasi
secara efektif dan
komunikatif.
Fasilitator yang efektif dan komunikatif harus memiliki sejumlah keterampilan dan karakteristik yang meliputi:
Pemahaman yang
kuat dan mendalam tentang
tujuan, proses, dan konteks dari sesi fasilitasi. Mereka harus memahami masalah
atau topik yang dibahas.
Kemampuan mendengarkan aktif, mendengarkan dengan
teliti dan tanpa prasangka, serta mampu menangkap pesan yang tidak diucapkan.
Kemampuan bertanya yang efektif yakni bertanya dengan baik Seorang fasilitator harus mampu mengajukan pertanyaan yang relevan, reflektif, mendorong pemikiran kritis, dan memotivasi peserta untuk berkontribusi.
Keterampilan berkomunikasi secara verbal dan nonverbal untuk menjelaskan konsep, menjawab pertanyaan, dan menjaga alur diskusi. Selain itu, keterampilan komunikasi nonverbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh, juga penting dalam mengomunikasikan empati dan pemahaman.
Fasilitator
yang efektif harus dapat memahami perasaan dan perspektif peserta (empati) sesuai kebutuhan
dan harapan peserta.
Dapat memfasilitasi konflik yang timbul dengan bijaksana,
mendengarkan semua pihak, dan mencari solusi yang memuaskan.
Fasilitator kreatif dapat secara efektif
merancang dan memfasilitasi sesi untuk memotivasi peserta dan menghasilkan
ide-ide baru.
QUOTES KEHIDUPAN || Berusahalah Untuk Hidup di Hari Ini dan Hari Esok
Fasilitator yang kreatif dan efektif dapat
mengelola prioritas aktivitas
dengan baik sehingga
sesi tidak terlalu lama atau terlalu singkat, serta memastikan semua topik yang
penting tercakup.
Oleh karena keadaan sangat mungkin berubah maka perubahan rencana atau situasi tak terduga dapat terjadi.
Fasilitator yang
efektif harus fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Evaluasi dan umpan balik sangat penting bagi pengembangan diri. Karena itu, setelah sesi fasilitasi selesai, fasilitator harus mampu mengevaluasi hasilnya dan menerima umpan balik dari peserta untuk perbaikan di masa mendatang.
Fasilitasi yang efektif dan komunikatif adalah keterampilan yang dapat dikembangkan melalui pelatihan dan pengalaman praktis. Ini penting dalam berbagai konteks, termasuk pertemuan bisnis, pelatihan, kelas, atau kelompok kerja sama.
Seni
berkomunikasi adalah kemampuan untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, ide,
perasaan, data, dan
informasi dengan cara yang efektif dan memengaruhi orang lain.
Keterampilan dan aspek yang mendukung ini seperti:
Keterampilan mendengarkan dengan sabar dan teliti. Kesabaran dan ketelitian mendengarkan ditunjukkan oleh
sikap minat pada apa yang mereka katakan dan mendengar lawan bicara secara responsif.
Kemampuan berbicara dimaksudkan
sebagai kemampuan untuk mengungkapkan diri secara
verbal dengan jelas dan efektif. Ini mencakup penggunaan kata-kata yang tepat,
pengucapan yang jelas, dan volume suara yang sesuai.
Penggunaan bahasa tubuh, seperti ekspresi
wajah, gerakan tubuh, dan kontak mata, merupakan bagian penting dari komunikasi. Dalam beberapa pengalaman praktikal bahasa tubuh seringkali
berbicara lebih kuat dari pada kata-kata.
Kemampuan berempati adalah elemen penting
dari seni berkomunikasi. Kemampuan ini
sangat memengaruhi komunikator (pembicara) dalam merespons
dengan empati dan menghubungkan lebih baik dengan orang lain.
Kemampuan bertanya dengan baik adalah cara
untuk memperjelas pemahaman, memotivasi diskusi, dan menggali ide lebih dalam.
Pertanyaan yang baik dan tepat juga
menunjukkan minat pada orang lain.
Kemampuan mempengaruhi seperti negosiasi atau presentasi menjadi bagian penting dalam seni berkomunikasi. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan argumen yang kuat dan persuasif.
Kesadaran akan perbedaan situasi sangat
diperlukan untuk mendorong komunikator mampu
membaca situasi dan menyesuaikan komunikasi sesuai dengan kebutuhan.
Dalam dunia digital yang semakin terhubung, kemampuan menulis dengan jelas dan efektif dalam bentuk teks atau email atau media sosial adalah bagian dari seni berkomunikasi.
Seni berkomunikasi dapat ditingkatkan melalui praktik yang konsisten dan menerima umpan balik dari orang lain.
Mempertimbangkan waktu dan tempat yang tepat untuk berkomunikasi sangat perlu dipikirkan.
Misalnya, memberi apresiasi atau pujian di depan orang
lain (publik) dan menegur atau kritik orang lain secara empat mata.
0 comments:
Post a Comment