Seperti pohon ditanam
Seperti pohon dan gedung yang akarnya dalam
atau pondasinya dalam dan kuat maka gedung itu atau pohon itu tinggi dan kuat.
Orang yang ditanam itu tidak enak. Prosesnya
berat. Tapi ujungnya tinggi. Pengaruhnya besar.
Jika seseorang sedang berada di bawah pandangannya terbatas. Tapi jika dia berada di atas pandangannya luas.
Saat
berada di bawah dan di atas beban masalahnya sama tapi karena pandangannya beda
maka jika berada di atas cenderung lebih leluasa dan tenang.
Mazmur 75: 7-8 berbicara tentang peninggian
atau promosi: Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang
gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang
satu dan ditinggikan-Nya yang lain.
Mereka yang ditanam atau mengalami proses pemondasian
tidak kelihatan. Dan, apa yang tidak kelihatan dan semakin dalam semakin sulit dan
butuh ketekunan.
Tuhan yang akan
tinggikan. Proses pertumbuhan tanaman bukan hasil kerja manusia. Promosi itu
dari Tuhan. Mereka yang tidak berakar dalam, tidak bertumbuh ke dalam dan lebih
dalam akan mudah runtuh.
Bayangkan pohon
atau bangunan yang kurang dalam akar atau pondasinya. Pohon atau gedung yang
tinggi tapi akar atau pondasinya kurang dalam maka jika diterpa badai gampang
roboh.
Suatu saat, dalam doa pagi di Oebobo, 24 Desember
23)
0 comments:
Post a Comment