Pandangan Kita
Dalam dunia otomotif, istilah blind spot merujuk pada area di sekitar kendaraan yang tidak terlihat oleh pengemudi, meskipun kaca spion sudah digunakan.
Blind spot bisa berbahaya jika tidak disadari—karena sesuatu yang
tidak terlihat bisa berdampak besar. Namun, konsep ini bukan hanya berlaku di
jalan raya. Ia juga berlaku dalam kehidupan rohani kita.
Kita semua memiliki blind spot dalam hidup: area-area yang tidak kita pahami, proses yang tidak kita lihat, dan karya Allah yang sedang berlangsung di balik layar.
Kita sering merasa gelisah karena tidak tahu apa yang sedang
terjadi. Kita bertanya, “Mengapa ini terjadi?” atau “Di mana Tuhan dalam semua
ini?”
Renungan Rencana Allah Dalam Pribadi dan Hidup Kita
Kisah Nyata: Di Balik Kegagalan
Seorang pemuda bernama Yosafat pernah gagal dalam usaha pertamanya membuka bengkel motor. Ia merasa Tuhan tidak menjawab doanya.
Ia kecewa, bahkan sempat berhenti berdoa. Namun, di tengah masa sulit itu, ia mulai membantu tetangga memperbaiki motor secara gratis.
Tanpa ia sadari, orang-orang mulai
mengenalnya bukan hanya sebagai montir, tapi sebagai pribadi yang murah hati
dan bisa dipercaya.
Dua tahun kemudian, seorang pengusaha yang pernah dibantu tanpa pamrih menawarkan modal untuk membuka bengkel baru. Kali ini, usahanya berkembang pesat.
Yosafat berkata, “Saya pikir Tuhan tidak bekerja. Tapi ternyata, Dia
sedang membentuk karakter saya bukan hanya usaha saya.”
Etika dan Estetika Iman
Etika Kristiani mengajarkan bahwa iman bukanlah melihat segalanya dengan jelas, tetapi mempercayai bahwa Allah bekerja bahkan saat kita tidak melihat.
Estetika iman bukanlah hidup tanpa misteri, tetapi hidup yang tetap indah meski
belum semua terjawab.
Blind spot bukanlah tanda bahwa Tuhan absen. Ia adalah ruang di mana
kita belajar percaya. Sebab Allah tidak selalu menunjukkan proses-Nya, tapi Ia
selalu menyatakan kasih-Nya.
Ada Cinta Buat Lu - ACBL | Toni Manuhutu
Blind Spot dan Jendela Hati: Ketika Allah Bekerja di Ruang yang Tak
Terlihat
Teori Johari Window, yang dikembangkan oleh Joseph Luft dan
Harrington Ingham, membagi kesadaran diri ke dalam empat kuadran:
- Open Self – apa yang kita tahu dan orang lain tahu
tentang kita
- Hidden Self – apa yang kita tahu tapi orang lain
tidak tahu
- Blind Self – apa yang orang lain tahu tapi kita
tidak tahu
- Unknown Self – apa yang tidak diketahui oleh kita
maupun orang lain
Blind Self adalah wilayah yang paling rentan namun paling potensial. Di sinilah kita sering tidak sadar akan kelemahan, luka, atau bahkan potensi yang belum tergali.
Dan menariknya, di sinilah Tuhan sering bekerja.
Rasul Paulus menulis dalam Roma 8:26,
“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak
tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa...” Dan di ayat 28, ia menegaskan: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia...”
Kita tidak tahu bagaimana Allah bekerja. Kita tidak tahu di mana Ia sedang bergerak. Tapi kita tahu satu hal: Ia sudah bekerja.
Kita tahu apa
yang sudah Ia lakukan di salib, di kubur yang kosong, dan dalam hidup kita yang
terus dibentuk.
Ia bekerja di ruang yang tidak kita lihat, di kuadran blind spot dan unknown self kita.
Ia menyentuh luka yang belum kita sadari, membentuk karakter
yang belum kita pahami, dan menyiapkan jalan yang belum kita pikirkan.
Kisah Nyata: Dibentuk di Ruang Tak Terlihat
Seorang guru bernama Lidia pernah merasa gagal karena murid-muridnya
tidak menunjukkan perubahan. Ia merasa tidak berguna. Namun, bertahun-tahun
kemudian, seorang mantan murid datang dan berkata, “Bu, waktu Ibu menangis
diam-diam di kelas, saya belajar tentang ketulusan. Itu mengubah saya.”
Lidia tidak pernah tahu bahwa momen yang ia anggap lemah adalah titik
perubahan bagi orang lain. Blind spot-nya adalah tempat Allah bekerja—bukan
untuk mempermalukan, tapi untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya.
Etika dan Estetika Iman
Etika Kristiani mengajarkan bahwa kita harus rendah hati untuk menerima
bahwa kita tidak tahu segalanya. Estetika iman mengajarkan bahwa keindahan
sejati lahir dari ruang yang tersembunyi, dari proses yang tidak terlihat, dari
karya Allah yang diam-diam membentuk kita.
Blind spot bukanlah kelemahan yang harus ditakuti, melainkan ruang yang
harus diserahkan kepada Tuhan. Sebab di sanalah Ia bekerja paling dalam, paling
lembut, dan paling mengubahkan.
MENTAL HEALTH | Bicara Kepada Jiwamu | Kejadian 2:7 - Mazmur 42:12
Penutup yang Menguatkan
Jangan takut pada apa yang tidak kamu lihat. Jangan kecewa karena tidak semua doa dijawab dengan cara yang kamu harapkan.
Sebab Allah tidak hanya
bekerja di ruang terang, tetapi juga di ruang gelap. Ia tidak hanya menyentuh
yang kamu tahu, tetapi juga yang kamu belum tahu.
Dan ketika waktunya tiba, blind spot itu akan menjadi tempat kesaksian bahwa
Tuhan tidak pernah berhenti bekerja, bahkan saat kita tidak melihat.
Jadi, ketika hidup terasa gelap, ketika arah tidak jelas, dan ketika doa belum dijawab seperti yang kita harapkan, ingatlah: Allah sedang bekerja di tempat yang tidak kita lihat.
Dan ketika waktunya tiba, kita akan bersyukur
bahwa Ia tidak mengikuti pandangan kita, tetapi membentuk kita melalui kasih
dan hikmat-Nya yang sempurna.
Sebab di balik setiap blind spot, ada tangan Tuhan yang tetap setia.
0 comments:
Post a Comment