Wednesday, May 14, 2025

,

Bersama Pemimpin Masa Depan: Refleksi dari Sebuah Kelas

 

ged pollo

oleh: grefer pollo


Hari itu, 21 Februari 2025, saya diberi kesempatan menjadi pembicara di kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Kristen Sekolah Kasih Yobel Kupang: berbagi dengan adik-adik siswa SMP. 

Awalnya saya pikir ini akan jadi sesi biasa, datang, bicara, lalu pulang. Tapi ternyata, pengalaman hari itu meninggalkan kesan yang jauh lebih dalam dari yang saya kira.

Saat saya berdiri di depan mereka, saya tidak melihat anak-anak biasa. Saya melihat masa depan. Mereka mungkin masih duduk berseragam, bercanda satu sama lain, sibuk dengan dunia remaja yang kadang terlihat penuh drama dan tawa. 

Tapi di balik itu semua, saya sadar saya sedang berhadapan dengan calon-calon pemimpin.

Bisa jadi, di ruangan itu ada seorang calon presiden yang sekarang masih suka lupa bawa pulpen. Ada calon guru yang sekarang masih malu-malu bicara di depan kelas. 

Mungkin ada dosen masa depan yang sekarang lagi suka main game strategi. Siapa tahu, manajer hebat yang akan memimpin perusahaan besar nanti adalah anak yang hari itu duduk di diam-diam, mencatat diam-diam.


LDKK SMP SKY Kupang


Masa Depan Itu Dimulai dari Sekarang

Kita sering berpikir bahwa kepemimpinan dimulai saat seseorang punya jabatan. Padahal, kepemimpinan dimulai jauh sebelum itu. Dari bagaimana seseorang belajar bertanggung jawab atas tugas sekolah, menghargai teman, berani meminta maaf, atau sekadar mengakui kesalahan kecil, melakukan pekerjaan dan pelayanan di rumahnya sendiri.

"Masa depan bukan sesuatu yang kita tunggu, tapi sesuatu yang kita bentuk setiap hari, dari hal-hal kecil yang kita lakukan dengan sengaja." – Anonim

Saya sempat berkata pada mereka, “Saya tidak sedang bicara dengan siswa biasa. Saya sedang bicara dengan masa depan bangsa ini.” Kalimat itu bukan basa-basi. 

Karena saya percaya, pendidikan bukan cuma soal angka dan ujian, tapi tentang siapa yang mereka sedang menjadi hari demi hari. Pendidikan tentang nilai. 

Nilai merupakan representasi dari kualitas, prinsip, atau makna yang mendalam. Nilai bukan sekadar hasil numerik (angka), tapi lebih mengarah pada apa yang dianggap penting atau berharga.

Dalam konteks pendidikan atau karakter, nilai berkaitan dengan etos, moral, dan prinsip hidup, sedangkan angka hanya menunjukkan hasil evaluasi kuantitatif.

Mendidik yang paling efektif adalah mendidik seorang anak seperti apa dia akan jadi” - Ged Pollo


Buat Gen Z yang Luar Biasa…

Buat kalian, adik-adik yang hari itu sempat mendengarkan, saya ingin bilang satu hal: jangan pernah anggap remeh dirimu sendiri. Dunia ini sedang berubah cepat. Dan kalian ada di tengah-tengah perubahan itu.

Kalian punya akses ke informasi lebih luas daripada generasi sebelumnya. Tapi kalian juga menghadapi tantangan yang tidak ringan tentang identitas, tekanan sosial, kecemasan, dan ekspektasi yang kadang membingungkan.

Tapi justru karena itu, kalian dibutuhkan. Dunia butuh pemimpin yang bukan cuma pintar secara akademik, tapi juga kuat secara karakter. Dunia butuh anak muda yang bisa bilang “tidak” saat semua orang bilang “ya,” dan tetap berdiri untuk kebenaran saat dunia mencoba menekan.

"Jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri di dalam Tuhan Yesus, bukan tiruan dari orang lain." – Ged Pollo

Jadilah pemimpin yang tahu arah, bukan yang ikut arus. Jadilah seseorang yang bisa dipercaya, bukan hanya dikagumi. Dan ingat, kamu sedang tumbuh. Kamu tidak harus sempurna sekarang. Tapi kamu harus terus bergerak ke arah itu, ke arah yang benar.


SMP Sekolah Kasih Yobel Kupang SKY


Untuk Para Orang Tua dan Guru…

Tulisan ini juga saya tujukan untuk para orang tua dan guru. Terima kasih, karena telah menjadi bagian dari proses pembentukan karakter anak-anak muda kita. 

Kita tahu, mendidik itu bukan hal yang instan. Tapi setiap percakapan, teguran, pelukan, dan doa yang kita berikan, semua itu tidak pernah sia-sia.

Mungkin anak-anak kita tidak selalu langsung berubah. Mungkin mereka masih sering membuat kesalahan. Tapi siapa di antara kita yang tidak pernah tersandung saat belajar berjalan?

"Tugas kita bukan membentuk anak sesuai keinginan kita, tapi membantu mereka menemukan siapa diri mereka di hadapan Tuhan Yesus dan dunia." – Anonim

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” – Amsal 22:6

Biarkan mereka tumbuh. Temani prosesnya. Dukung pencariannya. Karena masa depan yang cerah bukan hasil dari kontrol ketat, tapi dari pendampingan yang penuh kasih dan kepercayaan.


LDKK Sekolah Kasih Yobel Kupang SMP SKY


Menutup Hari dengan Harapan

Hari itu saya pulang dengan hati penuh harapan. Bukan karena saya merasa sudah memberi banyak, tapi karena saya sadar: saya sempat menjadi bagian kecil dalam perjalanan besar mereka.

Saya percaya, benih yang ditanam hari itu meski kecil dan mungkin belum terlihat hasilnya, akan tumbuh pada waktunya. Dan saat itu tiba, dunia akan melihat pemimpin-pemimpin hebat yang pernah duduk di bangku SMP Sekolah Kasih Yobel Kupang dan mulai membangun mimpi mereka dari sana.

Terima kasih untuk kesempatan itu. Mari terus dukung generasi muda. Karena mereka bukan sekadar harapan masa depan. Mereka adalah masa depan yang sedang dibentuk hari ini. 



0 comments:

Post a Comment