Wednesday, April 29, 2020

Menggerakkan Keinginan Penulis – Memahami Keinginan Penerbit

menggerakkan keinginan penulis-memahami keinginan penerbitmenggerakkan keinginan penulis-memahami keinginan penerbit












Setiap penulis punya cara masing-masing untuk menemukan ide dan menuliskan idenya agar dapat dijangkau oleh banyak orang dan memengaruhi kehidupan banyak orang. Demikian juga Pak Onno, yang memiliki nama lengkap Dr. Onno Widodo Purbo, wisudawan terbaik Teknik Elektro ITB tahun 1987 yang kemudian melanjutkan studi magister dan doktoral di McMaster University, Kanada dan Universitas Waterloo, Kanada, juga adalah seorang tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi asal Indonesia. Selain pakar teknologi dengan serangkaian prestasi gemilang, dan memiliki banyak penghargaan serta seringkali menghiasi laman-laman media cetak dan digital, seperti TV, Pak Onno yang dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, 17 Agustus 1962 ini, juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar, dan aktiv dalam upayanya memperjuangkan Linux. Untuk lebih mengenal beliau dapat mengunjungi: Twitter @onnowpurbo, laman https://lms.onnocenter.or.id atau bisa berwara-wiri ria ke Channel YouTube Onno Center di https://www.youtube.com/channel/UCvYfBQdMzsWTbNAsgJEC7Ig.

Sebagai seorang penulis, Pak Onno mempunyai cara yang unik untuk menemukan ide untuk ditulis sehingga tulisan tersebut menjadi tulisan yang aktual, faktual, dan menjawab kebutuhan masyarakat pembaca. Cara yang digunakan beliau adalah dengan mengobrol baik secara langsung maupun via media sosial, seperti twitter. Melalui obrolan tersebut didapatkan hal-hal apa yang sedang hangat dibicarakan dan dibutuhkan banyak orang.

Demikianlah sekelumit kisah Pak Onno ketika memulai kuliah berbasis online via zoom pada hari Senin tanggal 27 April 2020 pada pukul 13.00 – 15.00. Pak Onno membagikan pengetahuan dan ketrampilan yang sebenarnya adalah pengalaman beliau dalam hal menulis dan mencetak buku baik yang bersifat hardcopy (kertas) ataupun softcopy (difgital). Detail dari penjelasan tersebut dapat dilihat pada onnocenter.id. Selain itu, pada laman ini menyediakan banyak informasi bermanfaat terkait menulis dan menerbitkan buku.

Membaca dan 5W + 1H
Kebiasaan menulis harus dibangun dari dasar yang benar yakni kebiasaan membaca. Dengan membaca akan terbentuk cara berpikir yang sistematis, terstruktur, dan memperkaya kosa kata. Sebab, biasanya kendala terbesar dalam menulis buku adalah menemukan kata-kata yang tepat untuk topik tertentu sehingga buku dapat laku terjual. Jika hal tersebut sudah teratasi maka mulailah menulis dengan menggunakan prinsip 5W+1H (what, where, when, who, why dan how).

Menemukan Topik
Sebuah topik tulisan bisa saja datang dengan sendirinya, tetapi kebanyakannya dengan cara dikejar. Karena itu, ada banyak cara untuk mengejarnyaa. Ada orang yang mengupayaknnya dengan melihat keadaan di sekitarnya, memerhatikan sebuah gejala yang sedang terjadi, melihat masalah dan berusaha mencari solusinya, membaca buku atau jurnal atau tulisan lainnya, melakukan perjalanan tertentu, dan mengobrol atau berdiskusi. Semua ini dilakukan agar kebutuhan masyarakat dapat diketahui sehingga sebelum buku diterbitkan sudah dapat diprediksi siapa segmen pasar bukunya dan berapa banyak orang yang akan membeli buku itu. Mengapa ini perlu? Sebab, ketiga hal yang harus dilakukan agar buku dapat laku terjual adalah (1) memilih topik, (2) mencari tahu keinginan pembaca, dan (3) mencari tahu minat pembaca. Ketiga hal ini bisa didapatkan lewat cara mengobrol, atau bercakap-cakap dengan orang lain.

Teknik Sederhana Membuat Buku
Menerjemahkan dokumen
Sebuah buku dapat dihasilkan dari beberapa dokumen yang dikumpulkan menjadi satu. Dokumen tersebut dapat berupa dokumen berbahasa Indonesia ataupun bahasa asing.  Jika dalam bentuk dokumen bahasa asing yang ingin ditulis dalam bentuk bahasa Indonesia, maka dimulai menerjemahkan dokumen tersebut ke dalam bahsa Indonesia, dikumpulkan menjadi satu, dijadikan paragraf baru, lalu diedit menggunakan bahasa sendiri sehingga mudah dan enak dibaca.
Dalam kegiatan akademiknya, sebagai dosen, para mahasiswa sering ditugaskan oleh Pak Onno untuk menulis buku sesuai dengan topik yang sedang dikuliahkan. Mereka diberi akses masuk ke perpustakaan digital milik Pak Onno di mana tersedia beragam jenis buku. 
 
(Membangun) Kebiasaan Mencatat
Sebuah kebiasaan tidak bisa terjadi dalam semalam. Kebiasaan harus dilakukan terus menerus hingga suatu saat sulit dihentikan ataupun melakukannya hamper tanpa berpikir lagi. Itulah kebiasaan. Demikianlah yang harus dilakukan oleh seseorang yang ingin menjadi penulis. Kebiasaan menulis bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Misalnya di blog, wiki, atau yang lainnya. Mencatat apa saja dan sedikit demi sedikit setiap hari. Suatu saat ketika dikumpulkan, maka jadilah sebuah buku.
Pak Onno mempuyai kebiasaan menulis di wiki dan mempunyai wiki pribadi karena pastinya memiliki kelebihan tersendiri dibanding menulis di blog. Misalnya, jika ingin mencari topik tertentu, maka tinggal akses ke menu Search lalu Enter, langsung menemukan apa yang dicari. Keuntungan lain adalah tulisan dalam bentuk elektronik dan dapat dibaca oleh semua orang.

Untuk tulisan ilmiah sangat penting memperhatikan referensi apalagi menulis di jurnal internasional, maka harus menggunakan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Untuk menolong dalam hal ini bisa menggunakan google scholar, tinggal akses ke web sea
rch menu https://scholar.google.com, masukkan kata kuncinya, akan muncul file-file yang dibutuhkan, klik kekanan dan cite. Lalu, dilihat bagian  abstrak tulisannya untuk memastikan konten yang sesuai dengan tulisan yang dibutuhkan.

Creative Commons License
Sebuah buku akan lebih menarik jika disertakan gambar baik di bagian cover depan atau bagian isinya. Untuk menambahkan gambar di buku, bisa dengan cara buatan sendiri ataupun dengan mengambilnya dari internet. Gambar yang diambil dari internet perlu diperhatiakan copyright-nya agar tidak terjadi masalah plagiasi. Jika gambar memiliki copyright sebaiknya tidak diambil atau jika mau mengambiknya perlu meminta ijin kepada pemilik hak ciptanya.
Tetapi jika tidak ada copyright boleh diambil bebas. Di internet ada yang namanya Creative commons license. Di bagian ini ada banyak file yang bisa diambil bebas tanpa bayaran tapi cukup disertakan referensi sebagai bukti hasil karya orang lain dan etika dalam tulisan.

Mengajukan Buku ke Penerbit
Untuk mengajukan ke penerbit, penulis perlu perlengkapi bukunya dengan 7 hal berikut.
1.      Halaman Judul (tanpa desain cover)
2.      Kata Pengantar. Bagian ini bisa ditulis oleh penulis, atau orang lain (endorsement). Atau, beberapa orang.
3.      Daftar Isi
4.      Materi Lengkap. Bisa disertai gambar. Jika ada gambar, dipisahkan yang memiliki resolusi besar dengan yang tidak.
5.      Data diri penulis, disarankan buat versi pendek. Misalnya memuat identitas diri, data pendidikan, karya-karya yang sudah pernah diakukan, keunggulan yang sudah diraih, apa yang sedang dilakukan sekarang
6.      Daftar Pustaka
7.      Sinopsis, yaitu kisah tentang penulisan buku atau inti buku. Sinopsis bisa memuat tentang apa isi dari buku. Jika pembaca membaca buku ini apa yang akan mereka temukan atau dapatkan.

Naskah tulisan dibuat sederhana saja. Boleh di dalam format Ms word. Untuk beberapa penerbit besar mereka bersedia untuk membuatkan layout tapi, penerbit tertentu sudah menentukan layout-nya. Misalnya, Penerbit ANDI Offset bersedia untuk melakukan layout sendiri terhadap buku, tetapi, Elex Media Komputindo, biasanya meminta penulis untuk layout sendiri supaya mereka tinggal mencetak.

Keinginan penerbit
Penerbit bergerak di area komersil dan mengejar keuntungan (profit). Karena itu, dalam menerbitkan buku, hal kualitas buku, latar belakang penulisnya temasuk gelar dan pengalaman bukan hal yang terlalu penting untuk dipertimbangkan, tetapi, apakah bukunya akan laku dijual. Sebagai contoh, buku pegangan SD akan lebih mudah laku terjual, dari buku pegangan SMP, SMA, perguruan tinggi. Semakin sedikit jangkauan pasar dan segmen pasarnya semakin sulit buku itu diterima untuk diterbitkan oleh penerbit besar. Kecuali, ada orang lain atau penulisnya bersedia untuk membelinya kembali. Untuk membantu penerbit dalam melakukan riset awal ketika menerima draf usulan (proposal) buku untuk diterbitkan, maka penerbit bisa melihat dari media social penulis. Di situ akan terlihat berapa follower-nya. Jumlah follower bisa menjadi jaminan awal dari lakunya buku jika akan dijual. Termasuk melihat siapa yang meng-endorse buku tersebut.

Jika sebelumnya penulis mem-publish bukunya secara digital lalu ingin dicetak secara hardcopy, maka sebaiknya beberapa bagian dari isinya diubah karena penerbit hardcopy kurang setuju jika isinya sama. Dalam praktikal, buku hukum dan ekonomi memiliki pasar yag lebih banyak dari pada buku teknik karena jumlah mahasiswa teknik lebih sedikit.
Pertimbangan lainnya adalah membuat buku pocket agar harganya lebih murah karena ukurannya lebih kecil. Demikian juga supaya buku lebih mudah laku maka usahakan agar harga buku lebih murah daripada harga fotokopi. Rata-rata buku yag bagus memiliki jumlah halaman 150. Ataupun yang bagus sekali bisa di bawah 100 halaman.


Royalti dan ISBN
Biasanya kisaran royalti antara 5% sampai 10%. Sedangkan untuk mengurus ISBN perlu diperhatikan bahwa tiap buku memiliki ISBN. Institusi yang berhak mengeluarkan ISBN adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Tetapi, sekarang ISBN bisa diurus melalui penerbit. Tiap buku sebaiknya memikiki ISBN. Jika, buku tersebut dibuat per edisi atau per cetakan, maka tiap edisi atau tiap cetakan memliki ISBN-nya sendiri-sendiri.

Buku digital pun bisa ber-ISBN. Selain penerbit, ISBN bisa dikeluarkan dari sekolah. Caranya adalah sekolah mengisi formulir di https://isbn.perpusnas.go.id sebagai bentuk permohonannya. Dalam hal ini, sekolah bertindak sebagai penerbit. Setelah permohonan diterima, maka perpustakaan nasional  akan mengeluarkan izin agar sekolah mengeluarkan ISBN. Tentunya ISBN ini diberikan setelah sekolah mengajukan buku ke ke perpustakaan nasional .


Membuat Buku Digital
Pertama-tama menulis menggunakan Ms word, lalu di-save dalam format pdf sehingga tersimpan dalam format pdf, maka buku digital sudah jadi. Selanjutnya supaya bisa diakses oleh semua orang, maka file tersebut di-upload ke website atau whatsapp atau media sosial lainnya.

Cover Buku
Cover sebuah buku sangat penting karena mempengaruhi niat orang untuk membaca. Mungkin karena itulah sering dikatakan bahwa buku dinilai dari cover-nya. Penerbit besar, seperti penerbit ANDI biasanya bersedia untuk merancang cover buku.

Resume Belajar Menulis Online Gel 7 Bersama Dr. Onno Widodo Purbo
27 April 2020
Penulis: Grefer E. D. Pollo, dari  SDH Kupang Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com, IG: ged.pollo

0 comments:

Post a Comment