Friday, April 17, 2020

RESUME MATERI BELAJAR GELOMBANG 7 BERSAMA H. ARIS AHMAD JAYA, DVM, MM. 16 April 2020

MENGAJAR GAYA MOTIVATOR

Oleh grefer pollo







Ini adalah resume dari pembelajaran menulis online pada hari Kamis, 16 April 2020 dengan narasumber Aris Ahmad Jaya, DVM., MM. Berikut beberapa data mengenai beliau,
dilahirkan di Pati pada tanggal 23 Febuari 1974. Dalam pengalaman studinya, pernah diterima di IPB dan UGM tanpa tes. Beliau menyelesaikan gelar dokter hewan pada tahun 2000  dari IPB dan meraih gelar Master Manajemen di UIKA Bogor Tahun 2015.
Aktivitas                  
  • Motivator Nasional Character Building “Auto Sugesti Power” 
  • Penulis Buku Motivasi Best Seller 30 hari Mencari Jati Diri
  • Terapist Trauma Heling Nasional
  • Owner ABCo
PENGALAMAN ORGANISASI
 1.  Ketua Umum OSIS SMU Institut Indonesia I Yogyakarta 92/93
2.  Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan  IPB. 
     Tahun 96/97
3. Sekretaris Jendral Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Hewan
    Indonesia  97/99
4. Ketua Delegasi Studi Banding Pendidikan Kedokteran Hewan
    Indonesia - Malaysia 97
5. Personalia Manager PT SCo Prima Inovatindo 2000-2002
6. Direktur PT ABCo Sugesti Motivatindo  2003 – 2014





  BUKU YANG TELAH DITULIS
  1. 30 Hari Mencari Jati Diri (Best Seller) terjual lebih dari 39.000 buku.Tahun 2003
  2. Spirit Of Success ,ABCoPulisher. 2006
  3. BETHE 5 Karakter Idola Pecundang Sejati, PustakaInti Jakarta, 2007
  4. Aura Kemenangan, ABCo Publisher 2008
  5. Motivadrenalin, Meningkatkan adrenalin motivasi menuju sukses dan bahagia. ABCo Publisher 2008
  6. Motimorphosis, MotivasiMenujuPerubahan. ABCo Publisher 2010

MATERI TRAINING
  1. Auto Sugesti Power Menggali Sugesti dan Melejitkan Potensi Bahagia Sukses dan Mulia dalam kehidupan sehari hari.
  2. Management Of Change
  3. Love Touch Parenting (Mengelola Emosi Buah Hati menjadi Prestasi)
  4. Aplikasi Hypnosis untuk Guru dalam pembelajaran.
  5. Sugesti Power Healing  (Terapi dengan kekuatan sugesti)

  PENGALAMAN TRAINING
1.    PT Telkom, JICT (Jakarta International Container Terminal), PT Coca Cola, PT Bank Mandiri, Telkomsel, Garuda Food, Asuransi Tripa Syariah,    Asuransi Takaful, Asuransi Prudential, Asuransi Ekspor Impor, PT Indosat, Bank Permata, PT Kangean energy Jakarta, DepartemenPertanian RI, Departemen Perdagangan RI, KementrianPemuda dan Olahraga RI, Departemen Kelautan dan Perikanan RI, Direktorat Pajak RI.
2.    Perguruan Labschool Jakarta, Perguruan Al AzharPusat, Perguruan Madania Bogor, Perguruan Al Ittihat Rumbai Riau, Pesantren Baabussalaam Riau, Diniah Putri Padang Panjang, SMA Negeri 8 Jakarta, dan beberapa sekolah unggulan RSBI di Indonesia. dan masih banyak lagi.





Beberapa catatan yang didapat saat belajar menulis online sesi ini adalah sebagai berikut.
Momentum saat ini, di mana anak-anak belajar dirumah, guru-guru belajar untuk memiliki seni dicintai dan mengajar secara menarik bagi anak-anak.
Berdasarkan niat, guru itu ada 2 macam :
1.      Guru Betulanyaitu yang dari awal sudah niat jadi guru. Memang memiliki niat untuk menjadi guru. Guru betulan bisa jadi guru yang diidamkan.
2.      Guru Kebetulan. Kebetulan ada lowongan jadi pengajar, kebetulan lulus dari universitas, sambil menunggu panggilan kerja, maka menjadi guru dulu. Kebetulan ada yayasan orangtua yang butuh guru. Kebetulan ada teman yang mengajak sehingga dari pada menganggur lebih mengajar. Ini akan menjadi salah jika diteruskan dan tidak mau belajar. Kecuali, guru tsb mau belajar menjadi guru betulan.
Sangat penting bagi seorang guru untuk mencintai ilmu yang akan diberikan kepada siswa, mencintai profesinya, dan memberikan inspirasi bagi siswa-siswanya.

Berdasarkan kinerja ada 3 tipe guru:
  1. Nyasar: guru yang tidak punya tujuan dan arah, guru tersebut harus segera sadar akan kondisi ini
  2. Bayar: guru yang energinya tergantung pada finansial. Mengajar berdsasarkan energi uang
  3. Sadar: guru yang kehadirannya dikasihi oleh siswanya dan kata-kata guru memberi inspirasi dan berdampak baik bagi kehidupan siswanya

Mengajar gaya motivator adalah mengajar sebagai guru yang sadar dan memberikan keilmuan yang benar dan mengajar siswa untuk mengerti lingkungannya dan dampak berdampak bagi kehidupan siswanya.

Guru yang hebat adalah guru dapat melakukan evaluasi, perbaikan, dan terus belajar untuk mau maju.

Pengetahuan akan berguna jika pengetahuan itu diterapkan.

Empat peran guru yang sangat penting yang sering terlupakan oleh para guru adalah mengajar, mendidik, menginspirasi, menggerakkan. Terlupakan artinya kebanyakan guru hanya berhenti pada peran mengajar.
Menjadi guru yang menarik dan menyenangkan merupakan salah satu dari 5 langkah penting untuk menjadi guru yang mengajar gaya motivator.

Tiga langkah menemukan nilai tambah siswa:
  1. Diterima
  2. Diizinkan
  3. Dirindukan

Beberapa langkah berikut perlu dilakukan agar guru dirindukan, dicintai dan menginspirasi:
Persiapkan diri menjadi pribadi menarik
Hal yang termasuk di dlaamnya adalah penampilan dan perilaku guru, baik di dalam kelas dan di luar kelas. Ini akan menjadi guru tersebut layak diizinkan oleh siswanya. Jika siswa mengizinkan maka mereka akan memerhatikan guru tersebut dan bukan sekedar melihat, dan mendengarkan bukan sekedar mendengar.

Dalam pikiran siswa ada dua pintu: mengizinkan dan tidak mengizinkan.
1.      Jika pintu mengizinkan terbuka, maka siswa akan senang dan nyaman belajar dengan guru tersebut
2.      Jika pintu tidak mengizinkan terbuka, maka siswa tidak suka belajar. Materi yang disampaikan guru tidak akan sampai ke pikiran dan hati siswa

Guru harus mengenal siswa yang diajarnya sehingga guru dapat bersikap melayani dan bukan dilayani, menghargai dan bukan dihargai.

Beberapa tips untuk membuka pintu mengizinkan:
1.      Guru masuk ke kelas dengan senyuman, 1225 (1 dari hati, 2 cm kanan kiri, 5 detik)
2.      Guru menyapa dengan salam seerpti: "Semoga yang menjawab salam saya, cerdas otaknya", atau "Semoga yang menjawab salam akan menjadi orang sukses".
3.      Memberikan apresiasi dengan berkata "saya suka mengajar di sini", "kelas ini penuh semangat", "kalian hebat". Berikan ungkapan bahwa guru menyenangi siswanya dan bangga kepada mereka.
4.      Memerikan simulasi (ice breaking) sebelum pembelajaran dilakukan.
5.      Gunakan prinsip “Tempa besi selagi panas”. Guru mesti jeli melihat kebaikan siswa. Memberikan apresiasi baik secara personal ataupun massal. Gunakan setiap momen yang tepat untuk memberikan pujian itu.

Menemukan nilai tambahnya, nilai unggulnya dan masuklah melalui itu
Menilai setiap orang menurut kesanggupannya, menurut kemampuannya masing-masing. Siswa akan makin percaya diri jika diberikan tantangan sesuai kemampuannya.


Penulis: Grefer E. D. Pollo, dari  SDH Kupang Prov. NTT, Blog: gedpollo.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com, IG: ged.pollo

4 comments: