Wednesday, April 29, 2020

Cara mendesain buku Pembelajaran


cara mendesain buku pembelajaran
Setelah mengikuti beberapa sesi kuliah online tentang menulis dan menerbitkan buku, sebagai guru yang belajar menulis alangkah baiknya jika dapat juga mendesain buku pembelajaran. Namun, tentunya ini bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Dalam mendesain buku pembelajaran menguasai rancangan pembelajaran merupakan hal penting yang perlu diketahui, meskipun ini adalah bagian dari keseharian seorang guru. Rancangan pembelajaran inilah yang nantinya akan membantu penulis memfokuskan tulisan.

Pada kuliah online via WA yang dilakukan pada tanggal 28 April 2020, pukul 13.00-15.00 WIB ini, Dr. Paidi, S.Pd., M.TPd diundang oleh Bapak Wijaya Kusumah, pengelola kuliah online via WA ini untuk menyampaikan materi tentang Cara Mendesain Buku Pembelajaran. Pak Paidi, kesehariannya adalah Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu, Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu dan dosen FISIP UNIB sekaligus dosen pascasarjana TP UNIB hingga saaat ini. Beliau dilahirkan di Bantul, 01 Januari 1971. Kuliah ini dimoderatori oleh Pak Bambang Purwanto dari Bandung

Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran yang sudah ada dapat digunakan untuk menemukan solusi dan memecahkan masalah, melakukan prediksi pembelajaran, membantu menulis secara tersistematis, menjadi pedoman kerja, efektivitas dan efisiensi waktu kerja, dan lain-lain. Karena itu dalam mendesain pembelajaran diperlukan panduan format menulis buku pembelajaran, struktur isi bukunya, dan merancang perkembangan bukunya.

Dalam melakukan pemdekatan desain buku pembelajaranya, Pak Paidi mengacu kepada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey. Dari pendekatan tersebut didapatilah beberapa langkah proses perancangan desain pembelajaran. Langkah-langkahnya dapat diuraikan sebagai berikut.



Langkah 1
Mencari dan mengupulkan data dan informasi dari pengguna, dalam hal ini siswa mengenai materi-materi apa saja yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut
Langkah 2
Setelah langkah 1 dipenuhi atau didapat, selanjutnya melakukan identifikasi kebutuhan siswa terhadap mata pelajaran/bahan yang akan didesain
Langkah 3
Menyusun analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan didesain
Langkah 4
Mengumpulkan data dan informasi mengenai gambaran karakteristik siswa atau pengguna dari buku yang didesain
Langkah 5
Menyusun rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional)
Langkah 6
Melakukan penyusunan TES
Langkah 7
Menyusun rancangan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (Pak Oaidi melakukannya secara blended learning)
Langkah 8
Mengembangkan dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang akan didesain dibedakan menjadi 2 model, yaitu bahan tercetak (hardcopy) dan bahan online (softcopy). Untuk desain bahan pembelajaran (buku/hardcopy) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online (softcopy) bisa menggunakan teori hannafin)
Langkah 9
Setelah langkah 8 terpenuhi, maka perlu dilakukan evaluasi formatif sebagai berikut:
  1. one-to-one expert: melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa)
  2. One-to-one learner: melibatkan 3 orang siswa menurut perbedaan peringkat, mulai dari peringkat atas, menengah dan bawah
  3. Evaluasi Small group: melibatkan sekitar 9 siswa yang berasal dari kelompok, menengah dan bawah
  4. Field trial: tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompok atas, menengah, dan bawah.
Tiap tahapan dari ketiga tahapan di atas (1-3), akan menghasilkan draf bahan pembelajaran, dan setelah tahapan keempat (field trial), baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
Langkah 10
Untuk langkah ini disebut Evaluasi Sumatif yang merupakan langkah terakhir, akan dilakukan oleh pihak lain dan tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran.

Penerbitan Buku Desain Pembelajaran
Salah satu harapan dari perancang buku pembelajaran adalah menerbitkan buku tersebut. Untuk keperluan ini, pihak penerbit bisanya telah memiliki format baku atau standar tertentu, sehingga penulis buku perlu mengacu kepada format baku atau template dari penerbit tersebut.


Beberapa petikan dari sesi tanya jawab
Pertanyaan
Assalamualaikum..selamt sore menjelang siang pak Paidi mau tanya :
1.Setelah meliht dan memahmi PPT, Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain beljr utk program sekolh Afirmasi  dan mirip classroom kira2 tangapan bpk seperti apa?
2.Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN Bengkulu?
 Atas jawabnya terims banya Andy Muhtadin -Beltim-Babel
Jawaban
Terimakasih Mas Andi (Babel), utk pertanyaan 1, kebetulan sy pernah merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bkl, dimana waktu itu pihak sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk siswanya yg melaksanakan di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah konsep namanya blended learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg dipakai siswa dan guru kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabngkan antara pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2. Untuk cara praktisnya sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7 ttg Pengembangan Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)

Pertanyaan
kenalkan nama saya *Rasita* dari Kab Mukomuko Bengkulu tugas di SDN 16 Penarik
untuk langkah yg ke 9 mencari pakarnya agak susah di daerah bagai mana mengatasinya, apa lagi kami dari SD agak terbatas kemampuan serta personilnya.
Terima kasih
Jawaban
Untuk pertanyaan mbak Rasita, alhamdulilah utk pakar yg dimaksud  Prodi S2 Teknologi Pendidikan Unib sudah banyak mbak yang bisa, dengan syarat ybs sudah mencapai kualifikasi S3/Doktor (Pendapat Sugiyono dalam Bukunya R&D) atau juga di kampus atau lembaga lain juga bisa selagi sudah ada bukti kepakarannya mbak

Pertanyaan
Selamat Sore Pak Dr. Paidi, Perkenalkan saya Supyanto dari Kota Bekasi, mohon penjelasan dalam desain Instruksional itu mengenal ada tes formatif dan sumatif. Apa bedanya?
Jawaban  
Untuk pertanyaan mas Supyanto, yang dimaksud TES Formatif disini adalah tes yang dibuat (modelnya bisa multiple choice, Essay dll) atas materi yang ada di bahan pembelajaran. Tes ini dibuat oleh si perancang buku yng sebeluamnya telah melalui telaah oleh pakar dan uji validitas maupun reabilitasnya. Sedangkan Tes Sumatif dalam konsep desain ini adalah penilaian oleh lembaga lain (eksternal) atas kelayakan bahan yang dibuat oleh si Perancang buku tsb.

Pertanyaan
Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget.
Ridwan Nurhadi
Jawaban
software yang pernah sy untuk e-learning tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak SMKN 1 Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy coba mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om Jay

Pertanyaan
Sy Bu Iez dari Lumajng
Bertanya apakah langkah2 mendesain cara mengembangkannya sama dg model dick and Carry ya
Terima kasih
Jawaban
Betul mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick & Carrey
Namun mbak Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8 selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya

Pertanyaan
Tanya yg kedua: ang di dimaksd dg Research versi penerbit  ini apakah blended learning yg dimaksd Bapak
Jawaban
heeee bukan, kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan tertentu yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut utk keuntungan penjualan dll
Pihak penerbit biasanya sudah punyak team editor sendiri, seperti yang pernah sy lakukan untuk memperbaiki draft buku di Penerbit Salemba IV - Jakarta, sehingga buku tsb bisa dicetak/diterbitkan oleh Salemba IV

Pertanyaan
saya ika s. Dari tangerang , boleh dijelaskan mengenai teori rothwel dan teori hannafin pada langkah ke 8 dalam.mendesain pembelajaran
Jawaban
Maaf sy ada salah tulis tadi Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya

Pertanyaan
setelah membaca semua materi yg berisi langkah pembuatan design pembelajaran saya masih belum bisa membayangkan hasil akhirnya. Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk hasil design pembelajarannya, apakah menjadi sebuah buku atau yg lainnya? Bagaimana cara penerapan hasil design pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih. Sri indayani Lamongan
Jawaban
Untuk mbak Sri, kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk  model pembelajarannya sudah ditentukan

Pertanyaan
Noralia Semarang. 
Ijin bertanya,saya pernah melakukan penelitian R&D untuk tesis saya dulu, saya mengambil judul pengembangan modul pembelajaran. Dan itu saya penelitian hingga menjadi produk akhir yang bagus bisa sampai 6 bulan, padahal hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa kali  diujikan ke kelas besar shg dapat prototipe produk yang bagus.
pertanyaan saya, 1. untuk pengembangan bahan ajar seperti yang bapak laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun pelajaran, butuh berapa lama pak penelitiannya?
2. Apakah tiap bab materi ajar di buku ajar yang dikembangkan harus diujikan di kelas besar atau hanya kita ambil sampel salah satu materi ajar saja?
Terima kasih
Jawaban
1. waktu yang dibutuhkan  untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6 sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai; 2. Iya betul setiap bab harus diujikan untuk tahap Small group dan Field trial


Resume Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Bapak Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
28 April 2020
Penulis: Grefer E. D. Pollo, dari  SDH Kupang Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com, IG: ged.pollo

0 comments:

Post a Comment