Hari Selasa, 31 Maret 2020, pukul 19.00-21.00
WIB, adalah lanjutan kuliah online via WA bersama Bapak Wijaya Kusumah alias
Omjay, dengan pemateri Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. dalam menulis, beliau adalah
seorang pendidik yang sangat berharap agar anak bangsa semakin sadar akan
potensinya dan sukses dunia akherat. Beliau benar-benar menghidupi apa yang
beliau impikan. Hal ini terbukti dari karya-karya tulisan yang sudah dihasilkan
seperti di tautan berikut
- https://astutianamudjono.wordpress.com/2020/03/24/better-late-than-never/
- https://astutianamudjono.wordpress.com/2020/03/18/caraku-menulis-setiap-harioleh-mudafiatun-isriyah/
dan dampak dari apa yang telah beliau lakukan
melalui berbagai kesempatan untuk berbagi.
Memulai
Kelas Menulis
Dalam sesi kali ini dilaksanakan berbeda dengan
sesi yang lain, yakni Ibu Sri menyampaikan materi melalui pesan suara (voice)
dan peserta boleh bertanya menggunakan pesan suara atau pesan teks. Keunikan yang
kedua adalah Ibu Sri memberi kesempata kepada peserta untuk mengusulkan topic apa
yang mau didiskusikan. Beberapa pilihan materi diusulkan seperti pentigraf, namun
akhirnya lebih diarahkan kepada mendiskusikan berbagai macam kebutuhan dan
kesulitan peserta dalam menulis.
Meskipun demikian, Ibu Sri masih sempatkan diri
untuk mengingatkan peserta mengenai pentigraf. Beliau mengatakan bahwa pentigraf
yang bagian sebagian peserta adalah hal baru, perlu dikerjakan secara
konsisten. Misalnya menggunakan pentigraf dalam cerita pendek. Tiap cerita
pendek terdiri dari 3 paragraf, yakni paragraf pembuka, isi, dan penutup. Saat menulis,
pastikan bahwa kalimat-kalimat dalam pentigraf harus bisa menggambarkan
kejadian yang skalanya lama dan ditulis secara sepintas, namun bisa dipahami
pembaca. Demikian pula, saat Ibu Sri menyinggung tentang membangun personal blog. Seorang penulis personal blog mesti memiliki tujuan di
dalam menulis. Tujuan menulis itu sangat baik jika diarahkan untuk bisa
berbagai visi dan motivasi, supaya jika tidak ada lagi mereka sudah suatu saat
nanti, berbagi telah berbagi kehidupan dengan orang lain, setidaknya melalui
tulisan-tulisan mereka.
Selanjutnya, Ibu Sri juga menyampaikan hal penting
bahwa beliau sendiri memiliki tujuan dalam menulis, yaitu:
1.
berbagi pengalaman
2.
memotivasi diri sendiri dan orang lain
3.
supaya selalu dikenang walaupun penulis
tersebut telah wafat
Kemudian Ibu Sri memberikan saran bagi penulis yang
telah memiliki beberapa file tulisan sangat baik jika dijadikan buku. File-file tersebut bisa diambil
dan disusun kembali menjadi buku dengan memberikan 1 tema yang terpusat pada
konten dari seluruh file itu.
Demikian juga agar seorang penulis tetap
memiliki semangat yang terjaga agar bisa terus menulis maka mereka harus
berkumpul dengan orang yang satu prinsip. Misalnya, dengan omjay, saya, dan
kawan-kawan lain yang semangat menulis dan bisa saling mengingatkan dan berbagi
serta punya target.
Ada juga orang-orang yang sudah memiliki buku harian.
Buku-buku itu bisa menjadi celengan yang sangat berharga dan dijadikan buku memoar.
Buku memoar lebih seperti sebuah true
story dan berbeda dengan biografi.. dalamm buku memoar, tidak perlu ditulis
semua kejadian sepanjang hidup tetapi diambil cerita-cerita yang bisa dijadikan
teladan bagi orang lain, menjadi contoh hidup entah baik atau tidak. Asalkan bisa
diambil hikmatnya dari kisah-kisah itu. Atau, dapat pula diambil dari pengalaman
saat masa remaja, kenangan-kenangan tertentu, melihat album-album keluarga semua
ini bisa menjadi alat bantu yang baik dan membangkitkan semangat dan passion untuk menulis.
Ada beberapa penulis daerah yang tertarik untuk
menulis topik-topik yang berkaitan dengan kearifan lokal lalu dibukukan dalam
bentuk komik. Buku-buku seperti ini sangat dibutuhkan oleh penerbit mayor.
Pembelajaran
menulis pada sesi kali ini lebih didominasi oleh diskusi antara Ibu Sri sebagai
pemateri dengan peserta. Berikut beberapa petikannya (dengan beberapa perubahan oleh
penulis)
Pertanyaan
Bu ada orang yang menggunakan nama pena dalam
bukunya, seberapa nama pena, dan apakah berpengaruh dalam penjualan?
Jawaban
Masalah nama pena adalah salah satu kenyamanan
dari penulis itu sehingga percaya diri atau tidak ingin dikenal nama aslinya. Bu
sri juga suka gunakan nama pena. Tapi karena mengingat sudah punya nama asli
yang diberikan oleh orangtua jadi digunkana nama asli.
Untuk buku nonfiksi sebaiknya gunakan nama
asli. Kecuali jika buku fiksi sepperti novel, mungkin bisa digunakan nama pena.
Utk buku best practice adalah pengakaman mengajar jadi bisa didahului dengan
pendahuluan dengan satu gaya mengajar yang bisa buat anak-anak berhasil saat
mengajar.
Pertanyaan
Bu, apakah ada batasan jumlah halaman baik
fiksi maupun nonfiksi untuk disebut buku?
Pak guspur
Jawaban
Jika utk penilaian angka kredit, min 60
halaman. Utk buku lain seperti kumpulan puisi bisa kurnag dari 60 halaman. Atau
bisa sesuaikan dengan kebutuhan menulis.
Pertanyaan
Pak roni
Ini blog ke berapa? Sejauh ini sudah berapa
buku yag terbit dari blog yang banyak ini? Menulis itu kenikmatan jiwa. Ini pernyataan
saya, pendapat ibu sendiri tentang menulis?
Jawaban
Blog saya masih kalah dengan blog pak roni.
Pertanyaan
Eva hariyati, SMA N 1 Kupang
Saya suka menulis tentang buku pelajaran. Tapi setelah
menulis di bagian pendahuluan jadi blank dan hilang arah dalam menulis. Mohon bimbingan
langkah-langkah dan tips untuk itu. Terima kasih
Jawaban
Hampir semua penulis pemula alami hal yang
sama. Saya sendiri juga pernah alami hal yang sama saat diminta menulis buku
ajar yang asli dan tidak boleh copas. Untuk memperkaya tulisan buku ajar kita
sehingga dikawal sampai selesai, harus disiapkan outline, lalu kumpulkan
buku-buku referensi penunjang, googling dengan kata kunci yang dicari, dibaca,
lalu dikerjakan satu per satu. Juga harus tahu segmen pasar dari buku itu.
Pertanyaan
Simon anunu-kupang-NTT
- Mau tulis tentang buku
biografi. Bagaimana cara menulisnya
- Senang menulis supaya
bisa asilkan 1 buku
Jawaban
bisa dibuatkan memoarnya saja. Kalau biografi
dimulai dari asal usul, masa kanak-kanak, remaja, dan seterusnya. Kalau memoir bisa
diambil cerita-cerita yang bisa menjadi contoh dan teladan. Misalnay dari
kehidupan dan didikan yang mengalami perubahan sehingga menjadi orang yang baik
dan berdampak. Lalu buatkan kerangkanya. Menulis sesuai dengan apa yag disukai
dan dikuasai.
Pertanyaan
Apa kelebihan dan kekurangan antara e-book dan
buku yang dicetak?
Jawaban
Buku cetak lebih mudah, lebih abadi, dan bisa
dibawa ke mana saja dan bisa ditandai. E-book tergantung dari jaringan
internet. Mata juga bisa lelah jika baca e-book. Tetapi kembali kepada kesukaan
pembaca. Penulis pemula tidak perlu kuatir jika ada persaingan antara e-book
dan buku cetak. Baik juga dibuat dalam 2 versi ini dan siakan pembaca yang
memilih
Pertanyaan
Untuk penulis pemula baiknya dimulai dari mana?
Jawaban
Untuk penulis pemula bisa memulai dari hal-hal
yang kecil yang disukai dan dikuasai
Resume Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Dra.
Sri Sugiastuti, M.Pd
31 Maret 2020
Penulis:
Grefer E. D. Pollo, dari SDH Kupang
Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com,
IG: ged.pollo
saya ikuti sebagai penonton saja. Tidak bisa konsentrasi karena telah pindah channel sejak materi ketiga kira-kira begitu. Selanjutnya hanya pantau saja. Hari ini pun saya pantau. Pemateri dan pesertanya hebat-hebat, terbukti dari materi, pertanyaan dan jawaban. Lanjutkan
ReplyDeleteterima kasih pak roni, terus berkarya
DeleteMantul
ReplyDeleteterima kasih omjay saya terus belajar menulis
Delete