Thursday, April 30, 2020

ALAH BISA KARENA BIASA


Alah bisa karena biasa, belejar, belajar, dan belajar menulis-PGRI
Sesuatu yang awalnya sukar jika sering dilakukan dan terus menerus akhirnya menjadi suatu kebiasan dan lebih mudah dikerjakan. Bayangkanlah seorang anak yang baru belajar berjalan, awalnya sering jatuh. Namun, karena terus dicoba dan coba, jatuh, bagun, jatuh, bangun dan terus berjalan, akhirnya dapat berjalan bahkan berlari dengan trampil.
Seperti hal itu, demikianlah menulis. Orang yang terus belajar menulis, belajar dan belajr, maka suatu saat akan sangat trampil, bahkan menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk dihentikan.

Rabu, 29 April 2020, pukul 13.00-15.00 WIB, Bapak Dr. Uswadin menyampaikan sebuah materi kuliah online via WA dengan judul Belajar, Belajar, dan Belajar Menulis Setiap Hari. Dr. Uswadin dilahirkan di Brebes, 15 Maret 1968. Menyelesaikan pendidikan MP S3 di UNJ. Sehari-hari bekerja sebagai guru SMP di Labschool Jakarta, dan Kebayoran, Pengembang Labschool UNJ, dan pernah menjadi Kepala SMP Labschool Cibubur 2011-2019. Kuliah hari ini seperti biasa di-manage oleh Bapak Wijaya Kusumah yang sering disapa Omjay. Menulis adalah sesuatu yang sebenarnya tidaklah sukar karena, bagi mereka yang bersekolah, menulis adalah pekerjaan setiap hari. Namun, kenyataannya tidaklah demikian. Banyak orang yang sulit untuk menulis, bahkan para penulispun sering kehabisan ide untuk menulis. Belum lagi berbagai alasan lain, seperti rasa takut dan rasa malas.

Perhatikan Hal-Hal Ini
Dalam mempejari suatu bahasa, ada empat ketrampilan yang akan dilatih, yakni ketrampilan berbicara, mendengar, membaca, dan menulis. Ya, menulis membutuhkan ketrampilan tersendiri, dan seperti ketrampilan yang lainnya, ketrampilan menulispun harus dilatih setiap hari dan terus-menerus. Supaya ketrampilan ini terasah dan berkualitas, maka di dalam latihan perlu dilakukan evaluasi terhadap kelemahan-kelemahan tulisan yang ada. Dengan demikian, maka akan menghasilkan tulisan yang lebih baik.

Berkaitan dengan apa yang disebutkan di atas, hal-hal berikut perlu diperhatikan dengan baik.
Mengalahkan diri sendiri
Ada orang yang berkata bahwa musuh terbesar seseorang bukanlah melawan penjajah asing, bukanlah melawan mereka yang pintar, bukanlah melawan para penindas, bukanlah melawan semua yang ada di luar diri, tetapi musuh yang terbesar adalah melawan diri sendiri. Salah satunya adalah melawan kemalasan dan ketidakpercayaan diri seperti pikiran dan perasaan bahwa tulisan sendiri tidak baik, tidak berbobot, dan tidak memiliki makna.
Menyiapkan waktu untuk menulis
Cara yang terbaik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan adalah dengan memulainya. Apapun yang akan dikerjakan tidak akan pernah selesai, jika tidak dimulai. Demikianpun dengan menulis. Seorang penulis perlu menyiapkan waktu khusus untuk menulis dan menuangkan idenya. Jika ide itu belu ada atau belum dating, maka pancinglah dia. Mulailah dengan menulis apapun yang ada di sekitar, yang terlihat, yang dirasakan, yang didengar, dan sebagainya.
Memafaatkan ide
Ide sulit diprediksi kapan datangnya dan di mana datangnya. Ide itu sangat mahal dan sulit untuk kembali jika dia sudah pergi. Karena itu, manfaatkanlah setiap ide yang datang dan tuliskanlah. Dr Uswadin, memiliki kebiasaan unik yang sangat baik berkaitan dengan hal ini. Saat ide muncul beliau langsung menuliskannya entah di kertas, handphone, dan lain-lain. Sesuatu yang ditulis itu masih bersiafat dotpoint. Menulis dimulai dari ide, yakni ide utama supaya ada konten yang jelas atau tujuan yang jelas. Jadi, mulailah menulis. Memulai adalah sesutau yang baik, dan jangan tunggu sampai ketrampilan sudah sempurna baru mau menulis. Tulisan yang baik adalah tulisan yang sudah selesai.




Dua contoh dotpoint dari ide Dr Uswadin yang dituliskan di lembaran kertas


Kedua lembaran kertas di atas, memuat ide yang ditulis saat Dr Uswadin sedang santai. Beliau bersegera menuliskannya karena kuatir ide itu akan segerap menuap dan lenyap dari kepala. Maka, beliau segera mengambil bolpoin dan buku kecil untuk menuliskannya. Setelah itu, saat waktu dan suasana yang tepat beliau menuangkan ide itu menjadi tulisan yang lebih lengkap. Berikut ini, hasil dari coretan ide di atas karya Dr Uswadin.

Mengambil Hikmah dibalik Pandemi Covid-19
Adanya sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16). Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.
Wabah virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah. Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan belajar di rumah (work from home and home  learning).
Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa, ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar. Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31 GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679 orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).
Kebijakan-kebijakan strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi dampak-dampak yang timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun temurun di Indonesia.
Hal-hal di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta. Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
- Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
- Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
- Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
- Adanya kesadaran dari masyarakat bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua selama home learning merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Mereka ingin segera kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah dan belajar di sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa belajar di sekolah lebih menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan, guru dan lingkungan yang lebih luas.
- Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari google, ada zoom cloud meeting, web sekolah, whats app group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam pembelajaran.
- Polusi udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih. Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di Selruh Eropa serta China mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen. (liputan6.com)
- Bumi semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.
- Menurunnya emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. ( https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
- Satu hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu dekat.
- Kesadaran membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan, bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan baerupa makanan dan minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah beberapa hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar kegembiraan dan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan, menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at home and keep health), serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan.
Memasuki Ramadhan 1441 H marilah kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah covid-19 ini dapat segera berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat normal kembali dengan suasana yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia. Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang. Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan dan bersama kesulitan ada kemudahan.

Setelah tulisan ini jadi, beliau mengirimkannya ke beberapa media online dan diterima oleh redkasi untuk diterbitkan. Berikut contohnya, Mengambil Hikmah di Balik Pandemi Covid-19 - https://www.teraslampung.com/mengambil-hikmah-di-balik-pandemi-covid-19/, https://channel9.id/43292/mengambil-hikmah-dibalik-pandemi-covid-19/, dan Mengambil Hikmah di Balik Pandemi Covid-19 - https://klikanggaran.com/opini/mengambil-hikmah-di-balik-pandemi-covid-19.html.

Selain dimuat di media online, beliau juga dan memberanikan diri untuk mengirimkan tulisannya ke media cetak.



Hal ini akan memberikan apresiasi tersendiri bagi diri sendiri karena tulisan yang dibuat dapat dimuat apalagi di surat kabar yang sudah populer atau berskala nasional. Tulisan-tulisan seperti ini, yang di upload di-blog sendiri juga bisa menjadi media informasi banyak orang.

Berikut ini, contoh yang lain dari tulisan Dr. Uswadin yang juga di-share ke media sosial, seperti facebook dan whatsapp group.

PESANTREN BAITI JANNATI
Oleh: Uswadin

Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.

Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.

Pulangnya santri dari pondok pesantren  kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.

Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.

Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.

Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.


Sesuai dengan tugas, peran, dan jati dirinya sudah barang penting bagi seorang guru untuk menulis. Karena itu, jika terbiasa menulis maka tulisan-tulisan guru itu dapat ditingkatkan menjadi sebuah buku, misalnya dari kumpulan materi yang diajar menjadi buku pelajaran.

Beberapa petikan dari sesi tanya jawab
Pertanyaan
Mohon ijin tanya pak uswadin..Kalau hasil sebuah penelitian ilmiah mau dijadikan Buku populer, apakah ada persyaratannya. Terima kasih
Jawaban
Wah ini bagus sekali kalau dilakukan. Karena kalau hasil penelitian data dan faktanya sdh bisa dikatakan valid. Berbeda dg yg baru opini saja.
Jadi bisa saja dijadikan tulisan populer tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan difahami.
Carannya antara lain dapat dilakukan dg
1.      Mengambil latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa yg simpel saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab
2.      Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tsb. Ini bisa di bagi menjadi 3 atau 4 bab.
3.      Rekomendasi apa dari penulisan tsb dalam 1 bab.
4.      Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
5.      Tambahkan gambar atau foto atau data yg membuat tulisan menjadi lebih menarik.

Pertanyaan
Luar biasa Pak Uswadin. Karya melimpah, tulisan panjang dan tetap memesona. Kalau saya mencoba menulis, pendek saja terasa kurang memesona. Apalagi yg panjanggg begitu. Tampaknya tulisan Bapak mengalir deras spt hujan lebat hingga membanjir. Bgm trik agar tulisan kita mengalir dan memesona? Terima kasih.
Isminatun, Sukoharjo
Jawaban
Bu Ismi... saya sdh membaca blog ibu...tulisannya juga sdh bagus. Menulis menulis dan belajar menulis. Saya juga masih belajar. Yg penting jgn dipaksakan kalau sdg tidak mood. Suasana batin sgt mempengaruhi dalam menulis. Sebelum di upload mimimal baca 3x dan nanti kita akan menemukan kekuranagnnya. Syukur kalau ada kawan yg mau baca sebelum di upload

Pertanyaan
Pak uswadin, saya Yeni dari pati.
Kalo mau mengirim tulisan ke media online apakah ada persyaratan tertentu?
Kalo boleh, minta link atau chanel agar bisa mengirimkan tulisan.
Terimakasih
Jawaban
Wass Bu Yeni...
Kalau mau kirim tulisan media online bisa lihat di bagian redaksi dan tata cara mengirim artikel di media tsb. Media online sangat butuh tulisan utk konten2 mereka.

Pertanyaan
Pak Uswadin, mohon arahan bagaimana strategi menulis menulis sebuah artikel untuk dimuat media cetak. Dede Idawati, Gresik
Jawaban
Strategi yang dilakukan adalah memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sdh dinilai layak maka akan diterima...karena kita juga bersaing dg tulisan2 lain. Ditolak atau tidak diterima jgn membuat kita putus harapan. Apalagi sekarang hanya modal email.

Pertanyaan
Terimakasih pak Uswadin, materi yang sangat menarik, Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menuangkan ide itu bisa mengalir, saya sudah mencoba, suatu saat buntu, hilang ide itu, klo boleh share sedikit lagi pak, terimakasih. Lusia Curup.
Jawaban
Menuangkan ide agar mengalir kita buat runtutan dulu dalam kinsep2 kita. Setelah kita anggap runtut baru tuangkan dalam tulisan. Setelah tulisan jadi kita baca2 dan baca... kemudian tinggal bebrapa waktu 1 atau 2 jam baru kita baca lagi. Saya menulis yg di atas memerlukan waktu 4 jam dari konsep menulis dan koreksi sampai jadi.

Pertanyaan
senang sekali bisa belajar dengan Bapak Uswadin. Mau nanya. Berapa lama 1 ide yang didapat bapak kemudian diterjemahkan dalam bentuk tulisan? Setelah tulisan2 itu terkumpul berapa lama bapak dapat membuatnya menjadi buku dan bagaimana cara menyatukan ide2 terserak yang didapat tadi? Suheri Tangerang

Jawaban
Pa Suheri... ide yg ditulis menjadi tulisan bergantung kita dan kesempatan serta kemauan kita. Seperti contoh coretan saya dapat malam hari waktu tidak bisa tidur karena ada ide.... jadi sekitar pkl 01.00 saya tuangkan ide tsb di kertas. Dan akhirnya saya bisa tidur. Dari coretan tsb saya memakan waktu 3 hari mencari waktu dan kesempatan yg pas dan tepat. Setelah itu saya tulisskan lebiih kurang 4 jam spt jawaban sebelumnya. Menjadi buku tinggal kita mengkompilasi dari blog kota atau tabungan tulisan  kita. Ini tergantung kita bisa tahunan. Buku sekolahku inspirasiku 4 th

Pertanyaan
perkenalkan saya Rizky Satrya guru SDN DOYONG 1 Tangerang
Izin bertanya.
Bagaimana cara membangun kepercayaan diri dalam menulis?
Jawaban
Pa Rizky... awal memang tidak percaya... tapi terus saja menulis menulis dan belajar menulis...nanti kita akan mendapat kepercayaan diri. Gaya menulis orang tidak sama pasti ada sisi2 lain yg dimiliki kita.
Pertanyaan
1.      Apa yang harus dilakukan jika di tengah proses menulis tiba-tiba blank tidak bisa melanjutkan tulisan.
2.      Bagaimana caranya agar penulis  bisa konsisten menulis
3.      Bagaimana ciri tulisan yang disukai banyak orang.
Jawaban
  1. Jika saat menulis nge blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu rest atau rilek dulu. kalau sdh fresh tinggal lanjut. Jangan maksakan kalau lagi nge blank nulis, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan.
  2. Unuk konsisten memang berat, saya pun belum bisa setiap hari menulis, karena jangan memaksakan kalau memang kita belum ade ide, menuliskan hal-hal yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya.
  3. Caranya ya kita sering baca tulisan orang2 yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. berlatih, berlatih dan berlatih.  Minta saran dari orang lain juga bagus juga

Pertanyaan
Slmt Sore Pak Uswadin, kmbli sy disegarkn dgn materi hari ini, mnurut pngalman Bpk. Bgamna mngatasi rasa tdk percaya diri dgn ap yg ditulis ? Trima Ksih. -Bernad-Toraja
Jawaban
Pa Bernard, rasa tidak percaya diri pasti muncul pak. itu alamiah.... sama pada saat orang baru beljajr pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja sudah bagus. Nah untuk menulis pun demikian perlu latihan dan latihan, nanti kita akan merasa kalau sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya diri.

Pertanyaan
Mat sore Pa Uswadin. bagaimana mengembangkan ide menjadi sebuah tulisan, jika ide yang muncul kapan saja itu mengandung banyak hal yang tidak berhubungan? (Benny Belang - Kupang)
Jawaban
Pa Benny Belang, wah kalau banyak ide tinggal ditangkap saja itu bagus pak. Tuliskan ide2 tadi dan kumpulkan mana yang setema atau serupa bisa mendukung ide lain. Jika idenya berbeda 180 derajat maka itu bisa menjadi tulisan yang banyak. Misal Covid 19 dengan disiplin, dengan tradisi, dengan ekonomi dengan pendidikan ini bisa menjadi banyak tulisan

Pertanyaan
Terima kasih kepada Pak Dr. Uswadin, M.Pd.,  atas sumbang pemikiran dan motivasinya.
Saya selalu terbentur  pada ending tulisan. Ada faktor kegagalan untuk menemukan ending yang baik, bagaimana mengatasinya, Pak? O,ya saya lebih menyukai menulis fiksi/ wacana naratif.
Hamdani – Kepri.
Jawaban
Pa Hamdani, luar biasa menulis fiksi itu perlu kretivitas dan imajinasi yang tinggi, saya senddiri belum pernah menulis fiksi. Untuk membuat ending setahu saya ada beberapa pendekatan, 1, pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya, 2. pembaca sampai kesimpulan ini berarti ending bisa dibuat happy ending atau sad ending atau normal, 3 apakah ingin ada pesan moral yang iingin disampaikan. Siakan bapak pas pada piihan yang mana. Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya. Pada contoh tulisan saya , saya ingin agar kita tetap optimis dan husnudzon kepada Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.

Pertanyaan
Om Jay...tolong sampaikan pertanyaan saya ke pak Uswadin...bahwa dalam menulis selain menggunakan bahasa baku yg baik dan benar apakah diperbolehkan juga menggunakan istilah2 kata2 yg unik/nyeleneh misalnya
Mtr nwn. Rachmi H dari SMKN 1 TEGALSARI – BWI
Jawaban
Untuk pertanyaan Rachmi H, kalau menulis resmi sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia standar, kalau yang ngga standar di WA dengan teman yang sdh fmiliar. Mtr bisa dibaca motor atau matur atau muter, nah...jadi bingung apalagi bahasa kita ada ratusan yang setiap kata tidak sama untuk setiap daerah

Pertanyaan
Pak Uswadin
Untuk menjadi penulis Perlu kreatifitas dan kualitas agar tulisan kita bisa diterima oleh media baik online maupun cetak.
Apa kiat2 khusus untuk menumbuhkan kreatifitas agar tulisan berkualitas..?
Pak Etik Nurinto
Jawaban
Kabupaten Pemalang
Pa Etik, untuk menimbulkan kreativitas kita memnag harus baca juga tulisan orang lain dan mencari literatur pendukung baik text book maupun dari internet. kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan kita dan gaya menulis kita. Insya allah pa Etik bisa. Jangan kalah sebelum mencoba.
Pertanyaan
Selamat sore Pak uswadin, saya dayu sastrika dari bali, adakah tehnik khusus atau trik-trik merangkai suatu kalimat untuk menulis, saya kadang merangkai kata-kata bermasalah, misalnya membuat ptk, terima kasih
Jawaban
Pa Dayu Sastrika..... trik merngkai suatu kalimat, sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman ada minimal 2 sd 4 paragraf. sehingga pembaca tidak lelah. Dicoba terus dan terus di coba lama2 bapak terbiasa. Sukses selalu pa Dayu, dari pulau dewata

Pertanyaan
Mau bertanya. Berapa lama mengumpulkan konsep atau ide suatu tulisan untuk  dijadikan satu buku menurut pangalaman bapak. Muh. Said Makassar.
Jawaban
Pa Said, tergantung kita pak, kalau saya ada yang satu tahun ada juga yag 4 tahun. bisa mengambil momen2 penting sehingga buku kita pas dan diperlukan orang.

Pertanyaan
Tahun ini saya menang sebagai kepala sekolah berprestasi juara 3 di Kota Yogyakarta. Saya agak kesulitan menulis karya ilmiah. mungkin Bapak punya tehnik bagaimana cara mengembangkan sebuah karya ilmiah. Astuti Yogyakarta
Jawaban
Selamat bu Astuti, keren sudah juara 3. Ada kiat sederhana untuk meningkatkan kualitas tulisan kita, yaitu dengan membaca juara 1 tingkat nasional atau provinsi di Indoesia,. nanti juga menjadi lebih bagus. Sekali lagi selamat dan kalau bisa adan keunikan atau ke khasan yang baru dari tulisan yang diangkat ini menjadi daya tarik Juri.

Pertanyaan
yang berbahagia Dr.Uswadin mau tanya
  1. Agar tetap percaya diri dalam berkarya menulis bagi tips2nya kepada kami pemula ini?
  2. berapa lama Dr.Uswadin beljar menulis hingga dpt di terima pembaca khususnya penerbit?
Dri. ANDY MUHTADIN- BABEL..TRIMS BANYAK
Jawaban
Pa Andi di Babel, lumayan lama pa. kita latihan di blog sendiri saja, kalau di blog sendiri langsung di muat karena redaksinya kita. Untuk percaya diri sudah dijawab di ertanyaan sebelumnya, tetap belajar, belajar dan belajar menulis. Jika terbiasa  akan jadi nikmat

Pertanyaan
Terimakasih pak Uswadin, materi yang sangat menarik, Belajar, belajar dan belajar menulis, bagaimana caranya menulis agar terhindar dari plagiarisme, karena terkadang ide yg kita miliki ada unsur kemiripn dg ide org lain. Elly Mahayani
Jawaban
Ibu Elly, sejujurnya tidak ada yang 100%  murni pemikiran kita. Jadi kalau pendapat kita sama dengan orang lain sangat mungkin, tapi kalau apa yang ditulis orang kemudian sama persis dan dianggap diklaim tulisan kita  maka itu plagiarism, oleh karena itu kita harus mencantumkan sumbernya jika mengutip pendapat orang lain. Dalam notasi ilmiah ini sudah diajarkan

Pertanyaan
saya Sri indayani dari Lamongan. saya mau bertanya. dari keempat langkah untuk dapat menulis dengan baik, yang masih menjadi kendala bagi saya yg pertama menemukan ide, yg kedua merasa kesulitan untuk membuat kata-kata atau kalimat apalagi mengembangkan sampai panjang seperti yang dicontoh. bagaimana cara mengatasi kendala yang saya alami tersebut pak?
Jawaban
Bu Sri Indayani, ya kadang ide datang nya ngga diduga, makanya pada saat muncul ide, tulis saja poinnya di buku atau kertas biar ngga hilang atau lupa, yang kedua dalam merangkai kalimat bisa dibantu ddengan mengutip pendapat atau dari kitab suci atau dari teori, nah kita bisa kembangkan . Usahakan ada keruntutan atau kekoherensian antar kalimat, insya allah enak dibaca. Janag menyerah padaa saatnya kita akan tersenyum dengan tulisan kita.

Pertanyaan
Saya Alfi Nuazah dari SMA NEGERI 1 LECES. Saya berterima kasih bapak Uswadin atas sharingnya tentang penulisan, yg ingin saya tanyakan gmn mengatasi writting block..atau tiba2 ide kita macet ketika menulis? Mksh
Jawaban
Bu alfi Nuazah, jawaban saya sudah ada di pertanyaan sebelumnya. inti kalau menghadapi kesulitan sehingga kita mandeg atau berhenti, sebaiknya berhenti duu. Tinggalkan dan kita rileks, bisa satu jam atau beberapa hari, setelah ada ide lagi bisa kita lanjutkan. Jangan memaksakan menulis kalau sudah mentok, bisa spaneng. pakai terori lmain layangan bisa juga....kadang2 kendor dan kadang kenceng sesuai kondisi angin.... semoga bisa menjawab. Tetap semangat



Resume Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Bapak Dr. Uswadin
29 April 2020


Penulis: Grefer E. D. Pollo, dari  SDH Kupang Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com, IG: ged.pollo

0 comments:

Post a Comment