Monday, April 27, 2020

MENULIS TANPA IDE

Menulis Tanpa Ide

Apakah Anda setuju dengan kalimat ini: Penulis tidak akan kehabisan ide. Jika Anda setuju, itu benar. Sebab, bagaimana mungkin seorang penulis akan menuangkan pemikirannya di atas sebuah kertas, jika dia tidak memiliki ide untuk ditulis?. Tapi, jika Anda tidak setuju, ada benarnya juga, sebab, ada segelintir orang yang ingin menulis tapi tidak tahu apa yang harus ditulis. Mereka ingin menulis, tetapi tidak punya ide untuk ditulis. Kalau demikian, apakah benar bahwa seorang penulis tidak dapat menulis jika tidak punya ide? Ataukah, dia tetap masih dapat menulis meski tidak memiliki ide?

Kuliah online via WA, pada 7 April 2020 pukul 19.00-21.00 WIB yang dikomandoi oleh Bapak Wijaya Kusumah yang kerab disapa Omjay ini mengundang Bapak Budiman Hakim, sering disapa Om Bud. Sebagai moderator, Omjay percayakan kepada Pak Bambang Purwanto dari Bandung yang lebih familiar dengan sapaan Om Bams. Tema malam ini adalah Menulis Tanpa Ide.

Seperti biasa, kuliah malam ini diawali dengan saling menyapa antara pemateri dan moderator, setelah Omjay memberikan kesempatan kepada moderator untuk mengatur jalannya kuliah. Moderator kemudian mempersilahkan pemateri, Om Bud untuk menyampaikan materinya.
Om Bud kemudian memperkenalkan dirinya, lalu mengatakan bahwa Omjay meminta beliau secara spesifik untuk membawakan tema “MENULIS TANPA IDE” yang sebenarnya adalah judul dari buku beliau yang terbaru, dan materi yang disampaikan pada malam ini diambil dari salah satu bab dalam buku itu. Jadi, apa yang akan disampaikan oleh beliau adalah sebuah realita yang sudah pernah dialami, dan sekarang dibagikan kepada peserta kuliah online ini.


Emosi
Sebuah tulisan yang baik adalah yang mampu menggugah emosi pembacanya, dan untuk menguji akan hal ini, sang penulis dapat menggunakan pertanyaan ini: “Apakah buku ini mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak?” Saat seorang pembaca membaca buku yang sudah ditulis oleh seorang penulis, lalu dia terbawa untuk menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan tersebut telah mampu menggugah emosi pembacanya. Dengan demikian sewaktu menulis sebuah cerita, wajib memasukkan unsur emosi dalamnya. Namun, pada kenyataannya ternyata tidak semudah itu. Mengapa demikian? Alasannya, karena mereka tidak punya ide.
Memanfaatkan Emosi
Cara untuk mengantisipasi atau mengelola keadaan ini adalah tuliskan semua perubahan emosi yang dialami sehari-hari. Metode ini Om Bud sebut dengan CERPENTING (Cerita Pendek Tidak Penting). Mengapa tidak penting? Mungkin karena apa yang dituliskan akan dianggap remeh oleh sebagian orang, atau bukanlah hal penting yang harus dituliskan. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Namun, meskipun ceritanya sepele ternyata mampu membuat orang-orang ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Di situlah emosi pembaca telah digugah.

Untuk lebih memahami apa yang dianggap tidak penting yang akan dituliskan, mari bandingkan beberap kondisi di bawah ini.
  1. Seseorang mengalami dilema diajak pacar untuk pindah agama (cerita penting)
  2. Seorang anak terpengaruh temannya untuk mencoba memakai narkoba (cerita penting)
  3. Seorang ibu melihat kelakuan anaknya yang masih balita (cerita tidak penting)
  4. Seseorang lagi naik motor lalu kehabisan bensin sementara dia juga lupa membawa uang karena tidak sempet ke ATM. Kemudian dia mendorong motor mencari ATM, dan setelah hampir 1 km menemukan ATM ternyata mesinnya AMT-nya rusak (cerita tidak penting)
  5. Seseorang merasa geli dan sangat takut melihat seekor kecoa (cerita tidak penting)

Cerpenting haruslah merupakan cerita yang benar-benar tidak penting, tapi metode ini sangat ampuh untuk digunakan sebagai LATIHAN MENULIS. Caranya adalah pengalaman seremeh apapun yang menggugah emosi, tuliskanlah itu. Pada taraf ini jangan dulu dipikirkan apa gunanya sesuatu yang ditulis. Lakukan saja secara menyenangkan.  
Memang menulis sebuah cerpenting awalnya terasa TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Setelah terbiasa belajar menulis melalui metode cerpenting maka kebiasaan menulis itu akan terbentuk dengan sendirinya.

Beberapa contoh cerpenting yang pernah ditulis oleh Om Bud.
.
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya. “Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan. “Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.” “Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya. “Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”

CERPENTING #2
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR
Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka. “Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?” tanya saya. Di luar dugaan Boni menjawab,
“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni. Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak abis mendengar omongannya.

Memancing Emosi
Setelah mendapatkan emosi dari cerpenting di atas, lalu diubah menjadi ide. Kita sering mendengar kalimat berikut ini: (1) "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya.", (2) "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu." Kalimat-kalimat tersebut seperti sebuah motivasi untuk melakukan sesuatu atau mirip rahasia kehidupan. Cara kerja kalimat-kalimat ini persis seperti cara kerja menuis tanpa ide. Jangan menunggu sampai ide itu datang, tetapi menulislah sekarang, maka ide itu akan datang dengan sendirinya.

 Sekarang, bagaimana jika akan menulis tetapi ide belum ada? Jawabannya, dipancing.
Cara memancing ide untuk menulis seperti ini: Perhatikanlah apa yang ada di sekeliling Anda, lalu tuliskan benda-benda yang ditangkap melalui pancaindera Anda. Setelah itu, gabungkanlah dan susunlah semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat.

Contoh #1 (karya Om Bud dan temannya Om Asep)
Benda-benda yang dilihat adalah:
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP

Om Asep kemudian mulai menuliskan dan menyusun dalam kalimat yang menghubungkan semua benda tadi. Begini hasilnya:
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong  yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."

Apa yang tertulis itu baru memanfaatkan indera penglihatan, dan belum melibatkan indera yang lainnya, seperti peraba, pendengaran, penciuman, dan pengecap. Jika digabungkan semua indera itu akan menjadi suatu karya yang sangat baik.

Contoh #2 (karya Om Bud dan temannya Om Asep)
Benda-benda yang dilihat adalah:
Sepatu tua
Kasur
kulkas
Pintu
handuk
Pancuran
Om Budp kemudian mulai menuliskan dan menyusun dalam kalimat yang menghubungkan semua benda tadi. Begini hasilnya:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih. “Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS. “Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara. “Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….

Pada bagian penutup dari kelas ini, Om Bud mengajak peserta untuk masuk ke website thewriters.id sebagai sarana latihan menulis. Setiap karya tulisan yang masuk ke situ akan direspon di ruang komen.


Kesimpulan
Hidup ini berjalan mengikuti prosesnya, demikian pula menulis. Salah satu kunci penting di dalam proses adalah latihan. Banyak latihan melahirkan kemahiran.

Beberapa petikan tanya jawab
Pertanyaan
Mohon maaf. Saya Wiwin Wintarsih dari Subang. Apakah dalam penulisan karya ilmiah, kalimat harus dalam susunan lengkap (ada SPO)? Terima kasih.
Jawaban
Dalam penulisan ilmiah memang diperlukan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kan tetapi bahasa Indonesia sudah banyak berkembang.

Pertanyaan
salam kenal om Bud.
Sangat menarik tema malam ini..."Menulis Tanpa Ide" 
strategi apa yg harus disiapkan oleh penulis ?
Jawaban
Ada banyak variasinya. Kita bisa memakai kalimat aktif, kalimat pasif. Kita bisa memakai simbol atau metafora. Tugas berat dalam penulisa ilmiah adalah bagaimana pembaca gak bosen. Dan variasi2 di ataslah caranya. Pilih dulu topik apa yang harus kita tulis. Saran saya pilih topik yang paling kita kuasai. Jangan sok pinter menuliskan fiksi ilmiah padahal kita kurang memahami masalahnya. Pembaca akan kecewa dan bisa jadi kita dibully habis2an...

Pertanyaan
om bud..terimakasih atas materinya.
Yg mau saya tanyakan.. Apakah dalam penulisan cerpenting itu ada ketentuanya..apakah hrs sekian halaman agar bs jd satu buku?
Dan apakah 1 buku cerpenting itu hanya memuat cerita bahagia, lucu, sedih saja atau blh bermacam-macam?
Terimakasih
Sumarjiyati- Gunungkidul
Jawaban
Kalo nulis gak usah pedulikan panjangnya berapa. Tulis dulu aja sampe selesai. Apakah jadinya 1 halaman atau 100 halaman....itu gak masalah. Yang penting apa yang ada di dalam hati kita telah terekspresikan sepenuhnya.

Pertanyaan
Materi mlm ini amat menarik. Apa saja ya bumbu agar tulisan kita menarik? Mohon pencerahan. 
Isminatun, Sukoharjo

Jawaban
Banyak. Misalnya kita bisa memakai kutipan orang lain. Kita bisa memasukkan humor ke salah satu adegan cerita yang sesuai dengan konteksnya. Dan macam-macam lagi.

Pertanyaan
Mau tanya ke Om Bud:
Bagaimana mengubah hal remeh yg terjadi dlm kehidupan sehari-hari menjadi cerita yang menarik?
Reni Deje_ Bantaeng, Sulsel

Jawaban
Kalo cerita remeh tersebut ternyata bisa bikin kita terharu, sedih atau ngakak, pas kita tuliskan pasti jadinya menarik. Karena cerita yang bagus adalah yg menggugah emosi. Jadi emosinya udah ada. Kita tinggal menuliskannya doang.

Pertanyaan
Selamat malam Bapak. 
Mohon ijin bertanya : 
Kalau di cerpen ada twist dan di stand up comedy ada roasting. Dicerpenting apakah sama ? Terimakasih.
Prihariyani _ Semarang
Jawaban
Itu cuma metode aja. Kalo ternyata kita menemukan twist yang bagus silakan dipake. Kalo kita merasa itu gak membuat tulisan kita jadi bagus ya lupakan. Dalam penulisan gak usah dipikirin rumus-rumus. Karena menulis itu masalah imajinasi. Dan imajinasi itu selalu ngacak tanpa ada rumusnya.

Pertanyaan
mnrt Om Bud, bgmn cara menggugah emosi kalo suasana hati baxk tgs, apakah perlu menenangkan suasana hati dulu,
Memunculkan org baca smpi ketawa itu apa perlu bakat melawak? Jika punya bahasa datar saja apa bisa org bikin ketawa?
Bu Iez Lumajang
Jawaban
Tulisan harus disesuaikan dengan karakter kita. Biasanya kita suka tergugah emosinya padah hal seperti apa? Pokoknya kalo kita tergugah emosinya ya tuliskan! Soal jadinya lucu, sedih, ngeseli, menghibur, marah...biarkan aja jadinya seperti apa. Pokoknya emosinya terdapat di dalamnya.
Pertanyaan
untuk buku non fiksi ....apakah menulis tanpa ide ..ini bisa juga diterapkan secara maksimal...trims.
RollyFN...
Jawaban
Bisa dong. Karena menulis tanpa ide itu kan fungsinya untuk memancing ide.

Pertanyaan
Pertemuan kemaren  tema adalah sesuatu yang penting dalam memulai menulis.
Karena tema besar harus ada baik buku fiksi maupun non fiksi, karena tema merupakan gambaran isi buku. Lalu bagaimana kita merangkai antara ide yang satu dengan ide-ide berikutnya  agar benang merahnya  tercapai
Jawaban
Dalam menulis sebuah buku ada tema besar dengan konfliknya. Namun dalam setiap bab harus ada konflik turunan/konflik yang lebih kecil namun berintegrasi denga topik besarnya. Itu yang membuat buku kita bagus karena kaya dimensi.

Pertanyaan
Boleh om Bud di simpulkan Kemauan lebih powerfull ketimbang ide.
Ridwan Nurhadi
Jawaban
Pointnya bukan keuda2nya. Point adalah bahwa kita sebagai manusia harus mempunyai creative attitude. Bahwa setiap hal-hal kecil yg kita tangkap selalu membuat kita terpicu untuk menuliskannya.

Pertanyaan
mw nanya Om Bud..apakah Menulis cerpenting itu tetap memperhatikan kaidah2 penulisan yg ada atau bebas?lalu cerita yg kita tulis apakah hrs kejadian yg prnh kita alami atau boleh imajinasi kita..tks
Firdaus_Jakarta
Jawaban
Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas2nya. Lupakan tata bahasa, lupakan norma dan lupakan nilai2 apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.

Pertanyaan
Saya sedang nulis kisah nyata, bolehkah disisipkan cerpenting dan memancing emosi
Jawaban
Boleh dong. Salah satu fungsi cerpenting memang untuk diselipkan di sudut-sudut buku kita. Itu adalah cara memaksa pembaca untuk membaca sampe habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur. Seperti intermezo lah kira2

Pertanyaan
Kalau kita mengambil ide dr benda disekitar kita seperti yg  om Bud contohkan tadi kan hanya untuk 1 paragraf saja. Lalu bagaimana kita menambah kalimatnya untuk bisa menjadi 1 atau 2 halaman, trm ksh
Rahma Dharmasraya Sumbar
Jawaban
Coba baca contoh cerita saya yang ini : Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara. 
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
 Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Kalo saya mau bisa saya bikin jadi novel yang seru. Saya bisa menulis setiap ada yang nginep dikosan saya selalu terbunuh. Polisi menuduh saya adalah pembunuhnya karena gak ada orang lain lagi selain saya. Di ending cerita, ternyata sepatu tua itulah yang membunuhnya. Sepatu tua itu rupanya sudah dimasukin roh jahat yg enatah dari mana datangnya....

Pertanyaan
MUKMININ Lamongan
Om Budiman hebat sekali. Ini asupan ilmu  yg luar bisa. Boleh nanya ketika ngopi ada teman cerita lucu bolehkan kita tulis jd cerita tanpa ide tadi. Mksih
Jawaban
Boleh banget. Cerita yang kita dapet di internet atau WA berantai, semua bisa kita masukin. Supaya gak melanggar copyright, sebutkan sumbernya. Kalo gak tau, bilang aja cerita ini saya peroeh di WAG, FB dll

Pertanyaan
Mausul - Mempawah
Bagaimana cara melatih diksi yg baik agar enak di baca... Dan mengembangkan sebuah ide / tanpa ide menjadi sebuah buku?
Jawaban
Melatih diksi itu masalah jam terbang. Harus latian pelan-pelan. Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu diksi yang keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu didoakan supaya sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan menggunaka kata kerja dari subyek yang berbeda,


Resume Belajar Menulis Online Gel 7
Bersama Budiman Hakim
8 April 2020
Penulis: Grefer E. D. Pollo, dari  SDH Kupang Prov. NTT, Blog: halobelajarsesuatu.blogspot.com, Email: greferedominggu.pollo@gmail.com, IG: ged.pollo

3 comments:

  1. Wow, keren, Pak. Saya baca habis. Saya baru mau ikut, ternyata langsung daftar Om Jay. Dan sampailah saya ke blog ini. Salam takzim dari Karimun, Kepri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih pak. selamat belajar bersama-sama. pasti bisa

      Delete