Beberapa
waktu lalu di dalam bulan April 2020, saya bertemu dengan Ary Pella dan kawan-kawan
pemuda gereja yang berdedikasi baik. Kami berbincang-bincang mengenai banyak
hal, mulai dari perkembangan covid-19, respon gereja, pergumulan kepemudaan,
hingga pembuatan podcast (sebenarnya ide podcast ini sudah dibicarakan beberapa
bulan yang lalu). Cukup lama kami berbicara malam itu hingga tidak terasa,
sudah lebih dari jam 12 malam. Lalu kami berdoa dan masing-masing ke rumah
untuk beristirahat.
Sabtu,
25 April 2020, kembali kami bertemu. Saya sudah menunggu mereka di rumah sesuai
dengan janji via WA untuk ketemu jam 7 malam, dan benar saja, sekitar jam 7
malam mereka tiba, Ary Pella, Dimas Oematan, dan Yeri Mau. Kami ngobrol-ngobrol
sambil menuggu Oncu Makoenimau dan Carlos Nahak yangmasih ada sedikit urusan. Kami
mulai merencanakan pengambilan gambar dan rekaman podcast. Untuk tayangan
perdana ini, kami lakukan di dalam rumah. Beberapa upaya kami lakukan agar
mendapatkan angel, pencahayaan, dan suara yang baik. Ada sedikit kendala karena
kekurangan peralatan, maklum ini perdana. Tapi, syukurlah, puji Tuhan! dapat ide
yang baik, di lakukan di teras samping luar. Semula direncanakan 3 orang yang
tampil, tetapi karena perlu ada teknisi maka hanya 2 orang, ged dan dimas. Tapi,
setelah di-review, ternyata perlu 3 orang. Jadinya, ged, ary, dan dimas seperti
dalam tayangan itu. Yeri mendapat bagian lightingman
(penata cahaya).
Proses
rekaman berjalan dengan baik. Dimulai sekitar pukul 8 dan selesai hamper jam 12
malam. Karena, belum sempat makan malam, maka di tengah proses rekaman,
berhenti sebentar untuk makan dulu.
Rekaman
perdanan ini cukup seru, menegangkan, dan sulit untuk digambarkan karena
semuanya serba uji coba, dan tidak sabar juga untuk melihat hasilnya di youtube
nanti. Sangat berharap bisa segera di-take
untuk tayangan kedua dan seterusnya.
Harapan
dan doa, kiranya ini menjadi berkat Tuhan bagi semua yang menontonya.
Silakan
akses via link https://www.youtube.com/watch?v=czjxsBzcHqo&feature=youtu.be
Omong-omong,
mengapa nama acaranya: Bacarita Sebelum Tidor?
0 comments:
Post a Comment