Setiap orang memiliki rasa takut. Rasa takut adalah bagian dari anugerah Allah bagi manusia agar manusia mencari Allah dan menyembah-Nya. Tanpa rasa takut manusia tidak dapat menyembah Allah.
Sampai di sini dapat dikatakan bahwa rasa takut adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya rasa takut, manusia dapat memiliki perencanaan dalam hidupnya dan bertindak hati-hati.
Meski demikian, rasa takut harus dikelola secara bijaksana dan diarahkan kepada hal yang tepat. Sebab, apa yang manusia takutkan akan mengejarnya, dan sangat mungkin karena alasan demikian manusia akan menyembah apa yang dia takutkan. Apa yang ditakutkan manusia akan menjadi tuhannya.
mengapa takut?
Rasa takut pertama kali muncul saat manusia jatuh ke dalam dosa (Kejadian 3:10, demikian: Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.")
Sejak saat itu, manusia mulai berjuang menutupi rasa takutnya dengan berbagai cara yang justru membuat dirinya semakin terpuruk. Ditambah lagi dengan berbagai kelemahan dalam dirinya.
Ya, manusia memiliki banyak sekali kelemahan dalam dirinya disamping berbagai kekuatan. Namun demikian, kelemahan dan kekuatan ini dapat dikolaborasikan baik dalam dirinya menusia itu sendiri atau dengan sesamanya.
Berbagai kelemahan dan keterbatasan dalam diri manusia dapat membuat dia melakukan perhitungan, kalibrasi, dan analisa yang keliru sehingga perencanaan dan tindakana antisipatifnya menjadi salah dan keliru.
Apa yang diharapkan tidak tercapai. Apa yang dirindukan tidak didapatkan. Ada kuasa yang lebih besar dan lebih dahsyat dari manusia. Secara spiritual, manusia menyadari hal itu dan dia tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengendalikan situasi dan keadaannya. Di situlah manusia menjadi takut dan merasa serta yakin bahwa dia tidak berdaya.
baik, mungkin perlu ayat kitab suci (alkitab) yang disertakan...
ReplyDeletesiap pak roni. Terima kasih sarannya
Delete