Tuesday, November 10, 2020

menulis bersama

 

oleh: Grefer E. D. Pollo, S.P., M.Pd

Saya merasa terhormat dan mendapat penghargaan yang besar saat diberi kepercayaan berada bersama para pendidik dan penulis hebat membuat kumpulan tulisan ini dan disambut oleh para pemimpin dalam dunia pendidikan di tingkat nasional. 

Buku ini berisi pengalaman melakukan pembelajaran secara daring dan karena ditulis oleh mereka yang mengalaminya secara langsung sehingga saat membacanya terasa hidup dan menantang.


Pandemi covid-19 terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada orang yang mempersiapkan diri untuk menghadapinya sehingga pandemi ini menyisakan banyak cerita termasuk dalam proses pembelajaran.

Dampak pandemi covid-19 dan disrupsi pendidikan telah menimbulkan berbagai keluhan baik dari siswa, orangtua, maupun guru. Para siswa mengeluh tentang banyaknya tugas yang harus dikerjakan dan bosan belajar di rumah. Mereka ingin segera masuk sekolah agar dapat bertemu teman-teman dan guru mereka. Orangtua mengeluh karena susah sinyal, berebut kuota dan gadget dengan anaknya. Mereka juga tidak dapat menjelaskan materi kepada anak-anaknya dan kekurangan waktu untuk mendampingi anaknya belajar. Apalagi, anak-anak ini lebih patuh kepada guru dari pada orangtuanya. Sedangkan, para guru kesulitan untuk mendesain pembelajaran daring secara efektif karena belum melek teknologi.

Di tengah situasi ini, banyak sekolah yang ingin merekonstruksi kembali desain pembelajarannya, namun terkendala dengan sumber daya dan fasilitas teknologi kekinian. Di sisi lain, ada juga sekolah yang terus berupaya meningkatkan literasi digital para gurunya sehingga berdampak kepada siswa dan orangtua siswa. 

Efek lain dari pandemi adalah mulai lebih terlihat peranan orangtua siswa sebagai guru dan memiliki banyak peluang dan kontrol terhadap anaknya. Mereka dapat berkomunikasi dengan  anaknya baik demi membangun karakter anak maupun untuk mengklarifikasi tugas-tugas yang belum jelas. Jika masih belum jelas orangtua dapat menghubungi guru. 

Selain itu, para siswa memiliki banyak peluang untuk berkreasi dan berinovasi. Mereka mendapatkan pendampingan yang minim dari guru sehingga harus berjuang cukup mandiri untuk menyelesaikan berbagai tugas. Dengan menggunakan berbagai kemampuan imajinasi dan kreasi, mereka menjadi terbiasa untuk mengelola prioritas dan keadaan secara mandiri.

Demikian juga terdapat ruang di mana para guru mau tidak mau harus beradaptasi dengan berbagai peralatan dan perlengkapan teknologi yang mungkin selama ini kurang disentuh. Guru menyiapkan berbagai materi pembelajaran secara daring dan mempresentasikannya. Serta, tak kalah pentingnya, masyarakat memiliki peran untuk turut mengambil bagian dalam menyediakan berbagai platform belajar daring baik secara gratis maupun berbayar. 


Sebagian dari isi buku ini dapat dibaca pada link di bawah ini atau untuk edisi lengkapnya dapat dinikmati dengan membeli bukunya sendiri. 










baca juga: https://books.google.co.id/books?id=Myv_DwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false

0 comments:

Post a Comment