Friday, May 20, 2022

Grooming - Waspada Pelecehan Terhadap Anak - Perlindungan Anak

 

grefer pollo

oleh: Grefer Pollo


Kamus Merriem Webster mendefinisikan grooming sebagai (1) orang yang bertanggung jawab untuk memberi makan, berolahraga, dan menggembalakan kuda, (2) untuk membuat rapi atau menarik.


Dalam dunia kerja atau performa, personal grooming adalah suatu hal yang sangat penting. 

Apalagi jika Anda menjabat posisi sebagai petugas frontliner atau back office, jelas harus memperhatikan penampilan. Karena dapat berdampak kepada personal branding dari tempat kerja Anda.

 

Apa Itu Personal Grooming

Personal grooming adalah penampilan diri. 

Penampilan yang tepat bisa membuat orang lain terpikat pada kepribadian Anda, yang kemudian berimbas positif pada pekerjaan atau profesi Anda.


baca juga: Disiplin pada Anak


Manfaat Personal Grooming

Biasanya, setiap perusahaan atau tempat kerja menetapkan standar penampilan diri yang berbeda untuk para pegawai mereka. 

Contoh pegawai bank, yang biasanya berada di posisi customer service (CS) dan teller (kasir), security, resepsionis, dan sebagainya. 

Cara berpakaian yang rapi, menarik atau good looking, dan sifat yang ramah akan membuat mereka yang dilayani merasa puas dan nilai jual perusahaan akan bertambah.

 

Manfaat personal grooming:

1.Bagi beberapa orang dapat meningkatkan rasa percaya diri

2.Memberi dampak positif bagi nilai jual perusahaan

3.Mereka yang peduli pada tubuh akan memberi nilai tambah kesehatan

4.Semakin peduli pada diri sendiri

5.Mendapatkna respon positif dari lingkungan sekitar

 

Apa itu Child Grooming?

Child grooming diartikan sebagai usaha mereka yang sudah dewasa untuk membangun relasi, kepercayaan, kedekatan, dan ikatakan emosional dengan anak-anak yang di bawah usia, atau remaja agar anak-anak itu termemanipulasi atau mengeksploitasi mereka bahkan melecehkan mereka.


Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai media termasuk chat room internet, dengan maksud untuk melakukan pelanggaran seksual.


Seorang psikolog anak pernah berkata bahwa grooming ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik itu senior, guru les, orang yang tidak dikenal, atau mentor. 


Dalam beberapa kasus, pelaku akan memanipulasi korban untuk tujuan seksual, secara sengaja memainkan emosi korban hingga ia terpuruk secara mental. 

Hal ini dapat dikategorikan sebagai kekerasan psikis. 

Pelaku juga tidak segan untuk mendekati keluarga korban, sehingga ia semakin tidak sadar sedang dimanipulasi.


Kebanyakan anak yang menjadi korban awalnya terbuai dengan pelaku yang berumur dewasa karena anak-anak yang korban ini merasa bahwa pelaku lebih pengertian, mau mengalah saat berkonflik, atau selalu mengapresiasi dan memberikan penghargaan berlebih. 


Padahal, hal-hal seperti ini hanyalah tindakan manipulatif.

 

Grooming Tidak Terbatas Secara Fisik

Melalui perkembangan digital sekarang, grooming tidak lagi hanya terbatas pada hubungan fisik. 

Pada tingkatan yang lebih ekstrem, perilaku grooming ini bisa sampai pada tindak kriminal, di mana pelaku biasanya adalah seorang predator seksual.


Grooming terjadi pada media sosial dan juga kanal-kanal game online yang disukai oleh anak-anak. 


Kanal-kanal ini  menjadi salah satu tempat berburu para pemangsa seksual.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Para orang tua memiliki peran besar dalam mencegah anak agar tidak menjadi korban grooming. 

Orang tua perlu memperhatikan perilaku anak. 

Jika orang tua telah menangkap perubahan pada anak misalnya dari benda-benda yang anak miliki, misalnya tiba-tiba anak memiliki barang yang orang tua tidak belikan, sampai dengan perubahan sikap dan tindakan anak, seperti banyak waktu berbicara atau telponan atau chat dengan orang baru atau lainnya.


Tindakan pencegahan lainnya adalah orang tua memberikan pendidikan seksual kepada anak.


Pendidikan seksual yang tepat tentang konsep tubuh dan bahwa tubuh adalah bait Allah yang kudus sehingga tidak boleh disentuh orang lain secara sembarangan dan berdosa akan membuat anak sadar bagaimana caranya untuk menolak.


Dari sini memberi pesan dan makna bahwa perlu ada komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak supaya mereka lebih terbuka dengan orang tua.

 


Waspada Pelecehan Terhadap Anak

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=q1qUQfrM7Rw




0 comments:

Post a Comment