The Intelligence Quotient (IQ) hanyalah ukuran
kecerdasan. Ukuran ini tidak untuk
mengukur tingkat kebahagiaan seseorang.
Untuk menata
kehidupan, mengelola emosi jauh lebih penting dari pada kemampuan intelektual. Ingatlah
orang-orang yang kita kenal memiliki kemampuan intelektual yang mumpuni saat di
sekolah dahulu. Namun, ketika menghadapi tekanan dan masalah dalam hidup mereka
segera gagal dan menghancurkan kehidupan mereka sendiri.
Penelitian yang
dilakukan dengan melacak lebih dari 160 individu berkinerja tinggi dari
berbagai industri dan tingkat pekerjaan menunjukkan, kecerdasan emosional dua
kali lebih penting dalam berkontribusi pada keunggulan daripada kecerdasan dan
keahlian saja.
Banyak usaha atau
bisnis yang gagal bukan karena mereka tidak memiliki strategi. Tetapi karena mereka
tidak memiliki hubungan bisnis yang baik. Jadi, masalahnya bukan pada startegi
tetapi emosi.
Kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk
memahami dan mengelola emosi dan perasaan Anda sendiri, serta orang lain.
Kecerdasan emosional adalah tentang memiliki kendali atas bagaimana Anda bereaksi setelah suatu kejadian.
Prinsip 90/10 mengatakan, 10 persen kehidupan dibuat oleh apa yang
terjadi pada kita dan 90 persen ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi. Kita tidak
memiliki kendali atas 10 persen tetapi pada 90 persen.
Bayangkan ketika
seorang rekan kerja tidak menghargai pekerjaan Anda. 10 persen dari intelektual
Anda akan memberitahu Anda apa yang sebaiknya dilakukan. Tetapi, 90 persen yang
adalah bagian dari kecerdasan emosional
Anda akan segera meresponi atau bereaksi terhadap kejadian itu. Reaksi 90 persen itu akan menentukan langkah hidup Anda selanjutnya.
Self awareness (kesadaran diri)
Jika Anda memiliki
kesadaran diri, Anda selalu tahu bagaimana perasaan Anda, dan Anda tahu
bagaimana emosi dan tindakan Anda dapat memengaruhi orang-orang di sekitar
Anda.
Kesadaran diri saat
berada dalam posisi kepemimpinan juga berarti memiliki gambaran yang jelas
tentang kekuatan dan kelemahan Anda, dan itu berarti berperilaku dengan
kerendahan hati.
Misalnya, seorang
manajer dalam suasana hati yang buruk, tanpa kesadaran diri yang baik, membuat
pilihan yang buruk dan bias. Seorang manajer, dalam suasana hati yang buruk,
dengan kesadaran diri yang tinggi menyadari dan mengisolasi hal-hal negatif,
memfokuskan kembali pada tugas yang ada.
Jika Anda memiliki
kesadaran diri, Anda tahu dan merasa nyaman dengan diri sendiri.
Apa yang dapat Anda
lakukan untuk meningkatkan kesadaran diri Anda?
I. Membuat jurnal
Jurnal membantu Anda meningkatkan kesadaran diri Anda. Jika Anda meluangkan
hanya beberapa menit setiap hari untuk menuliskan pikiran Anda, ini dapat menggerakkan
Anda ke tingkat kesadaran diri yang lebih tinggi.
II. Pelan-pelan
Saat
Anda mengalami kemarahan atau emosi kuat lainnya, pelan-pelanlah untuk
memeriksa alasannya. Ingat, apa pun situasinya, Anda selalu dapat memilih
bagaimana Anda bereaksi terhadapnya
Pemimpin yang mengatur
diri mereka sendiri secara efektif jarang menyerang orang lain secara verbal,
membuat keputusan yang terburu-buru atau emosional, membuat stereotip orang,
atau mengkompromikan nilai-nilai mereka.
Self regulate – mengatur diri sendiri
Bagaimana Anda dapat
meningkatkan kemampuan mengatur diri sendiri
1. Tahu nilai-nilai Anda
Apakah Anda memiliki gagasan yang jelas tentang di mana Anda
benar-benar tidak akan berkompromi?
2. Tahukah
Anda nilai-nilai apa yang paling penting bagi Anda?
3.Luangkan
waktu untuk memeriksa prinsip dan nilai tatanan diri Anda. Jika Anda tahu apa
yang paling penting bagi Anda, maka Anda mungkin tidak perlu berpikir dua kali
saat menghadapi keputusan moral atau etis – Anda akan membuat pilihan yang
tepat.
4 Berhentilah dan bertanggung jawab
Jika Anda cenderung menyalahkan orang lain ketika
terjadi kesalahan, berhentilah.
5. Buatlah
komitmen untuk mengakui kesalahan Anda dan menghadapi konsekuensinya, apa pun
itu. Itu akan membuat Anda tidur lebih nyenyak di malam hari, dan Anda akan
segera mendapatkan rasa hormat dari orang-orang di sekitar Anda.
6.Berlatih menjadi tenang
Jika Anda berada dalam situasi yang menantang, berhati-hatilah dengan cara Anda bertindak. Apakah Anda akan menghilangkan stres Anda dengan
meneriaki dan memaki orang lain? Itu keputusan yang kurang tepat
7.Lakukan
latihan pernapasan dalam untuk menenangkan diri.
8. Cobalah
untuk menuliskan semua hal negatif yang ingin Anda katakan, lalu sobek dan
buang itu, sebelumnya, doakan terlebih dahulu. Mengekspresikan emosi ini di
atas kertas (dan tidak menunjukkannya kepada siapa pun!) lebih baik daripada
mengucapkannya dengan keras kepada tim Anda. Terlebih lagi, ini membantu Anda
menantang reaksi Anda untuk memastikan bahwa reaksi itu adil!
Motivasi diri
Pemimpin yang memiliki
motivasi diri bekerja secara konsisten menuju tujuan mereka, dan mereka
memiliki standar yang sangat tinggi untuk kualitas pekerjaan mereka.
Bagaimana Anda
meningkatkan motivasi diri
- 1.
Periksa
kembali mengapa Anda melakukan pekerjaan Anda
- 2. Sangat mudah untuk tidak mengingat-ingat apa yang benar-benar Anda sukai dari karier Anda. Jadi, luangkan waktu untuk mengingat mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini. Jika Anda tidak bahagia dengan peran Anda sekarang dan Anda berjuang untuk mengingat mengapa Anda menginginkannya, akan membantu Anda untuk memulai dari akar masalah dan menolong Anda melihat situasi Anda dengan cara baru.
- 3.Tahu di mana Anda berdiri
- 4.Tentukan seberapa termotivasi Anda untuk memimpin. Jika Anda perlu meningkatkan motivasi Anda untuk memimpin, itu mengarahkan Anda ke sumber daya yang dapat membantu.
- 5. Berpengharapan dan menemukan sesuatu yang baik
- 6. Pemimpin yang termotivasi biasanya optimis, tidak peduli apa pun masalah yang mereka hadapi. Mengadopsi pola pikir ini mungkin membutuhkan latihan, tetapi itu sepadan dengan usaha.
7. Setiap
kali Anda menghadapi tantangan, atau bahkan kegagalan, cobalah untuk menemukan
setidaknya satu hal baik tentang situasi tersebut. Mungkin sesuatu yang kecil,
seperti kontak baru, atau sesuatu dengan efek jangka panjang, seperti pelajaran
penting yang didapat. Tapi hampir selalu ada sesuatu yang positif, jika Anda
mencarinya.
Empati
Bagi para pemimpin,
memiliki empati sangat penting untuk mengelola tim atau organisasi yang berhasil.
Pemimpin dengan empati memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam situasi
orang lain.
Mereka membantu
mengembangkan orang-orang di tim mereka, menantang orang lain yang bertindak
tidak adil, memberikan umpan balik yang membangun, dan mendengarkan mereka yang
membutuhkannya.
Jika Anda ingin
mendapatkan rasa hormat dan loyalitas dari tim Anda, tunjukkan pada mereka
bahwa Anda peduli dengan bersikap empati kepada mereka.
Bagaimana cara
meningkatkan empati?
1. Tempatkan diri Anda
pada posisi orang lain
2. Perhatikan bahasa
tubuh
3. Menanggapi perasaan
Ketrampilan Sosial
Pemimpin yang berhasil
dengan baik dalam elemen keterampilan sosial kecerdasan emosional adalah
komunikator yang hebat. Mereka sama terbukanya untuk mendengar kabar buruk
seperti kabar baik, dan mereka ahli dalam membuat tim mereka mendukung mereka
dan bersemangat tentang misi atau proyek baru.
Pemimpin yang memiliki
keterampilan sosial yang baik juga pandai mengelola perubahan dan menyelesaikan
konflik secara diplomatis. Mereka jarang puas dengan membiarkan hal-hal apa
adanya, tetapi mereka tidak duduk dan membuat orang lain melakukan pekerjaan:
mereka memberi contoh dengan perilaku mereka sendiri.
Bagaimana Anda dapat
meningkatkan keterampilan sosial Anda?
- Pelajari resolusi konflik
- Tingkatkan keterampilan komunikasi Anda
- Belajar cara memuji orang lain
Kemampuan menghadapi kesulitan
Adversity quotient (AQ)
membantu individu memperkuat kemampuan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan
hidup sehari-sehari.
- Instagram : ged.pollo
- FB : Grefer Ged Pollo
- Youtube : ged pollo berbagi
0 comments:
Post a Comment