Kata dalam bahasa Ibrani adalah Avodah yang secara harfiah berarti "pekerjaan, ibadah, dan pelayanan".
Misalnya dalam Kejadian 2:15, “TUHAN Allah
mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.”
Dalam bahasa Ibrani: VAYIQAKH {dan Dia mengambil}
YEHOVAH (dibaca: 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} 'ET-HA'ADAM {pada manusia itu}
VAYANIKHEHU {dan Dia menempatkan dia (adam), VEGAN-'EDEN {ke dalam taman eden}
LE'AV'DAH {untuk bekerja/ mengolah/ membudidayakan} ULESHAM'RAH {dan menjaga/
memelihara-nya.
(sumber: Sarapanpagi Biblika).
Menurut kamus Merriam Webster kata “work”
(bekerja) diartikan sebagai aktivitas di mana seseorang mengerahkan
kekuatan atau kemampuan untuk melakukan atau melakukan sesuatu.
Dari sini dapat diketahui bekerja secara
alkitabiah berarti bekerja secara holistis yang meliputi (1) kerja adalah
berkat dan amanat ciptaan, (2) baik secara individu
maupun bersama, dan (3) perkembangan manusia
melalui kerja adalah kehendak Tuhan.
Apa yang Alkitab katakan tentang
tujuan bekerja?
Kolose 3:22 mengatakan, Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia
ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan
mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
Apa tujuan bekerja?
Tujuan
bekerja tidak dapat dipisahkan dari tujuan hidup.
Hidup itu sendiri
memiliki fakta dan makna.
Fakta tidak menambah perubahan
apapun dalam hidup.
Maknalah yang memberi
hidup menjadi berarti dan berdampak.
Memiliki pekerjaan
adalah sebuah fakta dalam hidup, tetapi kehidupan yang
dijalani dengan baik adalah kehidupan yang mengejar makna.
Pekerjaan
adalah salah satu cara utama kita mengejar makna dalam hidup. Bekerja adalah
tentang makna, dan mengejar makna.
Bukan tentang uang
ataupun cinta uang dan keserakahan atau ketamakan.
Apa artinya manusia dipanggil untuk
melayani Tuhan melalui pekerjaannya?
Melayani Tuhan berarti membiarkan Dia nyata dalam segala bagian kehidupan.
Pekerjaan yang kita miliki dan kerjakan seharusnya menjadi jembatan atau panggung bagi kemuliaan Alah dinyatakan.
Pekerjaan kita sudah seharusnya menjadi bagian dari
Kerajaan Allah.
Bagaimana pandangan manusia tentang
pekerjaan?
Kebanyakan manusia memandang pekerjaan sebagai mencari nafkah, mencari uang, manusia menjadi hamba dari pekerjaan dan bukannya menjadi manajer atau pengelola dari pekerjaan itu.
Sehingga manusia seolah tertekan oleh pekerjaan.
Manusia memandang pekerja mereka
sebagai komoditi (sumber daya) yang suatu saat jika tidak berdaya lagi “dibuang”
begitu saja karena sudah tidak produktif lagi.
Pekerjaan memisahkan
manusia dari keluarga, orang-orang yang dikasihi mereka, pekerjaan menyita
hampir seluruh waktu hidup manusia, pekerjaan memisahkan manusia dari
persekutuannya dengan Allah Sang Pencipta dan Pemberi pekerjaan itu sendiri.
Jenis pekerjaan yang kita
lakukan setiap hari:
1.
Kerja Reaksioner
Di zaman posmodern ini sebagian besar hari atau waktu hidup mereka yang bekerja di bidang
ini menghabiskan waktu mereka dengan Pekerjaan Reaksioner.
Dalam jenis pekerjaan
ini, mereka hanya berfokus pada menanggapi pesan dan permintaan – email, pesan
teks, pesan Facebook, tweet, pesan suara, dan masih banyak lagi.
Di sini mereka sangat
sulit untuk membuat perencanaan bagi hidup dan pekerjaan mereka sendiri karena
sibuk dengan hal-hal rutinitas.
2.
Pekerjaan Perencanaan
Dalam jenis pekerjaan
ini, mereka yang bergelut di sini perlu dan dapat merencanakan
bagaimana mereka akan melakukan pekerjaan mereka.
Perencanaan Pekerjaan mencakup menjadwalkan dan memprioritaskan waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan itu, untuk keluarga, untuk istirahat, untuk beribadah, mengembangkan sistem menjalankan rapat, dan menyempurnakan sistem bekerja.
3.
Pekerjaan Prosedural
Pekerjaan Prosedural itu penting, tetapi harus dijalankan dengan fleksibilitas.
Pekerjaan ini menyangkut hal-hal administratif/pemeliharaan yang dilakukan hanya untuk tetap bertahan.
Misalnya, memastikan bahwa tagihan telah dibayar atau menyiapkan pengembalian
pajak, memperbarui bahan untuk presentasi bisnis, atau melacak email masuk dan keluar untuk mengonfirmasi bahwa
mereka telah ditangani/diselesaikan.
4. Pekerjaan Pemecahan Masalah
Jenis pekerjaan ini membutuhkan kreativitas.
Membutuhkan fokus kekuatan pikiran, spiritual, sosio-emosional, dan
analisa yang akurat.
TUJUH ELEMEN KUNCI ETIKA KERJA
YANG KUAT
Etos atau etika kerja yang kuat sangat penting bagi sebuah pekerjaan atau pelayanan untuk mencapai tujuannya.
Etika
kerja ini menjunjung tinggi nilai-nilai kerja yang menghormati Tuhan dan sesama
manusia. Beberapa hal di bawah ini dapat menjadi perhatian.
1.
PROFESIONALISME
2.
AKUNTABILITAS
Berbicara mengenai
sikap bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Bahkan dapat mengajar
orang lain bekerja sebagaimana seharusnya dia bekerja.
Kesalahan yang
dilakukan adalah momentum untuk belajar dan memeprbaiki diri menjadi lebih
baik.
3.
KEHORMATAN
Ketika bekerja sangat
perlu untuk menghormati orang lain entah itu tamu, pelanggan, rekan sekerja,
pemimpin, dan sebagainya.
4.
DEDIKASI
Tidak berhenti seteah
pekerjaan selesai tetapi memikirkan untuk pengembangan menjadi lebih baik.
5. APRESIASI
Memberi apresiasi kepada semua orang yang telah berkontribusi. Menunjukan rasa hormat dan salut kepada mereka.
6. KEANDALAN
Melakukan dan
menyelesaikan tugas dan hadir dalam rapat secara tepat waktu (on time dan in
time).
7. PEKERJAAN ADALAH BAGIAN DARI KERAJAAN ALLAH
Bekerja sebagai ibadah di hadapan Allah
0 comments:
Post a Comment